A.
Konsep Kebutuhan
Kebutuhan berfungsi sebagai satu kekuatan yang
menyebabkan individu bertingkah laku pada titik yang di maksud sebagai pemuas
kebutuhan. Tingkah laku tertuju pada titik yang dimaksudkan sebagai pemuas
kebutuhan.
Secara
garis besar kebutuhan di bedakan atas beberapa golongan :
1.
Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan psikologis
3. Kebutuhan
sosial
Ada
lima kebutuhan manusia, yaitu:
1.
Kebutuhan Fisiologis
2.
Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan
3.
Kebutuhan rasa kemasyarakatan
4.
Kebutuhan ingin dihargai
5.
Kebutuhan untuk mengembangkan diri
B.
Perbedaan
Individu pada Anak Usia Sekolah Menengah
1.
Perbedaan dalam Intelegensi
Intelegensi adalah kemampuan umum seseorang dalam
memecahkan masalah dengan cepat, tepat dan mudah.
2.
Perbedaan dalam Kepribadian
Kepribadian merupakan keterpaduan seluruh ciri-ciri
individu, kemampuan, dan motivasi.
Berikut
beberapa kebutuhan usia sekolah menengah (Murray) :
1.
Abasement needs
2.
Need for achievement
3.
Need for affiliation
4.
Need for aggression
5.
Autonomi needs
6.
Counteraction
7.
Defendancetion need
8.
Deference need
9.
Need for dominance
10.
Exhibition
11.
Harmavoidance
12.
Infavoidance
13.
Nurturance
14.
Order
15.
Play
16.
Rejection
17.
Sentience
18.
Sex
19.
Succorance
20.
Understanding
C.
Kemandirian
Sebagai Kebutuhan Psikologis
Kemandirian
adalah kemampuan seseorang untuk tidak bergantung kepada orang lain, serta
bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Kemandirian diajarkan kepada anak
sedini mungkin sesuai dengan kemampuannya, karena sesuatu yang diusahakan akan
dapat dhayati dan semakin berkembang menuju kesempurnaan.
Kemandirian terdiri dari
beberapa aspek, yaitu:
1.
Emosi
2.
Ekonomi,
3.
Intelektual
4.
Sosial
Ada beberapa peran orang tua terhadap pembentukan kemandirian remaja
untuk menyikapi pembentukan kemandirian remaja, yaitu:
1. Bertangguang
jawab terhadap segala sesuatu yang diperbuat merupakan kunci menuju
kemandirian.
2. Berkomunikasi
dengan anak merupakan cara yang efektif untuk menghindari hal yang tidak
diinginkan.
3. Orang
tua sebaiknya memberikan kesempatan kepada anak untuk membuktikan atau
melaksanakan keputusan yang diambil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar