Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
A.
Identitas Sekolah
Sekolah :
SMK-YPSEI PALANGKARAYA
Mata Pelajaran :
Bahasa Indonesia
Kelas/Semester :
X/I
Pertemuan Ke :
2 (Kedua)
Alokasi Waktu :
2 x 45 menit
B.
Standar Kompetensi
Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat
semenjana
C.
Kompetensi Dasar
1.1 Menyimak untuk memahami lafal, tekanan,intonasi dan
jeda yang lazim/baku dan yang tidak.
D.
Indikator
No.
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
Nilai Budaya
dan Karakter Bangsa
|
Kewirausahaan/
Ekonomi Kreatif
|
1.
|
Mengidentifikasi
ciri-ciri kata baku dan tidak baku
|
Kerja Keras
Tanggung Jawab
Komunikatif
|
Kepemimpinan
|
2.
|
Menemukan contoh kata baku dan tidak baku
|
E.
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
1.
Mengidentifikasi
ciri-ciri kata baku dan tidak baku
2.
Menemukan kata baku
dan tidak baku
F.
Materi Pembelajaran
A.
Ciri Bahasa Indonesia
Baku
Dalam Bahasa Indonesia kata baku dan tidak baku
menjadi pokok bahasan tersendiri khususnya dalam proses mempelajari bahasa
indonesia atau lebih tepat pelajaran bahasa indonesia, karena membedah
dari aspek-aspek bahasa tersebut mengenai kosa kata atau tata bahasa.
Kata-kata baku adalah kata yang menjadi bahasa pokok yang
menjadi bahasa standar dan acuan yang digunakan sehari-hari dalam masyarakat.
Kata baku mencakup pemakaian sehari-hari pada bahasa percakapan lisan maupun
bahasa tulisan.
Bahasa baku adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Pedoman yang digunakan adalah Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), Pedoman
Pembentukan Istilah, dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Bahasa
yang tidak mengikuti kaidahkaidah bahasa Indonesia disebut bahasa tidak baku.
Fungsi bahasa baku ialah sebagai pemersatu, pemberi kekhasan, pembawa
kewibawaan, dan kerangka acuan.
Kata baku
dan tidak baku merupakan persoalan ragam bahasa, yakni terdiri dari dua ragam yaitu ragam
resmi dan tidak resmi. ragam resmi ini digunakan dalam keadaan formal dan dalam
ragam menulis, khusnya dalam menulis karya ilmiah.sedangkan ragam tidak resmi
condong digunakan dalam situasi atau keadaan tidak formal atau bisa dibilang
nyantai
Ciri-ciri ragam bahasa baku, yaitu,
sebagai berikut.
1.
Digunakan dalam
situasi formal, wacana teknis, dan forum-forum resmi seperti seminar atau
rapat.
2.
Memiliki kemantapan
dinamis artinya kaidah dan aturannya tetap dan tidak dapat berubah.
3.
Bersifat kecendekiaan,
artinya wujud dalam kalimat, paragraf, dan satuan bahasa yang lain
mengungkapkan penalaran yang teratur.
4.
Memiliki keseragaman
kaidah, artinya kebakuan bahasa bukan penyamaan ragam bahasa, melainkan
kesamaan kaidah.
5.
Dari segi pelafalan,
tidak memperlihatkan unsur kedaerahan atau asing.
Dalam Bahasa Indonesia bahasa baku sering
digunakan dalam beberapa hal,
diantaranya sebagai berikut.
1.
Komunikasi resmi,
misalnya surat resmi atau dinas, pengumuman resmi,perundang-undangan.
2.
Wacana teknis,
misalnya laporan penelitian, makalah, buku keilmuan, tesis, desertasi.
3.
Pembicaraan di
lembaga, di sekolah, kuliah, rapat, konferansi, konggres, pidato kenegaraan.
4.
Pembicaraan dengan
orang yang dihormati, dengan atasan, pejabat, guru/dosen, dengan orang yang
baru dikenal.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya kata atau
bahasa yang tidak baku, yaitu sebagai berikut:
1.
Pemakai bahasa
tidak mengetahui bentuk penulisan dari kata-kata yang dimaksud
2.
Pemakai terpengaruh
oleh orang yang biasa menggunakan kata tidak baku
3.
Pemakai bahasa
tidak baku akan selalu ada karena tidak mau memperbaiki kesalahannya sendiri.
Penyebab kebakuan dan
ketidakbakuan dari segi fonologi adalah sebagai berikut.
1. Penggantian konsonan
1. Penggantian konsonan
Kata Baku
|
Kata Tidak Baku
|
Aktif
|
aktip
|
2. Penyederhanaan deret vokal
Kata Baku
|
Kata Tidak Baku
|
Varietas
|
varietas
|
3. Penyederhanaan gugus konsonan
Kata Baku
|
Kata Tidak Baku
|
Kompleks
|
kompleks
|
4. Penggantian huruf vokal
Kata Baku
|
Kata Tidak Baku
|
Antena
|
antene
|
5. Penghilangan huruf vokal
Kata Baku
|
Kata Tidak Baku
|
Anugerah
|
anugrah
|
6. Penambahan huruf vokal
Kata Baku
|
Kata Tidak Baku
|
Harfiah
|
harafiah
|
7. Pembentukan deret huruf vokal
Kata Baku
|
Kata Tidak Baku
|
Diktat
|
diktaat
|
8. Penggantian konsonan dengan
vokal dan sebaliknya
Kata Baku
|
Kata Tidak Baku
|
Jadwal
|
jadual
|
9. Penggantian vokal
Kata Baku
|
Kata Tidak Baku
|
Senin
|
Senen
|
B.
Contoh Kata Baku dan Tidak Baku
Selain itu pelafalan kata juga dipengaruhi oleh bahasa sehari-hari yang
tidak baku. Perhatikan contoh kata baku dan tidak baku di bawah ini.
1.
anggota , anggouta
2.
ijazah , ijasah
3.
impor ,import
4.
paham , faham
5.
pasif , pasip
6.
sistematis ,
sistimatis
7.
standar , standard
Berikut pasangan kata tidak baku
dan kata baku dalam bahasa Indonesia.
Kata Tidak Baku
|
Kata Baku
|
Enggak
|
tidak
|
Bikin
|
membuat
|
Ngomong
|
berkata
|
Ngapain
|
mengapa
|
Mikirin
|
memikirkan
|
Jaman
|
zaman
|
Contek
|
sontek
|
G.
Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontekstual
Metode : Diskusi
Model
: Numbered
Heads Together
H.
Langkah-langkah Pembelajaran
No.
|
Langkah-langkah Pembelajaran
|
Alokasi Waktu
|
Nilai Budaya dan Karakter Bangsa
|
1.
|
Kegiatan Awal
a.
Guru
mengucapkan salam
b.
Guru
mengecek daftar hadir
c.
Guru menyampaikan
SK, KD, dan tujuan Pembelajaran.
d.
Guru
menyampaikan Apersepsi (untuk memotivasi)
|
15 menit
|
Bersahabat/ komunikatif
|
2.
|
Kegiatan Inti
I. Eksplorasi
a. Guru menjelaskan meteri
pembelajaran.
b. Guru membagi siswa dalam
kelompok, setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor.
II. Elaborasi
a.
Guru
memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
b.
Kelompok
mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat
mengerjakan/mengetahui jawabannya.
c.
Guru
memanggil salah satu nomor siswa nomor yang dipanggil melaporkan kerjasama
mereka.
d.
Siswa lain
memberikan tanggapan, setelah itu guru menunjuk nomor yang lain dan
seterusnya.
III. Konfirmasi
a.
Guru dan
murid melakukan tanya jawab
b.
Guru
menjelaskan kembali hal-hal yang belum dimengerti.
|
60 menit
|
Komunikatif
Tanggung jawab
percaya diri
Bersahabat
jujur
|
3.
|
Kegiatan Akhir
a.
Guru
memberikan evaluasi
b.
Guru bersama
siswa menyimpulkan meteri pembelajaran
c.
Guru
mengakhiri kegiatan dengan menutup salam
|
15 menit
|
Mandiri
Tanggung Jawab
Religius
|
I.
Sumber Alat dan Bahan Belajar
Sumber Belajar : Buku
Sekolah Elektronik Bahasa Indonesia
untuk SMK Kelas X
Alat dan Bahan : Laptop, LCD, Nomor
J.
Penilaian
Jenis Tagihan :
Tugas individu
Bentuk Instrumen :
Pilihan Ganda dan Uraian Bebas
KKM :
70
K.
Evaluasi
a.
Soal Pilihan Ganda
1.
Ciri-ciri ragam bahasa
baku, yaitu
a.
Digunakan dalam
situasi tidak formal
b.
Tidak memiliki
kemantapan dinamis artinya kaidah dan aturannya tetap dan dapat berubah.
c.
Bersifat kecendekiaan,
artinya wujud dalam kalimat, paragraf, dan satuan bahasa yang lain
mengungkapkan penalaran yang teratur.
d.
Tidak merupakan
satuan bahasa dan tidak memiliki
kemantapan dinamis
2.
Dalam Bahasa Indonesia bahasa baku sering
digunakan dalam beberapa hal,
kecuali..
a.
Komunikasi resmi,
misalnya surat resmi atau dinas, pengumuman resmi,perundang-undangan.
b.
Wacana teknis,
misalnya laporan penelitian, makalah, buku keilmuan, tesis, desertasi.
c.
Pembicaraan di
lembaga, di sekolah, kuliah, rapat, konferansi, konggres, pidato kenegaraan.
d.
Dalam komunikasi
tidak resmi
3.
Berikut yang
merupakan kata baku adalah
a.
Enggak c.
Zaman
b.
Bikin d.
Ngomong
4.
Berikut yang merupakan kata tidak baku adalah
a.
Mengapa c.
Berkata
b.
Jaman d.
Sontek
5.
Faktor yang
menyebabkan munculnya kata atau bahasa yang tidak baku, yaitu:
a.
Pemakai bahasa
tidak mengetahui bentuk penulisan dari kata-kata yang dimaksud
b.
Pemakai terpengaruh
oleh orang yang biasa menggunakan kata tidak baku
c.
Pemakai bahasa
tidak baku akan selalu ada karena tidak mau memperbaiki kesalahannya sendiri.
d.
Jawaban a,b dan c
benar
b.Soal Esai
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1.
Definisikanlah 4
ciri-ciri bahasa baku dan tidak baku!
2.
Berikan
masing-masing 4 contoh kata baku dan tidak baku!
Kunci Jawaban
a.
Kunci Jawaban Pilihan Ganda
1.
C
2.
D
3.
C
4.
B
5.
D
b.
Kunci Jawaban Esai
1.
Ciri-ciri ragam bahasa
baku, yaitu, sebagai berikut.
a.
Digunakan dalam
situasi formal, wacana teknis, dan forum-forum resmi seperti seminar atau
rapat.
b.
Memiliki kemantapan
dinamis artinya kaidah dan aturannya tetap dan tidak dapat berubah.
c.
Bersifat kecendekiaan,
artinya wujud dalam kalimat, paragraf, dan satuan bahasa yang lain
mengungkapkan penalaran yang teratur.
d.
Memiliki keseragaman
kaidah, artinya kebakuan bahasa bukan penyamaan ragam bahasa, melainkan
kesamaan kaidah.
2.
Berikut kata baku dan
tidak baku
|
Kata Baku
|
Tidak Baku
|
1.
2.
3.
4.
|
Telur
Kursi
Lubang
Kantung
|
Telor
Korsi
Lobang
Kantong
|
Pedoman Penskoran
a.
Pedoman Penskoran Pilihan Ganda
No.
|
Aspek yang
dinilai
|
Skor
|
1.
|
a.
Siswa dapat
menjawab 5 soal pilihan ganda
b.
Siswa dapat
menjawab 4 soal pilihan ganda
c.
Siswa dapat
menjawab 3 soal pilihan ganda
d.
Siswa dapat
menjawab 2 soal pilihan ganda
e.
Siswa dapat
menjawab 1 soal pilihan ganda
f.
Siswa Tidak
dapat menjawab seluruh soal pilihan ganda
|
50
40
30
20
10
0
|
Jumlah
|
50
|
b.
Pedoman Penskoran Esai
No.
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
|
1.
|
a.
Siswa dapat
menyebutkan 4 ciri-ciri bahasa baku
b.
Siswa dapat
menyebutkan 3ciri-ciri bahasa baku
c.
Siswa dapat
menyebutkan 2 ciri-ciri bahasa baku
d.
Siswa dapat
menyebutkan 1 ciri-ciri bahasa baku
e.
Siswa tidak
dapat menyebutkan ciri-ciri bahasa baku
|
25
20
15
10
0
|
2.
|
a.
Siswa dapat
memberikan 4 contoh kata baku dan tidak baku
b.
Siswa dapat
memberikan 3 contoh kata baku dan tidak baku
c.
Siswa dapat
memberikan 2 contoh kata baku dan tidak baku
d.
Siswa dapat
memberikan 1 contoh kata baku dan tidak
baku
e.
Siswa tidak dapat
memberikan contoh kata baku dan tidak baku
|
25
20
15
10
0
|
Jumlah
|
50
|
Rentang Skor :
1-100
Skor
Maksimal : 100
Soal
Pilihan Ganda : 50
Soal
Esai : 50
Skor Perolehan
Nilai Akhir = x 100
Skor Maksimal
Palangkaraya, September 2013
Praktikan,
Edi Susilo
AAB 110021