Selasa, 25 November 2014

PEDOMAN UMUM EJAAN, PEMBENTUKAN ISTILAH BAHASA INDONESIA, DAN PENULISAN DAFTAR PUSTAKA



PEDOMAN UMUM EJAAN DAN PEMBENTUKAN ISTILAH

4.1  Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Pengertian ejaan dapat ditinjau dari dua segi, yaitu segi khusus dan segi umum. Secara khusus, ejaan dapat diartikan sebagai perlambangan bunyi-bunyi bahasa dengan huruf, baik berupa huruf demi huruf maupun huruf yang telah disusun menjadi kata, kelompok kata, atau kalimat. Sedangkan secara umum, ejaan berarti keseluruhan ketentuan yang mengatur lambang bunyi bahasa termasuk pemisahan dan penggabungannya, yang dilengkapi pula dengan penggunaan tanda baca.
Dalam rangka menunjang pembakuan bahasa, baik yang menyangkut pembukuan tata bahasa maupun kosakata dan peristilahan, ejaan mempunyai fungsi yang cukup penting. Oleh karena itu, pembakuan ejaan perlu diberi perioritas terlebih dahulu. Adapun fungsi bahasa sebagai berikut.
1.        Sebagai landasan pembakuan tata bahasa
2.        Landasan pembakuan kosakata dan peristilahan
3.        Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia
4.2.1  Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia
Ejaan bahasa Indonesia telah mengalami berberapa kali perkembangan. Sebelum Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) terdapat beberapa ejaan, antara lain.
1.        Ejaan Van Ophuysen
Ejaan ini ditetapkan pada tahun1901 dan diterbitkan dalam buku yang berjudul Kitab Logat Melajoe. Ejaan Ini disusun oleh Ch. A. Van Ophuysen, yang dibantu oleh Engku Nawawi gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Sutan Ibrahim. Ejaan ini merupakan ejaan yang pertama kali disusun secara sistematis.
Ada beberapa hal yang cukup menonjol pada Ejaan Van Ophuysen, antara lain:
1. Huruf y ditulis dengan j
2. Huruf u ditulis dengan oe
3. Huruf k ditulis dengan ( ‘ )
4. Huruf j ditulis dengan dj
5. Huruf c ditulis dnegan tj
6. Gabungan konsonan kh ditulis dengan ch 
2.        Ejaan Soewandi
Ejaan Soewandi ini diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947. Ejaan ini berbeda dengan Ejaan Van Ophuysen. Tetapi perbedaan itu tidak terlalu banyak. Adapun perbedaan yang tampak mencolok dalam dua ejaan itu, antara lain:
1. Gabungan huruf oe diganti dengan huruf u
2. Bunyi hamzah ( ‘ ) diganti dengan huruf k
3. Kata ulang noleh ditulis dengan angka dua.
3.        Ejaan Melindo
Akhir tahun 1959 sidang perutusan Indonesia (Slamet Mulyana dan Syeh Nasir bin Ismail yang merupakan ketua), menghasilkan ejaan bersama yang kemudian dikenal dengan ejaan Melindo (Melayu-Indonesia). Akan tetapi, ejaan ini belum sempat diresmikan karena keadaan politik pada saat itu tidak menentu.
4.        Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Pemakaian Ejaan bahasa Indoensia Yang Disempurnakan (EYD) diresmikan pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia.
4.2  Pedoman Umum Pembentukan Istilah
Istilah merupakan kata atau frasa yang dipakai sebagai nama atau lambang dan yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Tata istilah (terminologi) adalah perangkat asas dan ketentuan pembentukan istilah serta kumpulan istilah yang dihasilkannya.
Misalnya:         anabolisme                              pasar modal
                        demokrasi                                pemerataan

4.2.1  Istilah Umum dan Istilah Khusus
Istilah umum merupakan istilah yang berasal dari bidang tertentu, yang dipakai secara luas, menjadi unsur kosakata umum.
Misalnya:         radio                                                    daya
                        anggaran belanja                                 penilaian


Istilah khusus adalah istilah yang maknanya terbatas pada bidang tertentu saja.
Misalnya:         apendektomi                           Kurtosis
                        bipatride                                  pleitosen

4.2.2  Persyaratan Istilah yang Baik
Dalam pembentukan istilah perlu diperhatikan persyaratan dalam pemanfaatan kosakata bahasa Indonesia yang berikut.
a.         Istilah yang dipilih adalah kata atau frase yang paling tepat untuk mengungkapkan konsep termaksud dan yang tidak menyimpang dari makna itu.
b.        Istilah yang dipilih adalah kata atau frase yang paling singkat diantara pilihan yang tersedia mempunyai rujukan sama.
c.         Istilah yang dipilih adalah kata atau frase yang bernilai rasa (konotasi) baik.
d.        Istilah yang dipilih adalah kata atau frase yang sedap didengar (eufonik).
e.         Istilah yang dipilih adalah kata atau frase yang bentuknya seturut kaidah bahasa Indonesia.
4.3  Penulisan Daftar Pustaka
Definisi Daftar Pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dsb yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disusun berderet dari atas ke bawah.
Daftar pustaka juga penting dicantumkan dalam sebuah karya tulis antara lain karena beberapa alasan berikut ini. Pembaca yang tertarik dengan topik yang kita bahas di karya tulis kita, tentunya akan lebih mudah dalam meng-cross check karya tulis kita jika kita mencantumkan daftar pustaka. Dengan mencantumkan daftar pustaka, kita sebagai penulis karya tulis juga sudah membantu para pembaca kita untuk mencari informasi lainnya yang berkaitan dengan tulisan kita.
Seiring dengan kemajuan teknologi, sebuah daftar pustaka tidak melulu berisi sumber-sumber yang bentuknya buku. Hal ini karena sumber-sumber ilmu pengetahuan dan referensi dapat kita temukan dalam bentuk data digital semisal CD dan kaset.
Sebuah halaman atau situs di internet juga tidak boleh diabaikan untuk dicantumkan dalam sebuah daftar pustaka jika ini merupakan sebuah sumber yang berkualitas. Termasuk kategori penting untuk dicantumkan dalam daftar pustaka adalah ceramah atau pidato seorang narasumber yang berkompeten dalam bidangnya
Daftar Pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti makalah, skripsi, tugas akhir, laporan, thesis, dan penelitian. Pemilihan daftar pustaka ini harus benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam makalah. Mahasiswa, Dosen, Siswa tidak boleh mencantumkan nama/judul buku, artikel/jurnal serta dokumen lainnya baik cetak maupun internet yang tidak terdapat dalam daftar pustaka ini. Mengingat arti Penting dari bagian karya ilmiah yang satu ini, maka mahasiswa, dosen,siswa maupun masyarakat umum lainnya perlu mengetahui cara dan teknik penulisan daftar pustaka yang baik dan benar. Cara Membuat Daftar Pustaka antara lain:
1.        Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari internet
Pertama; tulis nama, kedua; tulis (tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung) setelah itu beri (tanda titik), ketiga; tulis judul buku/tulisannya lalu beri (tanda titik) lagi, keempat; tulis alamat websitenya gunakan kata (from) untuk awal judul web dll setelah itu beri tanda koma, kelima; tulis tanggal pengambilan data tersebut.
2.        Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku
pertama; penulisan nama untuk awal menggunakan huruf besar terlebih dahulu setelah nama belakang ditulis beri (tanda koma), dimulai dari nama belakang lalu beri (tanda koma) dan dilanjutkan dengan nama depan, kedua; tahun pembuatan atau penerbitan buku, ketiga; judul bukunya ingat ditulis dengan mengunakan huruf miring setelah judul gunakan (tanda titik), keempat; tempat diterbitkannya setelah tempat penerbitan gunakan (tanda titik dua), dan kelima; penerbit buku tersebut diakhiri dengan (tanda titik).
3.        Penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam buku yang sama :
Pertama;  tulis nama belakang dari penulis yang pertama setelah nama belakang beri (tanda koma) lalu tulis nama depan jika nama depan berupa singkatan tulis saja singkatan itu setelah nama pertama selesai beri (tanda titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua / ketiga ditulis sama seperti nama sali alis tidak ada perubahan, yang berubah penulisannya hanya orang pertama sedangkan orang kedua dan ketiga tetap. Setelah penulisan nama kedua selesai, nah jika tiga penulis gunakan tanda dan (&) pada nama terakhir begitupula jika penulisnya hanya dua orang saja, setelah penulisan nama selesai, Kedua; tahun pembuatan atau cetakan buku tersebut dengan diawali [tanda kurung buka dan kurung tutup/ (  )] setelah itu beri (tanda titik). Ketiga; judul buku atau karangan setelah itu beri (tanda koma) dan ditulis dengan huruf miring. keempat; yaitu penulisan tempat penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda titik dua : ) dan terakhir kelima; nama perusahaan penerbit buku atau tulisan tersebut dan diakhiri (tanda titik) ok.  Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar pustaka.
                                          
Berikut contoh pembuatan daftar pustaka:
1.        Contoh Daftar Pustaka dalam pengambilan data dari internet :
lbarda (2004). Strategi Implementasi TI untuk Tata Kelola Organisasi (IT Governance). From http://rachdian.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=27&Itemid=30, 3 August 2008
2.        Contoh daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku:
Peranginangin, Kasiman (2006). Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Soekirno, Harimurti ( 2005). Cara Mudah Menginstall Web Server Berbasis Windows Server 2003. Jakarta: Elex Media Komputindo.
             
3.        Contoh daftar pustaka yang lebih dari satu atau dua orang penulis dalam buku yang sama:
Suteja, B.R., Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. (2008). Memasuki Dunia E-Learning, Bandung: Penerbit Informatika.
Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design Methods. Indianapolis: McGraw-Hill Education.

1 komentar: