Jumat, 23 Januari 2015

CONTOH LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)





LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN
PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN- YPSEI (SMK-YPSEI)
PALANGKARAYA



                                                                             Oleh :
NAMA                                  : EDI SUSILO
NIM                                      : AAB 110021
JENJANG PROGRAM      : S-1
PROGRAM STUDI            : PENDIDIKAN BAHASA
DAN  SASTRA INDONESIA
JURUSAN                            : PENDIDIKAN BAHASA
DAN SENI


UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
                                                                                  2013

 

 

KATA PENGANTAR



Puji syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyusun laporan observasi pada praktik pengalaman lapangan, laporan praktik yang di laksanakan di SMK-YPSEI Palangka raya.
Maksud kata pengantar ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dalam melaksanakan observasi dan praktik pelaksanaan pengalaman lapangan (PPL), terutama kepada pihak sebgai berikut.
1.      Unit Pelaksanaan Program pengalaman Lapangan Fakultas dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya.
2.      Ibu Dra. Rantian Selaku Kepala Sekolah SMK-YPSEI Palangka Raya.
3.      Ibu Alifiah Nurachmana, S.S., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing PPL
4.      Dra. Herni Tukit sebagai Guru Pamong yang telah memberikan pentunjuk dalam pelaksanaan PPL
5.      Bapak dan Ibu staf pengajar, seluruh pegawai administrasi SMK-YPSEI Palangka Raya
6.      Seluruh siswa-siswi SMK-YPSEI Palangka Raya yang ikut berpartisapasi dalam pelaksanaan PPL.
Dalam penyusunan laporan ini pasti terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga praktikan sangat mengharapkan kritikan dan saran bersifat membangun dari semua pihak. Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terima kasih.


Palangka Raya,       November 2013
Penyusun


Edi Susilo


i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................... ...........           i
DAFTAR ISI.................................................................................... ..........           ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................ ..........          1
1.1.1        Pengertian Praktik Pengalaaman Lapangan (PPL)............... ....          1
1.1.2        Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)......... ...           2
1.1.3        Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)...................... .....           3
1.1.4        Rencana Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).... ....          4
1.1.5        Tempat Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).......        5
1.1.6        Waktu Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)........         5
BAB II Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan ................. .............         7
2.1.1        Pembekalan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).............. ......         7
2.1.2        Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)................... .......        8
2.1.3        Program Pembelajaran.......................................................... .......         20
2.1.4        Kesan Umum Terhadap SMK-YPSEI Palangka Raya........ .......         20
BAB III PENUTUP......................................................................... ...........          20
3.1.1        Kesimpulan.......................................................................... .........          22
3.1.2        Saran .............................................................................................          22

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Bertolak dari asumsi bahwa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah titik akumulasi dari seluruh program pendidikan yang telah dihayati dan dialami oleh mahasiswa di bangku kuliah, maka Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dapat diartikan sebagai suatu program yang merupakan ajang pelatihan untuk menetapkan berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan  guru, mereka dapat mengemban tugas dan tanggung jawab secara profesional. rangka pembentukan guru yang profesional. Dengan demikian maka Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah suatu program yang memprasyaratkan kemampuan aplikatif dan terpadu dari  seluruh pengalaman belajar sebelumnya ke dalam program pelatihan berupa kinerja dalam semua hal yang berkaitan dengan jabatan keguruan, baik kegiatan mengajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya.
Dipandang dari sudut kurikulum, Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah suatu program mata kuliah, proses belajar mengajar yang dipersyaratkan dalam pendidikan penjabatan guru. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sengaja dirancang untuk menyiapkan mahasiswa calon guru agar memiliki atau menguasai kemampuan guru terpadu secara utuh, sehingga setelah mahasiswa calon guru tersebut menjadi guru, mereka dapat mengemban tugas dan tanggung jawab secara profesional.
Dipandang dari isi, Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)adalah seperangkat komponen pelatihan prajabatan guru yang berlangsung dalam siklus teori dan praktek secara berlapis dan berulang pada setiap langkah yang dipersyaratkan dalam program pelatihan tersebut. Setiap langkah dalam komponen pelatihan tersebut selalu mengacu pada teori yang telah dipelajari dan menuju pada praktek pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien dalam berbagai kondisi.
1.2  Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Pendidikan Nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkepribadian, mandiri, tanngguh, cerdas, kreatif, disiplin, beretos kerja, bertanggung jawab, produktif, sehat jasmani dan rohani serta mampu menumbuhkan iklim belajar yang dapat menambah kepercayaan diri dan budaya belajar dikalangan masyarakat. Selain itu, ada tiga alasan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bagi mahasiswa FKIP Universitas Palangkaraya, yaitu :
1.    Merupakan mata Kuliah prasyarat dan wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa yang akan melaksanakan studinya dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya.
2.    Memberikan bekal baik secara pengalaman dan kemampuan dasar serta kemampuan menerapkan segala pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki yang diperoleh dari perguruan tinggi dimana mahasiswa itu di didik.
3.    Menciptakan calon-calon pengajar maupun pendidik yang profesional, berdedikasi dan bertanggung jawab serta siap terjun di masyarakat dan dunia kerja setelah mahasiswa tersebut menyelesaikan kewajibannya dari perguruan tinggi.
Adapun fungsi utama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Palangkaraya sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi di Kalimantan Tengah adalah melaksanakan dan mengembangkan pendidikan dan pengajaran untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang mampu dan terampil. Fungsi utama tersebut lebih lanjut diuraikan ke dalam tujuan FKIP yaitu (1) meningkatkan pengalaman belajar mahasiswa menuju suatu keahlian akademik dan profesional dalam bidang pendidikan, (2) meningkatkan pengalaman belajar mahasiswa untuk mencapai kemampuan dasar guru dan tenaga kependidikan lainnya, dan (3) menghasilkan tenaga kependidikan dan tenaga ahli yang sesuai dengan pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehubungan dengan hal tersebut di atas FKIP UNPAR mewajibkan para mahasiswa program strata satu atau sarjana untuk mengikuti kegiatan praktek mengajar sebelum mengakhiri studinya dan juga dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sasaran Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di perguruan tinggi adalah untuk membentuk kepribadian calon pendidik yang :
·           Memiliki kepribadian yang baik
·           Memiliki sikap Tut Wuri Handayani.
·           Mampu menerapkan teknik pengajaran yang tepat kepada siswa sesuai dengan situasi.
·           Tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
1.3  Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Tujuan dari Praktik Pengenalan Lapangan (PPL) adalah untuk melatih mahasiswa agar memiliki pengalaman pendidikan yang profesional yaitu seorang tenaga kependidikan yang memiliki seperangkat pengetahuan keterampilan dan sikap maupun sifat yang diperlukan oleh profesinya, mampu menerapkan / memperagakan kinerja dalam situasi nyata, baik dalam situasi mengajar maupun tugas – tugas pengajar / pendidik lainnya.


Sedangkan tujuan khususnya antara lain sebagai berikut :
1.        Mengenal secara cermat lingkungan fisik, adminitrasi, akademik dan Sosial Psikologis sekolah tempat pelatihan berlangsung.
2.        Menguasai berbagai keterampilan mengajar.
3.        Menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata.
4.        Mampu mengembangkan berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata.
5.        Mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di lingkungan sekolah.
6.        Menarik kesimpulan edukatif dari penghayatannya selama pelatihan melalui refleks, menuangkan hasil tersebut dalam laporan tertulis.
1.4  Rencana Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Rencana kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah sebagai berikut:
1.        Sebelum mahasiswa mendaftar Praktik Pengalaman Lapangan(PPL) terlebih dahulu harus menyerahkan beberapa persyaratan dan juga transkrip nilai ke UP3L dengan ketentuan mahasiswa bersangkutan telah lulus Mata Kuliah Umum (MKU), Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) dan Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), serta sudah menempuh PPL 1 (micro-teaching)  yang seluruhnya memiliki bobot 110 SKS bagi program studi S-1.
2.        Setelah dinyatakan lulus micro-teaching, mahasiswa PPL diwajibkan untuk mendaftar ulang dengan syarat menunjukan rekap nilai micro-teaching.
3.        Penentuan dosen pembimbing yang ditunjukan oleh UP3L dimana dosen tersebut membimbing 2-4 orang mahasiswa PPL.
4.        Setelah ketentuan ini dipenuhi barulah melaksanakan pembekalan Praktik Pengalaman Lapangan(PPL)yang dilaksanakan oleh UP3L. Pembekalan ini disampaikan kepada UP3L, dimana penjelasan pembekalan ini terdapat di BAB II.
5.        Setelah mendaftar ulang barulah mahasiswa diterjunkan kesekolah yang ditunjuk oleh UP3L. Setelah mendapat persetujuan dari pihak sekolah barulah mahasiswa PPL diserahkan kesekolah oleh dosen pengantar PPL dan diterima oleh kepala sekolah SMK-YPSEI Palangka Raya pada bulan Agustus 2013.
6.        Setelah diserahkan oleh dosen pengantar barulah mahasiswa PPL diperkenankan dengan persetujuan dari pihak sekolah untuk melakukan observasi, bertemu guru pamong, dan melaksanakan praktik disekolah tersebut.
1.5         Tempat Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dijalani praktikan dilaksanakan di SMK-YPSEI Palangka Raya
1.6         Waktu Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Praktik mengajar keguruan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) untuk memiliki pengalaman dan pemahaman faktual mengajar di kelas.Pelaksanaan praktik mengajar ini dilakukan selama kurang lebih tiga bulan atau dua belas kali pertemuan (tatap muka) yaitu dimulai pada bulan September sampai dengan bulan November 2013.




BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

2.1.  Pembekalan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Pembekalan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk memberikan bekal kepada mahasiswa peserta Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mengetahui segala sesuatu sebelum turun ke pelaksanaan kegiatan PraktikPengalaman Lapangan (PPL) di sekolah-sekolah yang telah ditentukan.
Pembekalan Praktik Pengalaman Lapangan pada semester ganjil Tahun 2013/2014  dilaksanakan selama 1 (satu) hari yaitu pada hari Kamis  tanggal 22 Agustus 2013 bertempat di Aula Palangka Universitas Palangkaraya. Pembekalan PPL ini diikuti oleh mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan dari beberapa program studi yang berbeda.Pembekalan PPL ini bertujuan agar mahasiswa calon guru peserta PPL benar-benar siap terjun ke lapangan untuk melaksanakan kegiatan praktek mengajar serta praktek non-keguruan lainnya. Adapun kegiatan pembekalan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
§   Pembukaan pembekalan oleh dekan FKIP atau yang mewakili.
§   Materi dan pengarahan dari ketua UP3L Dra. Ruli Meliawati, M. Pd
Adapun materi pembekalan yang diberikan pada pembekalan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah sebagai berikut :
1.    Penjelasan mengenai jumlah mahasiswa dari masing-masing Program Studi  yang mengikuti Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
2.    Penjelasan mengenai pengertian dan tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
3.    Penjelasan mengenai tugas dan fungsi guru.
4.    Penjelasan mengenai calon guru profesional.
5.    Penjelasan mengenai penilaian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).

2.2.      Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
2.2.1. Kegiatan Pengenalan Lapangan
Observasi merupakan kegiatan pengamatan dan pengenalan kondisi serta situasi sekolah tempat praktikan melaksanakan praktik mengajar. Adapun hasil observasi yang telah dilakukan pada SMK YPSEI Palangkaraya adalah sebagai berikut :
A.      Keadaan Fisik Sekolah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) YPSEI Palangka Raya memiliki ukuran fisik sekolah yaitu :
1).   Luas tanah                            : 10516,5 m2
2).   Jumlah ruangan kelas            :   3 ruang kelas.
3).   Ukuran ruang kelas               :   -
4).   Bangunan lain yang ada
-           perpustakaan luasnya :   -
-           ruang guru luasnya                  :   -
B.       Sejarah Berdirinya SMK-YPSEI Palangka Raya
            Sekolah Menengah Kejuruan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (SMK-ISEI) Palangka Raya didirikan oleh Yayasan Pendidikan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (YP-ISEI). Yayasan ini berdiri tanggal 19 Maret 1985, dengan penasehat H. J.J. Koetin, SE, Ketua Prof. Drs. H. Diarsyad Isam, sekretaris Drs. H. Burhanudin. SMK-ISEI Palangka Raya sendiri mulai berdiri tanggal 25 April 1987 dengan kepala sekolah Drs. Margo Tando Binti. Sebelumnya SMK-ISEI bernama SMEA ISEI, dengan jurusan sekretaris. kemudian pada tahun 1997 berubah nama menjadi SMK-ISEI. Gedung SMK-ISEI dibangun dengan semi permanent antara beton dan papan kelas 3. memiliki 3 ruang belajar, satu ruang kepala Sekolah, satu ruang guru, satu ruang TU, Perpustakaan.
            Sejak tahun 1987 baru direhap ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang Perpustakaan pada tahun 2008-2009 dengan dana swadaya komite. Pada tanggal 8 januari 2007, gedung SMK-ISEI 3 Lokal, satu ruang lab dan 28 Unit Komputer habis dilalap api / terkena musibah kebakaran. Baru pada tahun 2009, dua ruang belajar siswa dibangun dengan dana APBN dan dibangun satu ruang kantin dan satu arena parker dengan dana dari komite.
Sejak 3 tahun pelajaran terakhir (2006/2007 s.d 2008/2009) SMK-ISEI dapat meluluskan siswa 100%. Ini adalah upaya yang maksimal yang dapat diberikan oleh tenaga pengajarnya. Adapun tenaga pengajar sampai tahun pelajaran 2009/2010 terdiri dari 7 orang guru DPK, 11 orang guru tidak tetap.
Data kepala sekolah yang pernah menjabat di SMK-ISEI Palangka Raya adalah sebagai berikut:
1.        Drs. Margo Tando Binti, sejak tanggal 25 April 1987 – 28 Juli 2000
2.        Drs. Aldus M. Darman, sejak tanggal 29 Juli 2000 – 16 September 2007
3.        Drs. Burhanudin, MM, sejak tanggal 29 September 2007 – 16 September 2008
4.        Dra. Rantian, sejak tanggal 17 September 2008 – sekarang
C.       Struktur Organisasi Sekolah
Untuk melaksanakan proses belajar mengajar di SMK-YPSEI Palangka Raya, maka pembagian tugas masing-masing personel dilakukan sebagai berikut:
1.        Kepala Sekolah
a)    Bertanggung jawab terhadap keseluruhan pengelolaan sekolah, meliputi bidang:
-    Pengajaran / Kurikulum
-    Personalia / Kepegawaian
-    Keuangan
-    Peralatan Pengajaran
-    Kesiswaan
-    Gedung dan fasilitas sekolah
-    Hubungan sekolah dan masyarakat
b)    Membuat / Menyusun rencana program sekolah meliputi :
-    Program kerja tahunan
-    Kalender pendidikan
-    RAPBS
-    Rencana kebutuhan dan pembinaan para pegawai
c)    Mendelegasi tugas dan tanggung jawab kepada petugas yang ditunjuk.
d)    Mengorganisasikan, membimbing dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan / program.
e)    Melaksanakan kegiatan program.
f)    Mengadakan supervisi dan membina terhadap pembinaan tugas guru / pegawai administrasi.
g)    Melaporkan secara berkala tentang pelaksanaan kegiatan sekolah pada pihak atasan.
2.        Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum
a)    Membantu kepala sekolah dalam hal tertentu, dan mewakili kepala sekolah di dalam maupun di luar sekolah apabila kepala sekolah berhalangan.
b)    Membantu kepala sekolah dalam hal :
-    Menyusun program sekolah
-    Mengorganisasikan pelaksanaan program sekolah.
-    Mendelegasikan tanggung jawab kepada: wali kelas, guru mata pelajaran, guru piket dan petugas lainnya.
-    Mengawasi kalender pendidikan.
-    Mengatur dan mengawasi kelancara belajar mengajar.
3.        Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan
Mengkoordinasikan seluruh kegiatan sekolah yang melibatkan siswa sebagai komponen utama.
4.        Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana
a)    Membantu kepala sekolah dalam hal tertentu, dapat mewakili kepala sekolah di dalam dan di luar apabila berhalangan.
b)    Membantu kepala sekolah :
-    Mengadakan inventarisasi sarana dan prasarana.
-    Mempersiapkan kelengkapan-kelengkapan format kerja.
-    Menciptakan ketahanan sekolah.
5.        Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas
a)    Bertanggung jawab dengan urusan kerja sama terhadap orang tua murid.
b)    Mencari dana
c)    Peringatan hari-hari besar
6.        Koordinator BP/BK
a)    Menyusun program bimbingan dan penyuluhan serta program bimbingan karir.
b)    Memonitor pelaksanaan dan program BK.
c)    Mengkoordinasikan program pelaksanaan BP dan BK.
7.        Dewan Guru
a)    Wali Kelas
Bertanggung jawab terhadap pengelolaan kelasnya baik teknik, edukatif maupun administratif yang meliputi :
-    Penggunaan dan pelaksanaan SK di kelas masing-masing
-    Mengisi daftar kelas dan perlengkapan.
-    Mengawasi kehadiran dan pergaulan siswa.
-    Mengidentifikasi siswa yang memerlukan bantuan secara khusus di kelas.
b)    Guru Mata Pelajaran
Menyiapkan dan melaksanakan hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan profesinya sebagai guru mata pelajaran yang meliputi : pembuatan program, pengajaran, persiapan mengajar, melaksanakan kegiatan belajar mengajar, serta mengadakan program bantuan
c)    Guru Piket
-    Mengawasi pelaksanaan peraturan dan tata tertib sekolah setiap hari.
-    Mengawasi dan mengatur kelancaran dan kegiatan belajar mengajar.
d)    Petugas Perpustakaan
-    Bertugas dan bertanggung jawab tentang pengelolaan perpustakaan sekolah.
-    Menyusun buku perpustakaan sekolah.
-    Menginvestarisasikan seluruh buku perpustakaan.
D. Kurikulum Sekolah
Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan mengacu pada tujuan pendidikan menengah dengan mengutamakan pada jenjang pendidikan tinggi. Kurikulum SMK disusun untuk mencapai tujuan pendidikan SMK.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang di gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.



E.       Aktivitas Siswa
Kegiatan atau aktivitas siswa dirancang dan disusun oleh pihak sekolah dalam hal ini guru-guru dengan berkordinasi pada kepala sekolah dan staf administrasi disekolah.
Kegiatan-kegiatan tersebut adalah:
Ø  Kegiatan Kelompok Belajar
Kegiatan kelompok belajar ini dikoordinir langsung oleh beberapa guru kelas masing-masing.Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan memantapkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran.
Ø  Kegiatan Olah Raga
Kegiatan ekstrakurikuler dalam bidang ini dibimbing dan dikoordinir oleh guru bidang studi pendidikan jasmani yang dibantu oleh guru kelas. Kegiatan olah raga pada SMK-YPSEI ini antara lain: senam, gerak jalan, lomba lari, sepak bola, lempar lembing, tolak peluru, dan volli.             
Ø  Kegiatan Intrakulikuler
Kegiatan intrakulikuler di SMK-YPSEI Palangka Raya berupa kegiatan siswa intra sekolah atau yang sering dikenal dengan sebutan OSIS dan menari. OSIS merupakan wadah bagi para siswa untuk berorganisasi, di mana para siswa akan belajar untuk bekerja sama, bersikap dewasa dan mandiri, kreatif, dan inovatif.
F.        Kedisiplinan Siswa
Untuk mengetahui masalah kedisiplinan siswa diadakan pendekatan dengan siswa:
      i.              Wawancara dengan siswa.
    ii.              Pemberian BP/BK
  iii.              Pemberian skorsing atau sanksi
  iv.              Memanggil dan mewawancarai orang tua siswa yang bersangkutan.
    v.              Tindak lanjut jika 4 cara di atas tidak berhasil maka dilakukan sanksi tegas berupa pindah sekolah atau diberhentikan.
G.      Interaksi Sosial
1)        Hubungan intern sekolah
Hubungan antara kepala sekolah dengan guru, sesama guru serta staf administrasi, maupun hubungan kepala sekolah dengan siswadan guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa di SMK-YPSEI Palangkaraya terjalin sangat baik, karena masing-masing memiliki peranan, hak, serta tanggung jawab masing-masing sehingga terjadi siklus yang baik dan saling melengkapi tidak ada konflik yang terjadi antara sesama. Yang sering terjadi adalah hubungan kerjasama yang baik, bersifat kekeluargaan dan gotong royong sehingga menjadi harmoni yang indah di SMK-YPSEI Palangka Raya.
2)        Hubungan Sekolah dengan Masyarakat.
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mempersiapkan anak didik menjadi generasi penerus yang senantiasa dapat tanggap terhadap situasi dan kondisi yang terjadi di sekitarnya serta mampu menghadapi tantangan zaman yang lambat laun pasti akan dihadapi, sehingga bagaimanapun juga pendidikan tetap merupakan faktor terpenting dalam hidup. Terkait dengan betapa pentingnya pendidikan maka hendaknya peningkatan terhadap pendidikan haruslah dilaksanakan.
Pendidikan yang ada saat ini tidak hanya dalam lingkup sekolah, lingkungan yang lebih kecilpun seperti keluarga ataupun lingkungan tempat tinggal juga merupakan wilayah pendidikan bagi tiap orang karena berawal dari keluargalah seorang idividu bisa bersikap dan dari lingkungan kepribadian kan terbentuk, karenanya pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab pihak sekolah saja tapi peran serta keluarga, orangtua, dan lingkungan tempat tinggal juga sangat diharapkan dalam rangka membentuk pola pikir yang baik bagi siswa maka akan terbentuklah generasi muda yang diharapkan dapat menjadi penerus bangsa. Apabila ini telah tercapai maka tujuan pendidikan sekolah, keluarga, maupun lingkungan dapat dikatakan berhasil.
Terkait dengan peran serta orang tua dalam ikut mensukseskan tujuan pendidikan disekolah maka peran tersebut akan terbagi menjadi dua yaitu peran untuk mendidik kepribadian serta prilaku di mulai dari rumah, dan peran selanjutnya yaitu adanya bentuk kerja sama antara orang tua dengan pihak sekolah dengan terbentuknya Komite Sekolah yaitu lembaga yang memerlukan dukungan orang tua guna terus terlaksananya proses pendidikan dengan lancar.
2.2.2. Kegiatan Observasi Proses Belajar Mengajar
Observasi dikelas dilaksanakan agar calon guru peserta PPL mendapatkan pengetahuan serta pengalaman mengenai kegiatan awal dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan observasi proses belajar mengajar ini ada beberapa hal yang penting dan perlu diperhatikan yaitu:
1.        Membuka Pelajaran
Untuk membuka pelajaran guru terlebih dahulu mengucapkan salam, kemudian melakukan sedikit komunikasi dengan siswa sehingga siswa merasa nyaman dan akrab saat menerima pelajaran nantinya, kemudian guru memeriksa kehadiran para siswa, dan memotivasi siswa. Tahapan pembukaan pelajaran ini berlangsung selama kurang lebih 10 menit.
2.        Kegiatan Inti (Kegiatan Belajar Mengajar)
Dalam kegiatan belajar mengajar inti ada beberapa hal yang dilakukan oleh guru dengan melibatkan peran aktif siswa di kelas seperti berikut:
a).   Guru sedikit mengulang pelajaran dari pertemuan sebelumnya, yang kemudiaan dilanjutkan dengan memberi penjelasan atau pembahasan secara singkat namun jelas dan mudah dipahami siswa mengenai materi yang dimaksudkan.
b).   Guru memberikan kesempatan seluas-luasnya pada siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai pelajaran yang masih kurang dipahami, dalam proses ini guru bisa melakukan diskusi tidak hanya antara guru dan siswa tetapi juga antara siswa dan siswa yaitu dengan memberi kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan temannya sebelumnya.
c).   Guru memberikan evaluasi berupa latihan-latihan atau pertanyaan mengenai pelajaran yang baru saja dibahas sebagai bentuk penguatan dan merupakan pengalaman atau pengukuran belajar bagi siswa sejauh mana pemahaman yang siswa peroleh dari pembelajaran. Bentuk evaluasi ini dapat berupa latihan atau tugas secara lisan maupun tertulis.
3.        Kegiatan Akhir (penutup)
Kegiatan yang terakhir adalah guru menutup pelajaran dengan terlebih dahulu memberi kesimpulan singkat mengenai pelajaran yang telah dijelaskan. Selanjutnya guru meminta siswa untuk mengungkapkan hambatan-hambatan atau kesulitan yang dihadapi selama proses belajar mengajar berlangsung dan mengahkiri pelajaran dengan kembali mengucapkan salam.
2.2.3. Kegiatan Praktik Keguruan
Kegiatan praktik mengajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa calon guru dengan tujuan agar mahasiswa mengalami pengalaman mengajar secara riil di kelas sebagaimana apabila terjun di lingkungan masyarakat nantinya. Dalam kegiatan ini ada beberapa tahapan aktifitas yang dilakukan oleh para calon guru yaitu sebagai berikut:
a.         Kegiatan Praktek Mengajar.
Kegiatan ini adalah sebagai bentuk aktualisasi dari ilmu keguruan yang dimiliki oleh calon guru, kegiatan ini membuat para calon guru menjadi terbiasa dengan situasi pada saat proses belajar mengajar yang berlangsungdalam kelas. Kegiatan praktek mengajar ini dilaksanakan sebanyak 12 kali pertemuan bahkan lebih tergantung dari mampu atau belumkah para calon guru yang mengikuti pelatihan PPL tersebut.
b.        Kegiatan membuat persiapan mengajar.
Yang termasuk dalam kegiatan membuat persiapan mengajar adalah kegiatan membuat atau menyusun Skenario Pembelajaranatau yang dikenal dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) ini wajib dibuat sebelum melaksanakan praktik mengajar di kelas.Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini sebelumnya haruslah dikonsultasikan terlebih dahulu pada dosen pembimbing maupun guru pamong untuk mendapatkan arahan, tambahan-tambahan atau perbaikan/revisi.
Setelah mendapatkan tambahan-tambahan maupun revisi dari dosen pembimbing maupun guru pamong, selanjutnya rencana pembelajaran tersebut akan ditanda tangani serta langsung diberikan penilaian yang diketahui oleh kepala sekolah.
c.         Kegiatan Dasar Keterampilan Mengajar.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang tak kalah pentingnya dari kegiatan-kegiatan yang telah dibahas diatas karena kegiatan ini mejadi dasar dalam melakukan proses mangajar dikelas, penjelasan mengenai keterampilan dasar mengajar ini sudah dijelaskan secara gamblang sebelumnya. Yang termasuk kegiatan dasar mengajar adalah bagaimana guru membuka pelajaran, menyampaikan materi, mengevaluasi siswa serta memberikan motivasi dan penguatan pada siswa.
2.2.4.  Kegiatan Praktik Non-keguruan
Kegiatan praktik non-keguruan bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa calon guru secara langsung tentang berbagai aspek seluruh kegiatan yang terkait dengan keguruan maupun non-keguruan beserta mekanisme pelaksanaan dan pengorganisasiannya.
Studi pengelolaan sekolah adalah bagian integral dari praktek kegiatan keguruan yang berupa pengenalan berbagai aspek kegiatan praktik non-keguruan serta mekanisme pengelolaannya dari segi edukatif maupun dari segi administrasinya dibawah bimbingan dan koordinasi dari kepala sekolah.
Studi pengelolaan sekolah dilaksanakan secara terintegrasi dari mulai kegiatan PPL sampai berakhirnya kegiatan PPL sebagai berikut:
    ii.          Kegiatan intrakulikuler dan kegiatan ekstrakulikuler
  iii.          Sosial dan kultur sekolah.
2.3.       Program Pembelajaran
Program pembelajaran merupakan suatu bentuk perencanaan kedepan terkait dengan mata pelajaran tertentu. Dalam program pembelajaran ada terdapat dua jenis program namun semua tergantung kepada kebijakan sekolah dua jenis program pembelajaran yang  mendeskripsikan batasan pengalokasian waktu, pertemuan, serta materi yang diajarkan.
2.4.       Kesan Umum Terhadap SMK-YPSEI Palangka Raya
SMK-YPEI Palangka Raya yang terletak di daerah pemukiman penduduk dan depan jalan raya serta bangunannya tertata rapi. Selain itu beberapa prestasi juga membanggakan diperoleh pihak sekolah yang merupakan suatu keunggulan tersendiri bagi sekolah SMK-YPSEI Palangka Raya di antara sekolah-sekolah swasta lainnya. Proses belajar mengajar pada SMK ini berjalan dengan baik dan sesuai dengan kurikulum yang ada. Sekolah ini juga menerapkan tata tertib guru dan juga tata tertib siswa agar tercipta kedisiplinan dalam proses belajar mengajar.



BAB III
PENUTUP

3.1.       Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi, selama penulis melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK-YPSEI Palangka Raya, dapat disimpulkan bahwa :
1.        Sarana prasarana yang terdapat di SMK-YPSEI Palangka Raya sudah dapat memenuhi kebutuhan siswa maupun guru walaupun belum termasuk ke dalam kategori yang ideal bagi sekolah pendidikan menengah Kejuruan.
2.      Adapun hubungan intern sekolah sudah terjalin dengan sangat harmonis dan dalam suasana kekeluargaan.
3.      Kegiatan – kegiatan sekolah yang telah diprogramkan sebelumnya dapat terlaksana dengan baik dengan konsisten dan bertanggung jawab (termasuk kegiatan pembelajaran).
3.2.       Saran
Sehubungan dengan kegiatan observasi yang telah praktikan lakukan dan pengamatan selama kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), maka praktikan menyarankan agar :
1.        Kepada seluruh komponen yang berkompeten terhadap SMK-YPSEI Palangka Raya, hendaknya dapat mempertahankan, atau jika mungkin lebih meningkatkan kredibilitas dan kualitas antara SMK - SMK yang ada di Kalimantan Tengah, khususnya daerah Kota Palangka Raya.
2.        Kondisi moral para siswa sangat perlu dibina sejak dini sebaik mungkin melalui pendekatan agama, sehingga siswa tidak terkontaminasi oleh berbagai hal  negatif yang dapat merusak moral siswa baik secara fisik maupun jiwa mereka, salah satu contoh yang kongkrit pergaulan bebas dan narkoba.
3.        Bagi Kepala Sekolah serta staf dewan guru yang berkepentingan melalui Dinas Pendidikan Nasional diharapkan dapat terus meningkatkan fasilitas belajar-mengajar yang ada, sehingga tujuan pembelajaran tercapai.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar