Kamis, 22 Januari 2015

RPP SMK, Kompetensi Dasar Melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

A.  Identitas Sekolah
Sekolah                            : SMK-YPSEI PALANGKARAYA
Mata Pelajaran                 : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester                 : X/I
Pertemuan Ke                  : 12 (Dua Belas)
Alokasi Waktu                 : 2 x 45 menit

B.  Standar Kompetensi
Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat semenjana

C.  Kompetensi Dasar
Melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat

D.  Indikator
No.
Indikator Pencapaian Kompetensi
Nilai Budaya dan Karakter Bangsa
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif
1.       
Menyebutkan 5 penyebab kalimat yang rancu
Dapat dipercaya (Trustworthinos), rasa hormat dan perhatian (Respect), tekun (Diligence), tanggung jawab (Responsibility)
Kepemimpinan
2.       
Memperbaiki penggunaan bahasa Indonesia yang terpengaruh bahasa asing

E.  Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
1.      Menyebutkan 5 penyebab kalimat yang rancu
2.      Memperbaiki penggunaan bahasa Indonesia yang terpengaruh bahasa asing



F.   Materi Pembelajaran
A.      Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat.
B.       Kalimat Rancu
Kata rancu dalam bahasa Indonesia berarti 'kacau'. Sejalan dengan itu, kalimat yang rancu berarti kalimat yang kacau atau kalimat yang susunannya tidak teratur sehingga informasinya sulit dipahami. Jika dilihat dari segi penataan gagasan, kerancu­an sebuah kalimat dapat terjadi kare­na dua gagasan digabungkan ke dalam satu pengungkapan. Sementara itu, jika dilihat dari segi strukturnya, kerancuan itu timbul karena pengga­bungan dua struktur kalimat ke dalam satu struktur. Sebagai contoh, perhatikan kalimat berikut.

“Menurut para pakar sejarah mengatakan bahwa Candi Borobudur dibangun pada masa Kerajaan Syailendra”.

Kalimat itu termasuk kalimat yang rancu karena susunannya terdiri atas dua struktur kalimat. Struktur yang pertama dimulai dengan kata menurut, sedangkan yang kedua dimulai dengan subjek 'pelaku' (para pakar sejarah) yang diikuti dengan predikat mengatakan.
Karena berasal dari dua struktur, kalimat rancu itu dapat dikembalikan pada struktur semula, yaitu sebagai berikut.
1.      Menurut pakar sejarah, Candi Borobudur dibangun pada masa Kerajaan Syailendra.
2.      Pakar sejarah mengatakan bahwa Candi Borobudur dibangun pada masa Kerajaan Syailendra.
Kalimat (1) di atas strukturnya tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kalimat (1) tersebut harus diperbaiki agar strukturnya menjadi benar. Perbaikannya dapat dilakukan seperti kalimat (1) dan (1) di atas.
Sehubungan dengan hal itu, satu hal yang perlu kita perhatikan adalah bahwa kerancuan seperti itu dapat terjadi jika kalimat yang kita susun diawali dengan kata menurut dan kemudian diikuti oleh ungkapan sejenis mengatakan bahwa, menyebutkan bahwa, atau menyatakan bahwa. Oleh sebab itu, agar kalimat yang kita susun tidak menjadi rancu, ungkapan sejenis mengatakan bahwa, menyebutkan bahwa, atau menyatakan bahwa tidak perlu digunakan jika kalimat yang kita susun dimulai dengan kata menurut. Sebaliknya, jika kita akan menggunakan ungkapan sejenis mengatakan bahwa, kata menurut tidak perlu digunakan pada awal kalimat. Kerancuan kalimat yang lain dapat pula timbul karena penggunaan kata peng­hubung meskipun atau walaupun pada awal kalimat yang kemu­dian diikuti oleh kata penghubung tetapi, seperti yang tampak pada con­toh berikut.

“Meskipun perusahaan itu belum terkenal, tetapi produksinya banyak di­butuhkan orang”.

Kerancuan kalimat di atas juga disebabkan oleh penggabungan dua kalimat menjadi satu. Kalimat pertama, yang menggunakan kata penghubung meskipun, berupa kalimat majemuk bertingkat, sedangkan kalimat kedua, yang mengguna­kan kata penghubung tetapi, berupa anak kalimat dalam kalimat majemuk se­tara. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kerancuan kalimat di atas  itu di­sebabkan oleh penggabungan kalimat majemuk bertingkat dan kalimat majemuk setara ke dalam satu kalimat. Ka­rena berasal dari dua kalimat yang digabung­kan menjadi satu, perbaikan kalimat itu pun dapat dilakukan dengan mengem­bali­kan kalimat itu ke dalam struktur kalimat asalnya, seperti yang tampak berikut.
1.      Meskipun perusahaan itu belum terkenal, produksinya banyak di­butuhkan orang.
2.      Perusahaan itu belum terkenal, tetapi produksinya banyak dibutuhkan orang.
Dari perbaikan kalimat tersebut dapat diketahui bahwa kerancuan yang disebab­kan oleh penggunaan kata penghubung meskipun atau walau­pun yang diikuti oleh kata penghubung tetapi, perbaikannya pun dapat dilakukan dengan menghilangkan salah satu dari dua kata penghubung tersebut. Dalam hal ini, jika kata meskipun/walaupun sudah digunakan, kata tetapi tidak perlu lagi diguna­kan. Sebaliknya, jika kata tetapi yang digunakan, kata penghubung meskipun/walaupun tidak perlu digunakan.
Kerancuan kalimat seperti yang terdapat pada contoh di atas sebenarnya tidak perlu terjadi jika penyusun kalimat dapat mengungkapkan gagasannya se­cara cermat dan teratur. Dengan menata gagasan secara cermat dan teratur, kalimat yang tersusun akan terhindar dari kerancuan seperti itu.
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar bukan berarti dalam segala situasi kita selalu menggunakan bahasa yang formal/resmi. Menggunakan ragam bahasa harus sesuai situasi komunikasi. Bila dalam situasi resmi gunakan ragam resmi dan dalam situasi santai menggunakan ragam santai. Contoh ragam bahasa formal/resmi yang masih terpengaruh bahasa daerah atau asing, baik dari segi struktur, penggunaan kata depan, maupun konjungsi.
Perhatikan kalimat-kalimat berikut.
Penyebab kalimat yang rancu yaitu:
a)      Rancu karena tidak logis,
b)      Rancu karena terpengaruh struktur asing,
c)      Rancu karena subjeknya tidak sama,
d)     Rancu karena penggunaan kata depan yang tidak tepat,
e)      Rancu karena penggunaan konjungsi yang berlebihan.
Kalimat yang Salah
Kalimat yang Telah Dibenarkan
Atas ketidakhadirannya Bapak Kepala Sekolah dimohon dapat memberikan sambutan tertulis (rancu karena salah nalar)
Atas ketidakhadiran Bapak Kepala Sekolah, di mohon bisa memberikan sambutan tertulis.
Ayahnya mengajar bahasa Indonesia di sekolah ini (rancu karena tidak logis)
Ayahnya mengajarkan bahasa Indonesia di sekolah ini.
Kantor di mana ia bekerja dijaga ketat oleh polisi (rancu karena terpengaruh struktur asing)
Kantor tempat ia bekerja dijaga ketat oleh polisi.
Ini malam yang udaranya panas sekali (rancu karena tidak komunikatif)
Malam ini udara panas sekali.
Jika kita  membeli bahan baju, apa yang anda perhatikan? (rancu karena subjeknya tidak sama)
Jika Anda membeli bahan baju, apa yanng Anda perhatikan?
Mereka menceritakan tentang pengalaman masa kecilnya (rancu karena penggunaan kata depan yang tidak tepat)
Mereka menceritakan pengalaman masa kecilnya.
Meskipun ia pandai, tetapi tidak pernah sombong (rancu karena penggunaan konjungsi yang berlebihan)
Meskipun pandai, ia tidak pernah sombong.
Rumah daripada saya mau dijual (rancu karena pengaruh bahasa daerah)
Saya hendak menjual rumah.

G.      Metode Pembelajaran   
Pendekatan     : Kontekstual
Metode            : Diskusi
Model               : Kepala Bernomor Kelompok (Numbered Heads Together)

H.  Langkah-langkah Pembelajaran
No.
Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi Waktu
Nilai Budaya dan Karakter Bangsa
1.     
Kegiatan Awal
a.     Guru mengucapkan salam
b.     Guru mengecek daftar hadir
c.     Guru menyampaikan SK, KD, dan tujuan Pembelajaran.
d.    Guru menyampaikan Apersepsi (untuk memotivasi)
15 menit
Bersahabat/ komunikatif
2.     
Kegiatan Inti
I.  Eksplorasi
a. Guru menjelaskan meteri pembelajaran.
b. Guru membagi siswa dalam kelompok, setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor.
II. Elaborasi
a.     Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
b.     Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakan/mengetahui jawabannya.
c.     Guru memanggil salah satu nomor siswa nomor yang dipanggil melaporkan kerjasama mereka.
d.    Siswa lain memberikan tanggapan, setelah itu guru menunjuk nomor yang lain dan seterusnya.
III. Konfirmasi
a.     Guru dan murid melakukan tanya jawab
b.     Guru menjelaskan kembali hal-hal yang belum dimengerti.
60 menit



Komunikatif

Tanggung  jawab


percaya diri

Bersahabat

jujur

3.     
Kegiatan Akhir
a.     Guru memberikan evaluasi
b.     Guru bersama siswa menyimpulkan meteri pembelajaran
c.     Guru mengakhiri kegiatan dengan menutup salam
15 menit
Mandiri

Tanggung Jawab

Religius

I.     Sumber Alat dan Bahan Belajar
Sumber Belajar    : Buku Sekolah Elektronik Bahasa Indonesia untuk SMK Kelas X
Alat dan Bahan    : Laptop, LCD, Nomor

J.    Penilaian
Jenis Tagihan                    : Tugas Individu
Bentuk Instrumen                        : Uraian bebas dan Pilihan Ganda
KKM                                : 70


K.      Evaluasi
a.      Soal Pilihan Ganda
1.      Satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan adalah....
a.    Kata                                                c. Frase
b.    Kalimat                                           d. Wacana


2.      Berikut yang merupakan penyebab kalimat rancu, kecuali....
a.       Kalimatnya logis
b.      Karena terpengaruh struktur asing
c.       Karena subjeknya tidak sama
d.      Karena penggunaan kata depan yang tidak tepat

3.      Ada berapakah penyebab kalimat itu dapat dikatakan tidak rancu.....
a.       3                                                    c. 5
b.      4                                                    d. 6

4.      Kata rancu dalam bahasa Indonesia berarti....
a.       Teratur                                           c. Bagus
b.      Sistematis                                      d. Kacau

5.      “Meskipun ia pandai, tetapi tidak pernah sombong”
Kalimat diatas rancu karena...
a.         Rancu karena subjeknya tidak sama
b.         Rancu karena penggunaan kata depan yang tidak tepat
c.         Rancu karena penggunaan konjungsi yang berlebihan
d.        Rancu karena terpengaruh struktur asing

b.Soal Esai
1.      Sebutkan 5 penyebab kalimat yang rancu!
2.      Perbaikilah kalimat yang terpengaruh bahasa daerah/asing, baik dari segi struktur, penggunaan kata depan, maupun konjungsi dengan menuliskan (B) untuk kalimat yang sudah benar dan (S) untuk kalimat yang salah!
a.         Antara saya sama dia tidak pernah ada pengertian bersama.                         (     )
b.         Di sini dijual sop buntut sapi dan kaki sapi.                                                  (     )
c.         Semua peserta daripada pertemuan itu sudah hadir.                                     (     )
d.        Mereka berjualan bakso di pasar dan halaman sekolah.                                 (     )
e.         Ini malam kita menyaksikan berbagai atraksi yang dibawakan oleh putra-putri kita.                                                                                                    (     )


Kunci Jawaban
a.      Kunci Jawaban Pilihan Ganda
1.      B
2.      A
3.      C
4.      D
5.      C

b.      Kunci Jawaban Esai
1.      Penyebab kalimat yang rancu yaitu:
e.         Rancu karena tidak logis
f.          Rancu karena terpengaruh struktur asing
g.         Rancu karena subjeknya tidak sama
h.         Rancu karena penggunaan kata depan yang tidak tepat
i.           Rancu karena penggunaan konjungsi yang berlebihan

2.      a. Antara saya sama dia tidak pernah ada pengertian bersama.                      (  S  )
Perbaikan: Antara saya dengan dia tidak pernah ada saling pengertian.
b. Di sini di jual sop buntut sapi dan kaki sapi.                                               (  S  )
Perbaikan: Di sini dijual sop buntut sapi dan sop kaki sapi.
c. Semua peserta daripada pertemuan itu sudah hadir.                                   (  S  )
Perbaikan: Semua peserta pertemuan itu sudah hadir.
d. Mereka berjualan bakso di pasar dan halaman sekolah.                             (  S  )
Perbaikan: Mereka berjualan bakso di pasar dan di halaman sekolah.
e. Ini malam kita menyaksikan berbagai atraksi yang dibawakan oleh putra-putri kita                                                                                                                                  (  S  )
Perbaikan:  Malam ini kita menyaksikan berbagai atraksi yang dibawakan oleh putra-putri kita.

Pedoman Penskoran
a.      Pedoman Penskoran Pilihan Ganda
No.
Aspek yang dinilai

Skor

1.

a.     Siswa dapat menjawab 5 soal pilihan ganda
b.     Siswa dapat menjawab 4 soal pilihan ganda
c.     Siswa dapat menjawab 3 soal pilihan ganda
d.    Siswa dapat menjawab 2 soal pilihan ganda
e.     Siswa dapat menjawab 1 soal pilihan ganda
f.      Siswa Tidak dapat menjawab seluruh soal pilihan ganda
50
40
30
20
10
0
Jumlah
50

b.      Pedoman Penskoran Esai
No.
Aspek yang dinilai

Skor

1.      
a.    Siswa dapat menyebutkan 5 penyebab kalimat yang rancu.
b.    Siswa dapat menyebutkan 4 penyebab kalimat yang rancu.
c.    Siswa dapat menyebutkan 3 penyebab kalimat yang rancu.
d.   Siswa dapat menyebutkan 2 penyebab kalimat yang rancu.
e.    Siswa dapat menyebutkan 1 penyebab kalimat yang rancu.
f.     Siswa tidak dapat menyebutkan penyebab kalimat yang rancu
25

20

15

10

5

0

2.      
a.    Siswa dapat memperbaiki 5 kalimat yang terpengaruh bahasa asing/daerah.
b.    Siswa dapat memperbaiki 4 kalimat yang terpengaruh bahasa asing/daerah.
c.    Siswa dapat memperbaiki 3 kalimat yang terpengaruh bahasa asing/daerah.
d.   Siswa dapat memperbaiki 2 kalimat yang terpengaruh bahasa asing/daerah.
e.    Siswa dapat memperbaiki 1 kalimat yang terpengaruh bahasa asing/daerah.
f.     Siswa tidak dapat memperbaiki kalimat yang terpengaruh bahasa asing/daerah.
25

20

15

10

5

0

Jumlah
50

Rentang Skor            : 1-100
Skor Maksimal            : 100
Soal Pilihan Ganda     : 50
Soal Esai                     : 50


                        Skor Perolehan
Nilai Akhir =                                     x 100
                        Skor Maksimal

                                                                   Palangkaraya,      November
                                                                   Praktikan,



                                                                   Edi Susilo, S.Pd.
                                                                                                 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar