Pendekatan
komunikatif muncul sebagai reaksi atas pendekatan sebelumnya, yakni
audiolingual dan situasional yang dinilai sudah tidak layak lagi karena sudah
tidak sesuai dengan perkembangan teroi psikologi maupun perkembangan linguistik.
Pendekatan komunikatif didasarkan pada hakikat bahasa sebagai sarana
komunikasi. Oleh sebab itu, pembelajaran bahasa bermuara pada kompetensi
komunikatif, yang merupakan kompetensi yang bermatra majemuk, yakni meliputi
kompetensi gramatikal, kompetensi sosiolinguitik, kompetensi wacana, dan
kompetensi strategik. Pembelajaran bahasa bukan sekadar menguasai kompetensi
gramatikal, menguasai kaidah tata bahasanya saja. Tetapi, kompetensi
komunikatiflah yang utama.
Dengan
tujuan utama adalah fungsi komunikatif, pendekatan komunikatif mengatur model
pembelajarannya selalu berpusat pada pembelajar. Guru merupakan organisator,
motivator, fasilitator. Pembelajaran kelompok maupun individual yang
memberdayakan siswa selalu diupayakan. Interaksi antarsiswa, siswa dengan guru
sangat tinggi. Bahan ajar diupayakan pada bahan ajar yang realistis, yang
berakar pada realita yang lazim disebut realia. Di samping itu, juga
dikembangkan bahan ajar tekstual serta bahan ajar tugas.
Dimensi
lain yang muncul pada saat itu adalah adanya gagasan fungsional dan
komunikatif. Pembelajaran bahasa tidak hanya sekadar bertujuan untuk menguasai
kaidah-kaidah gramatikal, tetapi yang lebih penting ialah memiliki kompetensi
komunikatif. Itulah sebabnya pendekatan audiolingual ditolak, pendekatan
situasional dipertanyakan dan muncullah pendekatan komunikatif dalam
pembelajaran bahasa.
Pada tataran teori
bahasa, pendekatan komunikatif memiliki dasar teori yang kaya dan banyak
pilihannya. Beberapa ciri pandangan komunikatif tentang bahasa sebagai berikut.
1)
Bahasa merupakan sistem untuk mengekspresikan makna.
2)
Fungsi utama bahasa adalah untuk berinteraksi dan
berkomunikasi.
3)
Struktur bahasa merefleksikan fungsinya dan penggunaan
komunikatif.
Unit utama bahasa
bukan hanya ciri struktural dan gramatikal, tetapi kategori makna komunikatif
dan fungsional seperti tampak dalam
wacana.
Meskipun demikian,
sebenarnya teori pembelajaran bahasa yang melandasi pendekatan komunikatif
dapat digali dari berbagai jenis kegiatan pembelajaran bahasa yang menggunakan
pendekatan komunikatif. Unsur-unsur itu di antaranya adalah sebagai berikut.
1)
Prinsip komunikasi: yakni kegiatan yang melibatkan
komunikasi nyata yang dapat mendorong pembelajaran.
2)
Prinsip tugas: yakni kegiatan di mana bahasa digunakan
untuk melaksanakan tugas bermakna yang dapat mendorong pembelajaran.
3)
Prinsip kebermaknaan: yakni suatu prinsip yang
menyatakan bahwa bahasa yang bermakna bagi pembelajar dapat mendorong proses
pembelajaran bahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar