BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan perkembangan dan pergeseran
tekanan dan makna retorika, maka dapat dikatakan bahwa retorika adalah suatu
teknik pemakaian bahasa sebagai seni, baik lisan maupun tertulis yang
didasarkan pada suatu pengetahuan yang tersusun baik. Retorika bertujuan
menerangkan kaidah-kaidah yang menjadi landasan dari tulisan yang bersifat
prosa atau wacana lisab yang berbentuk pidato atau ceramah, untuk mempengaruhi
sikap dan perasaan orang.
1.2 Tujuan Penulisan
Ada pun beberapa tujuan penulisan
makalah ini, antara lain:
1.
Mahasiswa
mengenal pengertian retorika..
2.
Mahasiswa
memahami pembagian-pembagian retorika.
3.
Mahasiswa
megetahui tujuan-tujuan retorika.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Retorika
Retorika merupakan bagian dari ilmu
bahasa (linguistik). Retorika juga merupakan suatu istilah yang secara
tradisional diberikan kepada suatu teknik pemakian bahasa sebagai seni, yang
didasarkan pada suatu pengetahuan yang tersusun baik. Jadi, ada dua aspek yang
perlu diketahui seseorang dalam retorika, yaitu pengetahuan mengenai bahasa dan
penggunaan bahasa dengan baik, dan kedua pengetahuan mengenai obyek tertentu
yang akan disampaikan dengan bahasa tadi.
Berdasarkan perkembangan dan pergeseran
tekanan dan makna retorika, maka dapat dikatakan bahwa retorika adalah suatu
teknik pemakaian bahasa sebagai seni, baik lisan maupun tertulis yang
didasarkan pada suatu pengetahuan yang tersusun baik. Retorika bertujuan
menerangkan kaidah-kaidah yang menjadi landasan dari tulisan yang bersifat
prosa atau wacana lisab yang berbentuk pidato atau ceramah, untuk mempengaruhi
sikap dan perasaan orang.
Titik tolak retorika adalah berbicara,
yang berarti mengucapkan kata atau kalimat kepada seseorang, sekelompok orang
untuk mencapai suatu tujuan tertentu (misalnya memberikan informasi atau
motivasi). Berbicara merupakan salah satu kemampuan khusus pada manusia. Bahasa
dan pembicaraan muncul ketika manusia mengucapkan dan menyampaikan pikirannya
kepada orang lain.
Retorika diartikan sebagai kesenian
untuk berbicara baik yang digunakan sebagai proses komunikasi antarmanusia.
Retorika modern mencakup ingatan yang kuat, daya kreasi dan fantasi yang
tinggi, teknik pengungkapan yang tepat, dan daya pembuktian serta nilai yang tepat.
Retorika modern adalah gabungan yang serasi antara pengetahuan, pikiran,
kesenian, dan kesanggupan berbicara.
2.2 Retorika,
Dialektika, dan Elocutio
Ilmu retorika mempunyai hubungan
yang erat dengan dialetika yang sudah dikembangakan sejak zaman Yunani Kuno.
Dialektika merupakan metode untuk mencari kebenaran lewat diskusi dan debat.
Melalui dialektika orang dapat mengenal dan menyelami suatu masalah, mengemukakan
argumentasi dan menyusun jalan pikiran secara logis. Retorika mempunyai
hubungan dengan dialektika karena debat dan diskusi juga merupakan bagian dari
ilmu retorika.
Elocutio berarti kelancaran
berbicara. Dalam retorika kelancaran berbicara sanagt dituntut. Elocutio
menjadi prasyarat kepanadaian berbicara. Oleh karena itu, retorika juga
berhubungan erat dengan elocutio.
2.3 Apakah Retorika
Dapat Dipelajari
2.3.1 Demosthenes
(384-322 SM)
Demosthenes menceritakan bahwa sejak
lahir dia memiliki kekurangan dalam berbicara. Untuk mengatasi kesulitan ini.
Dia pergi kepantai laut menaruh kerikil dalam mulutnya dan berusaha berbicara
dengan ucapan yang jelas dan dengan suara yang sekuat mungkin untuk bisa
mengatasi gemuruh hempasan ombak dan usaha ini berhasil. Akhirnya dia menjadi
seorang ahli pidato termahsyur dalam zaman Yunani kuno.
2.3.2 Winston Churchill
(1874-1965)
Untuk dapat berpidato di depan
Winston mempersiapkan diri secara intensif. Berhari-hari ia mencoba dan membuat
latihan membaca dan berpidato. Beberapa bagian penting dari pidatonya
dihafalkan. Usaha yang ditekuni akhirnya menjadiakan ia seorang ahli pidato
terkenal dalam abad ini.
2.4 Pembagian Retorika
Retorika merupakan bagian dari ilmu
bahasa khususnya ilmu bina bahasa. Retorika sebagai bagian dari ilmu bina
berbicara ini mencakup:
1. Monologika,
merupakan ilmu tentang seni berbicara secar monolog, dimana hanya seorang yang
berbicara. Bentuk-bentuk yang tergolong dalam monologika adalah pidato, kata
sambutan, kuliah, makalah, ceramah, dan deklamasi.
2. Dialogika,
merupakan ilmu tentang seni berbicara secara dialog, dimana dua orang atau
lebih berbicara atau mengambil bagaian dalam satu proses pembicaraan. Bentu
dialogika yang penting adalah diskusi, tanya jawab, perundingan, percakapan dan
debat.
3. Pembinaan
teknik berbicara, efektifitas monologika dan dialogika tergantung juga pada
teknik bicara. Teknik bicara merupakan syaratbagi retorika. Oleh karena itu
pebinaan teknik bicara merupakan bagian yang penting dalam retorika. Dala
bagian ini perhatian lebih diarahkan pada pembinaan teknik bernapas, teknik
mengucap, bina suara, teknik membaca dan bercerita.
2.5 Alasan Untuk
Mempelajari Retorika
Dalam sejarah dunia, justru kepandaiaan
berbicara atau berpidato merupakan instrumen utama untuk mempengaruhi massa.
Bahasa dipergunakan untuk meyakinkan orang lain ketidak mampuan menggunakan
bahasa, sehingga tidak jelas mengungkapkan masalah atau pikiran akan membawa
dampak negatif dalam hidup dan karya seorang pemimpin. Oleh karena itu,
pengetahuan tentang retorika dan ilmu komunikasi yang memadai akan membawa
keuntungan bagi pribadi yang bersangkutan dalam bidang-bidang di bawah ini:
1. Kemampuan
Pribadi
Menguasai ilmu retorika dan keterampilan dalam
memperguanakan bahasa secara tepat, dapat meningkatkan kemampuan pribadi orang
yang bersangkutan. Keuntungan-keuntungannya antara lain:
·
Rasa tertekan, tegang, takut dan cemas
di depan publik dapat dikurangi atau dilenyapkan.
·
Kesadaran dan kepercayaan terhadap diri
dapat semakin bertambah.
·
Daapat mengalami perkembangan dalam hal
teknik bersuara.
·
Artikulasi dalam mengucapkan kata-kata
menjadi lebi jelas.
·
Bahasanya dapat memiliki daya persuasi.
·
Lewat komunikasi retoris kemampuan
pedagogis dan psikologis dapat dibina.
·
Kemampuan untuk berbicara secara spontan
(inprofisasi) dapat dikembangkan.
·
Kemampuan untuk memberi motivasi dapat
dipertinggi.
·
Dapat menjadi lebih terampil dan cekatan
dalam mengemukakan dan mempertahankan pendapat atau ide.
·
Dapat memperluas perbendaharaan kata.
·
Dapat mengkoordinasi dengan lebih mudah mimik
dan gerak-gerik selama berbicara atau berdialog.
·
Kesediaan untuk mendengarkan orang lain
dapat dikembangkan.
·
Keterampilan untuk mengolah artikel
dapat dikembangkan.
2. Keberhasilan
pribadi
Orang
yang menguasai iilmu retorika dan terampil daalm mempergunakan ilmu bahasa,
dapat mengalami banyak sukses daalm hidup dan karyanya, antara lain:
·
Mengalami kemudahan dalam proses
berkomunikasi.
·
Baginya terbuka kesempaatn dan
kemungkinan yang lebih luas untuk mendapatkan kerja.
·
Dapat lebih berhasil dalam usaha-usaha
pribadi.
·
Lebih mudah mendapatkan pengakuan dan
penghargan dari orang lain.
·
Memperoleh, kemungkinan lebih besar
untuk menanam pengaruh.
·
Pengertian terhadap orang lain semakin
terbina.
·
Dapat terbinanya sikap baru yang positif
terhadap sesama dan dunia sekitar yang dapat memperbesar sukses dalam hidup dan
karyanya.
3. Tugas
dan Jabatan
Dalam
mengemban suatu tugas atau jabatan, penguasaan ilmu retorika dapat memberi
keuntungan-keuntungan sebagai berikut.
·
Orang dapat mengemukakan pikiran secara
singkat, jelas tetapi padat, sehingga mudah meyakinkan orang lain.
·
Orang yang memiliki keterampilan dan
kekuatan daalm mempertahankan pikiran atau pendapat.
·
Orang dapat membina relasi yang
menguntungkan dengan organisasi, perusahaan, institut, atau partai-partai
politik.
·
Penguasaan yang lebih baik tentang seni membawa
ceramah atau pidato dalam situasi atau kesempatan-kesempatan penting.
·
Membantu dalam memperluas orientasi dan
wawasan pribadi.
·
Mempertinggikan keterampilan para
produsen untuk menjual dan menawarkan hasil-hasil produksinya.
·
Memperluas penegtahuan, khususnya
mengenai sumber-sumber informasi.
·
Memperkecil kemungkinan kesalahan
komunikasi, yang dapat membawa dampak negatid bagi tugas dan ajabatn.
4. Kehidupan
pada umumnya
Secara
umum penguasaan ilmu retorika daapt mendatangkan keuntungan-keuntungan tertentu
dibawah ini.
·
Memberi kesempatan dan kemungkinan untuk
mengontrol diri.
·
Dalam proses komunikasi yang sering,
orang dapat menjadi semakin terbuka terhadap diri sendiri dan terhadap orang
lain.
·
Menghantar orang yang bersangkutan ke
dalam bidang interese yang baru.
·
Mengaktifkan dan mengembangkan
kesanggupan-kesanggupan laten.
·
Lewat proses komunikasi retoris dapat
terbina sikap obyektif dan toleran.
·
Menjadi lebih lincah daalm pergaulan dan
komunikasi anatarmanusia.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Retorika juga merupakan suatu istilah
yang secara tradisional diberikan kepada suatu teknik pemakian bahasa sebagai
seni, yang didasarkan pada suatu pengetahuan yang tersusun baik. Jadi, ada dua
aspek yang perlu diketahui seseorang dalam retorika, yaitu pengetahuan mengenai
bahasa dan penggunaan abhasa dengan baik,
3.2 Saran
Ada bayak pendapat para
ahli mengenai retorika, tentu menuntut kita untuk lebih banyak belajar mengenal apa itu retorika. Retorika
mempelajari tentang pidato dan lain-lain. Dengan mempelajari retorika maka akan
bertujuan untuk menambah wawasan pembaca mengenai apa itu retorika.
DAFTAR
PUSTAKA
Hendrikus, Dori Wuwur. 1990. Retorika. Yogyakarta: Kanisius.
Keraf, Gorys. 2005. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar