PEDOMAN UMUM EJAAN DAN PEMBENTUKAN ISTILAH
4.1 Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Pengertian ejaan dapat ditinjau dari dua segi, yaitu
segi khusus dan segi umum. Secara khusus, ejaan dapat diartikan sebagai
perlambangan bunyi-bunyi bahasa dengan huruf, baik berupa huruf demi huruf
maupun huruf yang telah disusun menjadi kata, kelompok kata, atau kalimat.
Sedangkan secara umum, ejaan berarti keseluruhan ketentuan yang mengatur
lambang bunyi bahasa termasuk pemisahan dan penggabungannya, yang dilengkapi
pula dengan penggunaan tanda baca.
Dalam rangka menunjang pembakuan bahasa, baik yang
menyangkut pembukuan tata bahasa maupun kosakata dan peristilahan, ejaan
mempunyai fungsi yang cukup penting. Oleh karena itu, pembakuan ejaan perlu diberi
perioritas terlebih dahulu. Adapun fungsi bahasa sebagai berikut.
1.
Sebagai landasan
pembakuan tata bahasa
2.
Landasan
pembakuan kosakata dan peristilahan
3.
Alat penyaring
masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia
4.2.1 Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia
Ejaan bahasa Indonesia telah mengalami berberapa
kali perkembangan. Sebelum Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) terdapat beberapa
ejaan, antara lain.
1.
Ejaan Van
Ophuysen
Ejaan ini ditetapkan
pada tahun1901 dan diterbitkan dalam buku yang berjudul Kitab Logat Melajoe. Ejaan Ini disusun oleh Ch. A. Van Ophuysen,
yang dibantu oleh Engku Nawawi gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Sutan
Ibrahim. Ejaan ini merupakan ejaan yang pertama kali disusun secara sistematis.
Ada beberapa hal yang
cukup menonjol pada Ejaan Van Ophuysen, antara lain:
1. Huruf y ditulis dengan j
2. Huruf u ditulis dengan oe
3. Huruf k ditulis dengan ( ‘ )
4.
Huruf j ditulis dengan dj
5.
Huruf c ditulis dnegan tj
6.
Gabungan konsonan kh ditulis dengan ch
2.
Ejaan Soewandi
Ejaan Soewandi ini
diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947. Ejaan ini berbeda dengan Ejaan Van
Ophuysen. Tetapi perbedaan itu tidak terlalu banyak. Adapun perbedaan yang
tampak mencolok dalam dua ejaan itu, antara lain:
1. Gabungan huruf oe diganti dengan huruf u
2. Bunyi hamzah ( ‘ )
diganti dengan huruf k
3. Kata ulang noleh
ditulis dengan angka dua.
3.
Ejaan Melindo
Akhir tahun 1959 sidang
perutusan Indonesia (Slamet Mulyana dan Syeh Nasir bin Ismail yang merupakan
ketua), menghasilkan ejaan bersama yang kemudian dikenal dengan ejaan Melindo
(Melayu-Indonesia). Akan tetapi, ejaan ini belum sempat diresmikan karena
keadaan politik pada saat itu tidak menentu.
4.
Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
Pemakaian Ejaan bahasa
Indoensia Yang Disempurnakan (EYD) diresmikan pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh
Presiden Republik Indonesia.
4.2 Pedoman Umum Pembentukan Istilah
Istilah merupakan kata atau frasa yang dipakai
sebagai nama atau lambang dan yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep,
proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni. Tata istilah (terminologi) adalah perangkat asas dan ketentuan
pembentukan istilah serta kumpulan istilah yang dihasilkannya.
Misalnya: anabolisme pasar modal
demokrasi pemerataan
4.2.1 Istilah Umum dan Istilah Khusus
Istilah umum merupakan istilah yang berasal dari
bidang tertentu, yang dipakai secara luas, menjadi unsur kosakata umum.
Misalnya: radio daya
anggaran
belanja penilaian
Istilah khusus adalah istilah yang maknanya terbatas
pada bidang tertentu saja.
Misalnya: apendektomi Kurtosis
bipatride pleitosen
4.2.2 Persyaratan Istilah yang Baik
Dalam pembentukan istilah perlu diperhatikan
persyaratan dalam pemanfaatan kosakata bahasa Indonesia yang berikut.
a.
Istilah yang
dipilih adalah kata atau frase yang paling tepat untuk mengungkapkan konsep
termaksud dan yang tidak menyimpang dari makna itu.
b.
Istilah yang
dipilih adalah kata atau frase yang paling singkat diantara pilihan yang
tersedia mempunyai rujukan sama.
c.
Istilah yang
dipilih adalah kata atau frase yang bernilai rasa (konotasi) baik.
d.
Istilah yang
dipilih adalah kata atau frase yang sedap didengar (eufonik).
e.
Istilah yang
dipilih adalah kata atau frase yang bentuknya seturut kaidah bahasa Indonesia.
4.3 Penulisan Daftar Pustaka
Definisi
Daftar Pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang
mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dsb yang ditempatkan pada
bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Daftar
sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disusun
berderet dari atas ke bawah.
Daftar pustaka juga penting dicantumkan dalam sebuah karya tulis
antara lain karena beberapa alasan berikut ini. Pembaca yang tertarik dengan
topik yang kita bahas di karya tulis kita, tentunya akan lebih mudah dalam
meng-cross check karya tulis kita jika kita mencantumkan daftar pustaka. Dengan
mencantumkan daftar pustaka, kita sebagai penulis karya tulis juga sudah
membantu para pembaca kita untuk mencari informasi lainnya yang berkaitan
dengan tulisan kita.
Seiring
dengan kemajuan teknologi, sebuah daftar pustaka tidak melulu berisi
sumber-sumber yang bentuknya buku. Hal ini karena sumber-sumber ilmu
pengetahuan dan referensi dapat kita temukan dalam bentuk data digital semisal
CD dan kaset.
Sebuah
halaman atau situs di internet juga tidak boleh diabaikan untuk dicantumkan
dalam sebuah daftar pustaka jika ini merupakan sebuah sumber yang berkualitas.
Termasuk kategori penting untuk dicantumkan dalam daftar pustaka adalah ceramah
atau pidato seorang narasumber yang berkompeten dalam bidangnya
Daftar
Pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan
sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti makalah, skripsi,
tugas akhir, laporan, thesis, dan penelitian. Pemilihan daftar pustaka ini
harus benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam makalah.
Mahasiswa, Dosen, Siswa tidak boleh mencantumkan nama/judul buku,
artikel/jurnal serta dokumen lainnya baik cetak maupun internet yang tidak
terdapat dalam daftar pustaka ini. Mengingat arti Penting dari bagian karya
ilmiah yang satu ini, maka mahasiswa, dosen,siswa maupun masyarakat umum
lainnya perlu mengetahui cara dan teknik penulisan daftar pustaka yang baik dan
benar. Cara Membuat Daftar Pustaka antara lain:
1.
Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan
data dari internet
Pertama;
tulis nama, kedua; tulis (tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung)
setelah itu beri (tanda titik), ketiga; tulis judul buku/tulisannya lalu
beri (tanda titik) lagi, keempat; tulis alamat websitenya gunakan kata (from)
untuk awal judul web dll setelah itu beri tanda koma, kelima; tulis tanggal
pengambilan data tersebut.
2.
Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari
buku
pertama; penulisan nama untuk awal menggunakan huruf besar terlebih dahulu
setelah nama belakang ditulis beri (tanda koma), dimulai dari nama belakang
lalu beri (tanda koma) dan dilanjutkan dengan nama depan, kedua; tahun
pembuatan atau penerbitan buku, ketiga; judul bukunya ingat ditulis dengan
mengunakan huruf miring setelah judul gunakan (tanda titik), keempat; tempat
diterbitkannya setelah tempat penerbitan gunakan (tanda titik dua), dan kelima;
penerbit buku tersebut diakhiri dengan (tanda titik).
3.
Penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu/dua
orang penulis dalam buku yang sama :
Pertama; tulis nama belakang dari penulis yang pertama setelah nama
belakang beri (tanda koma) lalu tulis nama depan jika nama depan berupa
singkatan tulis saja singkatan itu setelah nama pertama selesai beri (tanda
titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua / ketiga ditulis sama seperti
nama sali alis tidak ada perubahan, yang berubah penulisannya hanya orang
pertama sedangkan orang kedua dan ketiga tetap. Setelah penulisan nama kedua
selesai, nah jika tiga penulis gunakan tanda dan (&) pada nama terakhir
begitupula jika penulisnya hanya dua orang saja, setelah penulisan nama
selesai, Kedua; tahun pembuatan atau cetakan buku tersebut dengan diawali
[tanda kurung buka dan kurung tutup/ ( )] setelah itu beri (tanda titik).
Ketiga; judul buku atau karangan setelah itu beri (tanda koma) dan ditulis
dengan huruf miring. keempat; yaitu penulisan tempat penerbitan/cetakan setelah
itu beri (tanda titik dua : ) dan terakhir kelima; nama perusahaan penerbit
buku atau tulisan tersebut dan diakhiri (tanda titik) ok. Untuk gelar
akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar pustaka.
Berikut
contoh pembuatan daftar pustaka:
1.
Contoh Daftar Pustaka dalam pengambilan data dari
internet :
lbarda (2004). Strategi
Implementasi TI untuk Tata Kelola Organisasi (IT Governance). From http://rachdian.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=27&Itemid=30, 3 August 2008
2.
Contoh daftar pustaka dalam pengambilan data dari
buku:
Peranginangin, Kasiman (2006). Aplikasi
Web dengan PHP dan MySql. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Soekirno, Harimurti ( 2005). Cara
Mudah Menginstall Web Server Berbasis Windows Server 2003. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
3.
Contoh daftar pustaka yang lebih dari satu atau dua
orang penulis dalam buku yang sama:
Suteja, B.R., Sarapung, J.A, &
Handaya, W.B.T. (2008). Memasuki Dunia E-Learning, Bandung:
Penerbit Informatika.
Whitten, J.L.,Bentley, L.D.,
Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design Methods.
Indianapolis: McGraw-Hill Education.
makasih untuk info yang sangat berguna ini kakak
BalasHapustoyota new fortuner