Sabtu, 31 Januari 2015

Analisis Wacana Bahasa Indonesia



Nasihat Ibu untuk Anaknya
Cinta ibarat kupu-kupu. Makin kau kejar, makin ia menghindar. Tapi bila kau biarkan ia terbang, ia akan menghampiri dirimu disaat kau tak menduganya. Cinta bisa membahagiakanmu tapi sering pula ia menyakitimu, tapi cinta itu hanya istimewa apabila kau berikan pada seseorang yang layak menerima. Jadi tenang-tenang saja, jangan terburu-buru dan pilihlah yang terbaik. Cinta bukanlah perkara menjadi orang sempurnanya seseorang. Justru perkara menemukan seseorang yang bisa membantu menjadikan dirimu sesempurnanya. Jangan katakan “aku cinta padamu” bila kau benar-benar tidak peduli. Jangan bicarakan soal perasaan-perasaan jika itu tidak benar-benar ada. Jangan kau sentuh hidup seseorang bila kau berniat mematahkan hati. Jangan menatap ke dalam mata bila apa yang kau kerjakan hanya berbohong. Hal terkejam yang bisa dilakukan lelah membuat seseorang jatuh cinta, padahal kau tidak berniat sama sekali untuk menerimanya saat ia terjatuh.

1.      Temukanlah dasar dan desakan yang menjadi struktur primer wacana dorongan di atas!
Keterangan:
 

        Dasar

       Desakan


A.      Percakapan yang membuat kita tidak ingin menjawab pertanyaan
Ardi          : Kamu kemarin datang ke acara ulang tahun Uji kan?
Joe            : Iya
Ardi          : Kamu kasih kado apa?
Joe            : Oh iya, aku pulang dulu ya?

B.       Percakapan yang membuat kita memberikan jawaban yang tidak langsung
Pebri         : Dev, jadi tidak acara malam ini?
Deivri       : Jadi
Pebri         : Kumpul di mana?
Deivri       : Di tempat biasa saja.
Pebri         : Oke
C.      Percakapan yang membuat perasaan kita terganggu
Tini             : Aku sudah lelah dengan semua ini.
Bayu           : Jangan berkata seperti itu.
Tini             : Pokoknya aku sudah tak sanggup lagi menjalin hubungan denganmu. Aku mau kita Putus.
Bayu           : Hah. PUTUS?
Tini             : Iya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar