Ø Tokoh-tokoh
yang berperan penting dalam angkatan Pujangga Baru adalah
1.
Sutan
Takdir Alisyahbana
Sutan Takdir
Alisyahbana adalah motor dan pejuang gerakan Pujangga Baru. Dia dilahirkan di
Natal, Tapanuli Selatan, pada tanggal 11 Februari 1908. Buku pertamanya adalah Tak Putus Dirundung Malang yang
diterbitkan oleh Balai Pustaka, tempat dia bekerja.
Mula-mula Sutan Takdir Alisyahbana
bersekolah di HIS Bangkahulu, kemudian melanjutkan ke Kweekschool di Muara
Enim, dan HBS di Bandung. Setelah itu, ia melanjutkan keperguruan tinggi, yaitu
RHS (Recht Hoge School) di Jakarta. Pada tahun 1942 Sutan Takdir Alisyahbana
mendapat gelar Master in de rechten (sarjana hukum). Selain itu, ia mengikuti
kuliah tentang ilmu bahasa umum, kebudayaan Asia, dan Filsafat.
Peranan Sutan Takdir
Alisyahbana dalam bidang sastra, bahasa dan budaya sangat besar. Ia telah
menulis beberapa judul buku yang berhubungan dalam ketiga bidang tersebut.
Kiprahnya di dunia sastra dimulai dengan tulisan Tak Putus Dirundung Malang (1929). Disusul dengan karyanya yaitu Dian
Tak Kunjung Padam (1932), Layar Terkembang ( 1936), Anak Perawan Di Sarang
Penyamun (1941), Grota Azzura (1970), tebaran Mega, Kalah danMenang (1978),
Puisi Lama (1941), dan Puisi Baru (1946).Karyanya yang lain yang bukan
berupa karya sastra adalah Tatabahasa Bahasa Indonesia (1936), Pembimbing ke
filsafat (1946) dan lain-lain.
Salah satu karyanya
yang mendapat sorotan masyarakat dan para peminat sastra yaitu Layar Terkembang. Novel ini telah
mengalami cetak ulang beberapa kali. Selain itu, Layar Terkembang merupakan
cerminan cita-citanya. Dalam novel ini Takdir menuangkan gagasan dalam
memajukan masyarakat, terutama memajukan
peranan kaum wanita. Cita-cita Takdir digambarkan melalui tokoh Tuti
sabagai wanita Indonesia yang berpikiran maju dan aktif dalam pergerakan
wanita. Layar terkembang merupakan
puncak karya sastra Pujangga Baru.
2.
Amir
Hamzah
Amir Hamzah dilahirkan
pada tanggal 28Februari 1911 di Langkat Hulu, Sumatera Utara. Ia putra dari
tengku Muhammad Adil yang menjadi
pangeran, wakil sultan, di Binjai. Mula-mula Ia bersekolah di HIS kemudian MULO
di Medan, yang kemudian pindak ke MULO Jakarta. Sebelum menamatkan sekolahnya
itu, ia dipanggil oleh pamannya dan dinikahkan dengan Tengku Putri Kamaliah,
putri Sultan Langkat. Terpaksa ia meninggalkan sekolahnya dan kekasihnya.
Karena peristiwa itu, ia merasa sunyi dan sepi. Keunyian dan kesepiannya itu
tertuang dalam kumpulan sajaknya Nyanyi
Sunyi.
Di Langkat, Amir Hamzah
menjadi hulu negeri. Ketika terjadi revolusi sosial tahun 1946, ia diculik dan
dibunuh beserta sejumlah keluarga Kesultanan Langkat lainnya. Oleh pemerintah,
Amir Hamzah diangkat sebagai pahlawan nasional.
Amir Hamzah tergolong
penyair religius (karya-karyanya bersifat keagamaan) yang produktif.
Karangan-karangan Amir Hamzah yang tersebar di berbagai majalah dikumpulkan
oleh H.B Jassin dengan judul Amir Hamzah
Raja Penyair Pujangga Baru (1963).
Karya Amir Hamzah kebanyakan berupa
kumpulan sajak. Karya-karyanya, antara lain:
1. Nyanyi
Sunyi (1937)
2. Buah
Rindu (1947)
3. Setanggi
Timur (1939)
4. Sastra
Melayu Lama dengan Tokoh-Tokohnya (1941)
3.
Armijn
Pane
Sanusi Pane lahir di
Muara Sipongi pada tanggal 18 Agustus 1908. Mula-mula ia bersekolah di HIS
Sibolga dab Tanjungbalai, kemudian ke europeesche Lagere School (ELS) di
Sibolga dan Bukittinggi. Pada tahun 1923 ia melanjutkan sekolah ke STOVIA di
Jakarta, dan pada tahun 1927 pindah ke NIAS di Surabaya. Karena keingginannya
untuk mendalami bahasa dan sastra terlalu besar, ia kemudian pindah sekolah ke
AMS Solo. Setelah itu, ia bekerja di perusahaan surat kabar di Jakarta dan
Surabaya, dan menjadi guru bahasa dan sejarah pada sekolah kebangsaan di Kediri
dan Jakarta. Pada tahun 1933, Armijn Pane bersama STA dan Amir Hamzah
menerbitkan majalah Pujangga Baru.
Armijn Pane banyak
menulis sajak, cerpen, roman, dan drama yang dimumat dalam berbagai majalah,
terutama majalah Pujangga Baru. Dalam
bidang karang-mengarang, Armijn Pane bisa menggunakan nama samaran Adinata, A.
Jiwa, A. Mada, A. Panji, Empe, Karnoto.
Karyanya yang dinilai
paling berhasil adalah romannya yang berjudul Belenggu (1940). Roman ini menceritakan kehidupan rumah tangga
seorang dokter yang kurang harmonis karena antara suami dan istri tidak mau
saling mengerti kepentingan pasangan hidupnya sehingga masing-masing berusaha.
Mencari kepuasan di luar rumah.
Karya-karya Armijn Pane yang lain:
1. Kisah
Antara Manusia (kumpulan cerpen, 1953)
2. Jinak-Jinak
Merpati (kumpulan andiwara, 1954)
3. Gemelan
Jiwa (kumpulan sajak, 1960)
Karya-karya terjemahannya:
1. Habis
Gelap Terbitlah Terang (terjemahan dari Door
Duisternis Tot Licht, 1938)
2. Ratna
(saduran drama Nora karya Ibsen,
1943)
Ø Sinopsis
Keberadaan Angkatan
Pujanga Baru tidak dapat dipisahkan dari sejarah berdirinya majalah Pujangga
Baru. Sekitar tahun 1920-an di Indonesia sudah terbit beberapa majalah, seperti
Sri Pustaka, Panji Pustaka, dan Jong
Sumatra. Majalah-majalah tersebut yang memuat karangan-karangan berupa
cerita, sajak dan karangan-karangan tentang sastra. Namun demikian, belum
terbit majalah yang khusus memuat artikel-artikel tentang tentang kebudayaan
dan kesusastraan. Oleh karena itu, timbul keinginan para pengarang untuk
menerbitkan majalah khusus kebudayaan dan kesusastraan. Keinginan tersebut baru
terwujud pada tanggal 21 Juli 1933, yaitu dengan terbitnya nomor pertama
majalah pujangga baru. Tokoh-tokoh pendiri majalah tersebut adalah Armijn Pane,
Amir Hamzah, dan Sutan Takdir Alisyahbana.
informasinya sangat menambah pengetahuan
BalasHapuscalya sigra club