Senin, 12 Januari 2015

Analisis Puisi “Dengan Puisi Aku” Karya Taufiq Ismail




Analisis Puisi “Dengan Puisi Aku” Karya Taufiq Ismail
Oleh: Edi Susilo
 



Dengan Puisi Aku
Oleh: Taufiq Ismail

dengan puisi aku bernyanyi
sampai senja umurku nanti
dengan puisi aku bercinta
berbaur cakrawala
dengan puisi aku mengenang
keabadian yang akan datang
dengan puisi aku menangis
jarum waktu bila kejam mengiris
dengan puisi aku mengutuk
napas jaman yang busuk
dengan puisi aku berdoa
perkenankanlah kiranya




A. Analisis Makna Puisi
1. Makna Esensial
Makna esensial merupakan makna yang mendasar atau makna keseluruhan yang biasanya terdapat dalam bagian akhir sajak dalam puisi. Seringkali kita lihat sebuah sajak membeberkan semacam klimaks, sehingga informasi yang hakiki, yang menentukan makna keseluruhannya. Makna esensial pada puisi Dengan Puisi Aku karya Taufiq Ismail mengungkapkan suatu curahan hati seseorang tentang kondisi hidupnya. Orang atau tokoh aku yang ditampilkan oleh pengarang itu seolah-olah dia melakukan apa saja dengan menggunakan puisi. Tokoh ‘aku’ lirik berusaha untuk menerima kenyataan yang ada setelah masa lalu yang dialaminya berlalu walaupun kenyataan itu menyakitkan. Tokoh ‘aku’ lirik bertekad untuk menerobos masa depan yang baik.
2. Kata Kunci
Kata kunci merupakan kata yang sering diulang penyair dalam puisinya, misalnya kata yang menujukan waktu dan tempat, kata asing, atau kata yang sengaja diberi perhatian khusus oleh penyair dengan memberi garis bawah, mencetak miring, dan sebagainya.
Kata kunci yang terdapat dalam puisi Dengan Puisi Aku  karya Taufiq Ismail ini adalah ungkapan atau frase /Dengan Puisi Aku/. Kata  tersebut sebagai kata kunci karena dalam puisi tersebut ungkapan /Dengan Puisi Aku/ mengalami pengulangan beberapa kali. Pengulangan ungkapan /Dengan Puisi Aku/ terdapat pada larik pertama /dengan puisi aku bernyanyi/, larik ketiga /dengan puisi aku bercinta/, larik kelima /dengan puisi aku mengenang/, larik ketujuh /dengan puisi aku menangis/, larik kesembilan /dengan puisi aku mengutuk/, dan larik kesebelas /dengan puisi aku berdoa/.
3. Kata Inti
            Kata inti merupakan kata yang paling pokok dan penting. Puisi yang berjudul Dengan Puisi Aku karya Taufiq Ismail memiliki kata yang paling penting sebagai kata inti. Kata inti yang terdapat dalam puisi itu adalah kata ‘aku’ lirik. Kata ini menjadi inti karena ‘aku’ lirik merupakan pokok dari keseluruhan isi puisi. Kata ‘aku’ lirik menjadi salah satu topik dari puisi tersebut karena mengungkapkan perasaan menyesal, sakit hati, kepedihan, dan penyesalan terhadap sesuatu yang dilakukannya pada masa dulu.
4. Pembanding Puisi
            Kata kunci dalam puisi Dengan Puisi Aku karya Taufiq Ismail ini dapat kita bandingkan dengan puisi-puisi karya penulis lain. Kata kunci pada puisi yang berjudul Dengan Puisi Aku ini terdapat pada larik /dengan puisi aku bernyanyi/ dapat kita bandingkan dengan puisi karya Sutardji Calzoum Bachri yang berjudul Perjalanan Kubur dengan larik /aku menggali-gali dalam diri/  ini mempunyai makna yang berbeda. Kata /aku/ lirik pada puisi Dengan Puisi Aku  karya Taufiq Ismail ini menunjukkan tentang ungkapkan isi hati pengarang, sedangkan kata /aku/ lirik pada puisi Perjalanan Kubur  karya Sutardji Calzoum Bachri ini menunjukkan rasa keingintahuan akan sesuatu yang dia jalani.
Puisi yang berjudul Dengan Puisi Aku karya Taufiq Ismail pada larik /dengan puisi aku bernyanyi/  juga dapat dibandingkan dengan puisi yang berjudul Puisi Jalanan  karya Emha Ainun Najib pada larik /aku ingin jadi karib mereka/ ini mempunyai makna yang berbeda. Kata /aku/ lirik pada puisi Dengan Puisi Aku karya Taufiq Ismail ini menunjukkan tentang ungkapan hati pengarang, sedangkan kata /aku/ lirik pada puisi Puisi Jalanan  karya Emha Ainun Najib ini menunjukkan rasa kepedulian terhadap sesama manusia.
Puisi yang berjudul Dengan Puisi Aku karya Taufiq Ismail pada larik /dengan puisi aku bernyanyi/  juga dapat dibandingkan dengan puisi yang berjudul Gadis Peminta-Minta karya Toto Sudarto Bachtiar pada larik /ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil/ ini mempunyai makna yang berbeda. Kata /aku/ lirik pada puisi Dengan Puisi Aku karya Taufiq Ismail ini menunjukkan tentang ungkapan hati pengarang, sedangkan kata /aku/ lirik pada puisi Gadis Peminta-Minta karya Toto Sudarto Bachtiar ini menunjukkan keperihatinan terhadap seorang gadis kecil yang menjadi pengemis.
4.    Gaya Bahasa
Kita melihat gaya secara umum, kita dapat mengatakan bahwa gaya adalah cara mengungkapkan diri sendiri, entah melalui bahasa, tingkah laku, berpakaian, dan sebagainya. Dilihat dari segi bahasa, gaya bahasa adalah cara menggunakan bahasa. Gaya bahasa memungkinkan kita dapat menilai pribadi, watak, dan kemampuan seseorang yang mempergunakan bahasa itu.
Gaya bahasa yang sering digunakan dalam membangun sebuah puisi. Puisi yang berjudul Dengan Puisi Aku karya Tuafiq Ismail ini juga menggunakan gaya bahasa. Puisi di atas, terlihat adanya gaya bahasa perumpamaan yaitu pengarang mengumpamakan puisi sebagai suatu yang bisa digunakan untuk apa saja. Puisi dianggap sebagai suatu sarana atau alat. Gaya bahasa perumpamaan dalam puisi Dengan Puisi Aku karya Taufiq Ismail terlihat pada larik pertama /dengan puisi aku bernyanyi/, larik ketiga /dengan puisi aku bercinta/, larik kelima /dengan puisi aku mengenang/, larik ketujuh /dengan puisi aku menangis/, larik kesembilan /dengan puisi aku mengutuk/, dan larik kesebelas /dengan puisi aku berdoa/.
Larik yang menggunakan gaya bahasa perumpamaan itu membuktikan bahwa pengarang menggunakan suatu puisi untuk bernyanyi, bercinta, mengenang, menangis, menguntuk, dan berdoa. Melihat kutipan itu, puisi dianggap sebagai sarana atau teman atau alat yang digunakan seseorang dalam melakukan aktivitasnya atau mengungkapkan sesuatu.
5. Aspek Bunyi
Bunyi dalam puisi berperan penting karena bunyi menimbulkan efek dan kesan tertentu. Bunyi dapat menekankan arti kata, mengintensifkan makna kata dan kalimat, bahkan dapat mendukung penciptaan suasana tertentu dalam puisi. Puisi itu secara keseluruhan didominasi oleh adaya bunyi vokal a, i, u, e, dan o.
            Bunyi yang ada pada puisi Dengan Puisi Aku  karya Taufiq Ismail yang paling menonjol adalah vokal a dan yang kurang menonjol adalah vokal o. Jumlah vokal dari larik pertama sampai larik dua belas adalah vokal a ada 49, i ada 22, u ada 18, e ada 19, dan o hanya ada 1.
Rima merupakan pola persajakan atau perulangan bunyi dalam tiap akhir larik puisi. Puisi yang berjudul Dengan Puisi karya Taufiq Ismail ini menggunakan rima aabb. Pengarang dalam pembuatan puisi menggunakan rima aabb karena menggunakan rima bebas membuat puisi itu terlihat lebih bagus.
6. Aspek Formal
Puisi yang berjudul Dengan Puisi Aku karya Taufiq Ismail ini termasuk dalam jenis puisi diaphan. Makna dari puisi ini mudah dimengerti apa maksud yang ingin disampaikan oleh Taufiq Ismail. Puisi ini menggunakan penggabungan kata-kata yang menyebabkan bahasa kias, tetapi pembaca masih dapat dengan mudah menerjemahkan isi dari puisi tersebut.
a. Tipografi
            Tipografi merupakan tampilan wajah puisi yang dibuat oleh pengarang. Puisi di atas memiliki tampilan larik yang seragam. Penulisan antara larik yang satu dengan lainnya lurus kiri. Penulisan puisi itu terlihat tidak memiliki perbedaan tiap lariknya. Puisi di atas tiap lariknya tidak menggunakan huruf kapital, tetapi hanya ditulis dengan huruf kecil semua.
b. Enjambemen
            Enjambemen selalu ada pada suatu puisi. Enjambemen berfungsi untuk memperkuat makna dan sebagai tempat pengambilan nafas pada saat membaca puisi. Enjambemen dapat dilakukan pada setiap satuan kata, baris atau bait. Umumnya, pemenggalan itu terjadi pada setiap satu satuan baris. Baris satu dan satunya terjadi pemenggalan pengucapan. Pemenggalan puisi ini dilakukan tiap beberapa kata. Larik terdiri dari empat kata pada setiap barisnya, maka pemenggalan dapat dilakukan dengan cara mengelompokkan dua kata pada satu baris.
Larik /dengan puisi aku bernyanyi/ dan larik /Sampai senja umurku nanti/ kita dapat mengambil makna pada tiap satuan kelompok kata dalam satu penggalan. Pemenggalannya dapat dituliskan seperti kalimat biasa, puisi itu menjadi `dengan puisi, aku bernyanyi, sampai senja, umurku nanti`. Melihat pemenggalan tersebut, kita bisa mengibaratkan pemenggalan itu sebagai pengganti tanda baca yang tidak dihadirkan oleh pengarang.
7. Definisi Irama
Irama merupakan gerakan berturut-turut atau turun naik bunyi secara beraturan. Definisi irama seharusnya memperhatikan sususan kata yang dalam bahasa Indonesia terdiri dari dua sampai empat suku kata. Puisi yang berjudul Dengan Puisi Aku  karya Taufiq Ismail ini menggunakan beberapa jenis irama. Larik pertama, kedua, ketiga, kelima, ketujuh, kedelapan, kesembilan kesebelas, dan kedua belas menggunakan jenis irama molto allegro karena terdiri dari vokal a, i, u, e dan o. Larik keenam menggunakan jenis irama allegro karena hanya terdiri dari tiga vokal a, i, dan e. Larik keempat  menggunakan jenis irama andante karena terdapat dua vokal a dan e saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar