Minggu, 01 Februari 2015

RUANG LINGKUP PEMBELAJARAN KOOPERATIF



         2.1  Landasan Pemikiran
Belajar kooperatif bukanlah sesuatu yang baru. Dalam belajar kooperatif, siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 orang untuk kerja sama dalam menguasai meteri  yang diberikan guru (Slavin, 1995; Eggen & Kauchak). Artzr & Newman (1990:448) menyatakan bahwa dalam belajar bersama sebagai suatu tim dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Jadi, setiap anggota kelompok memilik tanggung jawab yang sama untuk keberhasilan kelompoknya.
Di dalam kelas koperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar.
Selama belajar secara kooperatif siswa tetap tinggal dalam kelompoknya elama beberapa kali pertemuan. Mereka diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya, seperti menjadi pendengar aktif, memberikan penjelasan kepada teman sekelompok dengan baik, berdiskusi, dan sebagainya. Agar terlakana dengan baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yangdisajikan guru dan saling membantu di antara teman sekelompok untuk mencapai ketuntasan materi. Belajar belum selesai jika salah satu anggota kelompok ada yang belum menguasai materi pelajaran.


         2.2  Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Ide utama dari belajar kooperatif adalah siswa bekerja sama untuk belajar dan bertanggung jawab pada kemajuan belajar temannya. Johnson & Johnson (1994) menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. Karena siswa bekerja dalam suatu team, maka dengan sendirinya dapat memperbaiki hubungan di antara para siswa dari berbagai latar belakang etnis dan kemampuan, mengembangkan keterampilan-keterampilan proses kelompok dan pemecahan masalah.
Manfaat penerapan belajar kooperatif adalah dapat mengurangu kesenjangan pendidikan khususnya dalam wujud input pada level individual. Disamping itu, belajar kooperatif da[at mengembangkan solidaritas sosial di kalangan siswa. Dengan belajar kooperatif, diharapkan kelak akan muncul generasi baru yang memiliki prestasi akademik yang cemerlang dan memiliki solidaritas yang kuat. 
Pembelajarn kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi mencapai tujuan bersama. Dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru. Tujuan-tujuan pembelajaran ini mencakup tiga jenis tujuan penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keagamaan dan pengembangan keterampilan sosial.
Keterampilan sosial berkembang secara signifikan dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif sangat tepat digunakan untuk melatih keterampilan-keterampilan kerja ama dan keterampilan tanya jawab.


         2.3  Unsur Penting dan Prinsip Utama Pembelajaran Kooperatif
Menurut Johnson & Johnson (1994) dan Sutton (1992), terdapat lima unsur penting dalam belajar kooperatif, yaitu:
a.       Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa.
b.      Interaksi antar siswa yang semakin meningkat.
c.       Tanggung jawab individual.
d.      Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil.
e.       Proses kelompok.


Konsep utama dari belajar kooperatif menurut Slavin (1995), adalah sebagai berikut.
a.         Penghargaan kelompok
b.         Tanggung jawab individual
c.         Kesempatan yang sama untuk sukses


        2.4  Implikasi Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ibrahim, dkk. (2000), bahwa belajar kooperatif dapat mengembangkan tingakat laku kooperatif dan hubungan yang lebih baik antar siswa dan dapat mengembangkan kemampuan akademis siswa.
Menurut Davidson (1991) memberikan implikasi pisitif dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi belajar kooperatif, yaitu sebagai berikut.
a.         Kelompok kecil memberikan dukungan sosial untuk belajar.
b.         Kelompok kecil menawarkan kesempatan untuk sukses bagi semua siswa.
c.         Suatu masalah idealnya cocok untuk didiskusikan secara kelompok, sebab memiliki solusi yang dapat didemonstrasikan secara objektif.
d.        Siswa dalam kelompok dapat membantu siswa lain untuk mengusai masalah-masalah dasar dan prosedur perhitungan yang perlu dalam konteks permainan, teka-teki, atau pembahasan masalah-masalah yang bermanfaat.
e.         Ruang lingkup materi dipenuhi oleh ide-ide menarik dan menantang yang bermanfaat bila didiskusikan.


        2.5  Lingkungan Belajar dan Sistem Pengelolaan
Keterampilan kooperatif berfungsi untuk melancarkan peranan hubungan kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan mengembangkan komunikasi antar anggota kelompok, sedangkan peranan tugas dapat dilakukan dengan membagi tugas antar anggota kelompok.
Lungren  menyusun keterampilan-keterampilan koperatif tersebut secara terinci dalam tiga tingkatan keterampilan. Tingkatan tersebut yaitu:
a.         Keterampilan kooperatif tingkat awal
b.         Keterampilan kooperatif tingkat menengah
c.         Keterampilan kooperatif tingkat mahir

Arends menyatakan bahwa pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a.         Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajar.
b.         Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
c.         Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang beragam.
d.        Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu.

       2.6  Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Terdapat enam langkah utama di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif, yaitu:
a.         Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
b.         Menyajikan informasi
c.         Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif
d.        Membimbing kelompok bekerja dan belajar
e.         Evaluasi
f.          Memberikan penghargaan


      B.     Beberapa Variasi Dalam Model Cooperative Learning
Walaupun prinsip pembelajaran kooperatif tidak berubah, terdapat beberapa variasi dari model tersebut. Setidaknya terdapat empat pendekatan yang seharusnya merupakan bagian dari kumpulan strategi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif. Yaitu STAD, JIGSAW, TGT, TPS, NHT.

1 komentar:

  1. terima kasih atas informasinya izin untuk jadi referensi makalah

    BalasHapus