Selasa, 03 Februari 2015

SUASANA DALAM MENYIMAK


                                                               Oleh: Edi Susilo, S.Pd.

     Ø  SUASANA DEFENSIF
Suasana defensif biasanya di manipulasi dalam pesan-pesan lisan yang mengandung maksud yang bersungguh-sungguh dan tersirat, antara lain pesan-pesannya bersifat :
1.       Evaluatif. Terjadi pada penyimak seksama yang mendengarkan dengan jelas dari ujaran seorang pembicara, secara sadar atau tidak sadar memancing penilaian khusus.
2.       Mengawasi. Pesan yang di sampaikan pembicara membuat penyimak bersiap-siap mengontrol banar-tidaknya,jujur-tidaknya, dan objektif-subjektifnya ujaran itu.
3.       Strategis. Pesan yang disampaikannya dalam ujaran membuat penyimak bersiap untuk memasang kuda-kuda siasat yang bersifat strategis.
4.       Netral. Pesan yang disampaikan pembicara merangsang penyimak untuk berpikir secara netral.
5.       Superior. Menganggap diri sendiri lebih unggul dari orang lain.
6.       Pasti dan Tentu. Pembicara yang mengemukakan sesuatu yang pasti akan merangsang penyimak untuk bertahan atau defensif.
Sebagai penyimak, kita kerap kali tidak sadar sepenuhnya mengapa kita tidak menyimak dengan baik pada saat kita menyimak dalam keadaan defensif, gusar, marah, sakit hati atau tersinggung.( Bormann & Bormann,1977 : 219 ).
    Ø  SUASANA SUPORTIF
Suasana komunikasi suportif kerap kali ditimbulkan oleh pesan manipulatif yang mengimplikasikan evaluasi, wawasan,strategi, kenetralan dan kepastian dari pihak pembicara. Suasana suportif yang bersifat mendukung justru timbul dari pesan yang mengimplikasikan deskripsi, orientasi masalah, spontanitas, empati, ekualitas, dan profesionalisme pembicara. Keenam butir pemancing komunikasi suportif dalam menyimak,yaitu :
1.       Deskripsi. Suasana menyimak dapat berupa komunikasi suportif jika pembicara mengimplikasikan deskripsi yang lebih banyak.
2.       Orientasi  Permasalahan. Ujaran yang berorientasi dapat pula menjelmakan suasana menyimak yang soportif pda penyimak.
3.       Spontanitas. Pembicara dapat memanfaatkan unsur spontanitas dalam ujaran agar p[enyimak lebih  mudah mencerna.
4.       Empati. Ketegasan merupakan unsur penting yang harus dimanfaatkan pembicara untuk menyampaikan pesannya.
5.       Ekualitas.  Unsur ini dimanfaatkan pembicara untuk menarik minat penyimak terhadap pesan yang di sampaikan.
6.        Profesionalisme. Ketepatan, ketentuan, walaupun bersifat sementara merupakan salah satu pembentuk suasana menyimak suportif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar