Minggu, 09 November 2014

HAKIKAT DAN FUNGSI BAHASA




HAKIKAT DAN FUNGSI BAHASA

2.1  HAKIKAT BAHASA       
Kalau kita membuka buku linguistik  dari berbagai pakar akan kita jumpai berbagai rumusan mengenai hakikat bahasa. Rumusan-rumusan itu kalu dibutiri akan menghasilkan sejumlah ciri yang merupakan hakikat bahasa. Ciri-ciri yang merupakan hakikat bahasa itu, antara lain, adalah bahwa bahasa itu sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi. Berikut dibicarakan ciri-ciri tersebut secara singkat.
1.        Bahasa Sebuah Sistem Lambang
Bahasa adalah sebuah sistem, artinya bahasa itu dibentuk oleh sebuah komponen yang berpola secara tetap dapat dikaidahkan. Sistem berarti susunan teratur berpola yang membentuk suatu keseluruhan yang bermakna atau berfungsi. Sistem terbentuk oleh sejumlah unsur yang satu dan yang lain berhubungan secara fungsional. Bahasa terdiri dari unsur-unsur yang secara teratur tersusun menurut pola tertentu dan membentuk satu kesatuan.
Sebagai sebuah sistem, bahasa itu bersifat sistematis dan sistemis. Sistematis artinya bahasa itu tersusun menurut suatu pola, tidak tersusun secara acak. Sedangkan, Sistemis artinya bahasa itu bukan merupakan sistem tunggal, tetapi terdiri dari sub-subsistem atau sistem bawahan (dikenal dengan nama tataran linguistik). Tataran linguistik terdiri dari tataran fonologi, tataran morfologi, tataran sintaksis, tataran semantik, dan tataran leksikon. Secara hirarkial, bagan subsistem bahasa tersebut sebagai berikut.
Maksudnya bahwa terdiri dari unsur – unsur atau komponen – komponen teratur dan menurut pola tertentu.
Contohnya : Bersistematis yaitu tersusun oleh polanya.
Saya       = sistematis dan memiliki makna
Yasa       = tidak sistematis dan tidak memiliki makna
Aasy       = tidak sistematis dan tidak memiliki makna



2.        Bahasa Bersifat Arbitrer
Bahasa bersifat arbitrer artinya hubungan antara lambang dengan yang dilambangkan tidak bersifat wajib, bisa berubah-ubah, dan tidak dapat dijelaskan mengapa lambang terebut mengonsepsi makna tertentu. Secara Kongkret, mengapa lambang bunyi [kuda] digunakan untuk menyatakan ‘sejenis binatang berkaki empat yang biasa dikendarai’ adalah tidak dapat dijelaskan. Andaikata hubungan itu bersifat wajib, tentu untuk menyatakan binatang yang bahasa Indonesia itu disebut [kuda], maka tidak akan ada yang menyebutnya dengan <jaran> dan <horse>.
Meskipun lambang itu bersifat arbitrer, tetapi juga bersifat konvesional. Artinya, setiap penutur suatu bahasa akan mematuhi hubungan antara lambang dengan yang dilambangkannya. Dia akan mematuhi, misalnya, lambang [kuda] hanya digunakan untuk menyatakan ‘sejenis binatang berkaki empat yang biasa dikendarai’, dan tidak untuk melambangkan konsep yang lain, sebab jika dilakukannya berarti dia telah melanggar konvensi itu.
3.        Bahasa Berupa Bunyi
Sistem bahasa itu berupa lambang yang diwujudkan berupa bunyi. Yang dimaksud dengan bunyi pada bahasa atau termasuk lambang bahasa adalah bunyi yang bukan dihasilkan alat ucap manusia tidak termasuk bunyi bahasa.
Contohnya : Bunyi teriakan, bersin, batuk, dan  lain – lain.

4.        Bahasa Bersifat Produktif
Bahasa itu bersifat Produktif maksudnya adalah walaupun unsur – unsur bahasa itu terbatas, tetapi dengan unsur – unsur yang jumlahnya terbatas itu dapat dibuat satuan-satuan bahasa yang jumlahnya tak terbatas. Umpamanya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia susunan W.J.S. Purwadarminta bahasa Indonesia hanya mempunyai lebih kurang 23.000 buah kata; tetapi dengan 23.000 buah kata itu dapat dibuat jutaan kalimat yang tidak terbatas.
Contoh  :  Galau, Alay, Lebay
5.        Bahasa Bersifat Dinamis
Bahasa bersifat dinamis, maksudnya bahasa itu tidak terlepas dari berbagai kemungkinan perubahan yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
Contoh :  download dan upload berubah menjadi unduh dan unggah
6.        Bahasa itu Beragam
Bahasa itu beragam, artinya meskipun sebuah bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, namun karena bahasa itu digunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda, maka bahasa itu menjadi beragam.
Contohnya :  Pedagang sate Madura dengan pedagang sate Banjar menyebutkan kata satenya berbeda. Pedagang Madura ( Te-Satte), sedangkan pedagang Banjar ( Sate ).

7.        Bahasa Bersifat Manusiawi
Bahasa Bersifat Manusiawi, artinya bahasa sebagai alat komunikasi verbal yang hanya dimiliki oleh manusia. Hewan tidak mempunyai bahasa. yang dimiliki hewan sebagai alat komunikasi hanyalah bunyi atau gerak isyarat, tidak bersifat produktif dan tidak dinamis. Dikuasai oleh para hewan itu secara instingsif, atau secara naluriah. Padahal manusia dalam menguasai bahasa bukanlah secara naluriah, melainkan dengan cara belajar.
2.2  Fungsi Bahasa
Secara tradisional kalau ditanyakan apakah bahasa itu, akan dijawab bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti, alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, atau juga perasaan.  Oleh karena itu , fungsi-fungsi bahasa dilihat dari sudut penutur, pendengar, topik, dan amanat pembicaraan antara lain:
1.        Bahasa personal atau pribadi berfungsi sebagai menyatakan sikap terhadap apa yang dituturkannya. Bukan hanya mengungkapkan lewat bahasa melainkan juga memperlihatkan emosi tersebut sehingga orang dapat menduga apakah si penutur sedang sedih, marah, atau gembira.
2.        Bahasa direktif berfungsi untuk mengatur tingkah laku. Hal ini dilakukan dengan menggunakan kalimat perintah, himbauan, permintaan, maupun rayuan.
3.        Bahasa fatik berfungsi untuk menjalin hubungan, memelihara, memperlihatkan perasaan bersahabat, atau solidaritas sosial. Uangkapan fatik biasanya disertai dengan senyuman, gelengan kepala, gerak-gerik tangan, dan kedipan mata.
4.        Bahasa referensial berfungsi sebagai alat untuk menyatakan pikiran, untuk menyatakan bagaimana pendapat penutur tentang dunia disekitarnya.
5.        Bahasa imaginatif biasanya berfungsi berupa karya seni (puisi, cerpen, dongeng, dan lelucon) yang digunakan untuk kesenangan penutur, maupun para pendengar.

1 komentar: