Menulis
Puisi Bebas
Oleh: Edi Susilo, S.Pd.
Menulis puisi tidaklah sulit. Yang
penting adalah kamu harus menentukan tema puisi. Apa yang akan kamu tuliskan
dalam puisimu. Kamu dapat menulis puisi berdasarkan pengalaman yang berkesan
atau sesuai isi hati saat itu. Dalam suasana hati yang sangat emosional (sedang
jatuh cinta, patah hati, kecewa, sedih, bahagia), kamu lebih mudah menulis
sebuah puisi.
Puisi bebas adalah puisi yang
tidak terikat oleh aturan-aturan tertentu. Aturan yang dimaksud misalnya jumlah
kata, jumlah baris, jumlah bait, dan persamaan bunyi atau rima. Dalam puisi
bebas, aturan-aturan itu boleh diikuti boleh tidak, yang terpenting adalah
bagaimana pikiran dan perasaan itu dapat diekspresikan dengan pilihan kata yang
tepat sehingga menghasilkan makna yang tajam dan mendalam.
Contoh:
Karangan Bunga
Tiga anak kecil
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu.
Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan
bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi
(Taufik Ismail, Tirani, 1966
Dalam menulis puisi bebas, kamu bebas
mengekpresikan pengalaman-pengalaman hidup, pikiran, perasaan, imajinasi, atau
cita-caita. Ekspresi dalam menulis puisi tetap harus memperhatikan estetika
atau keindahan berbahasa. Ekspresi yang disampaikan dengan bahasa penuh
keindahan akan dapat menghadirkan kenikmatan tersendiri bagi pembaca.
Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang terdiri
atas bait dan baris. Baris dan bait tersebut terdiri atas susunan kata yang indah
dan padat. Kata tersebut dipilih sesuai situasi dan kondisi isi puisi. Makna
kata dalam puisi akan mencerminkan makna puisi secara keseluruhan. Pilihan kata
dalam puisi disebut dengan istilah diksi.
Adapun langkah-langkah menulis puisi bebas, antara lain sebagai berikut
1. Menentukan tema atau pokok
permasalahan puisi yang akan dibuat.
Contoh: Karangan Bunga
2. Mendaftar kata yang sesuai
dengan tema
Contoh:
Pita hitam, Bunga
3. Menyusun kata menjadi baris
demi baris.
Contoh: Pita hitam pada karangan
bunga
4. Menyusun baris-baris puisi
menjadi bait.
Contoh: Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi
5. Koreksi kembali antara
ketepatan diksi dengan makna.
6. Padatkan kata-kata dalam
puisi tanpa mengurangi makna.
Menulis puisi bebas dengan
menggunakan pilihan kata yang sesuai. Tentukan terlebih dahulu temanya. Misalnya:
kepahlawanan, kemanusiaan, keindahan alam, keagungan Tuhan,w atau kecintaan
terhadap tanah kelahiran. Kemudian tulis dalam bentuk puisi dengan
memperhatikan pemilihan kata-katanya atau diksi. Pemilihan kata atau diksi
sangat penting karena dengan pemilihan kata atau diksi yang tepat maka suasana
dan perasaan penulis dapat terungkap dengan baik.
Contoh:
Puisi I
Habis kikis
Segala
cintaku hilang terbang
Pulang
kembali aku padamu
Seperti
dahulu
Puisi II
Habis musnah
Segala cintaku hilang lenyap
Pulang kembali aku padamu
Seperti dahulu
Habis kikis dan hilang terbang
sengaja dipilih oleh pengarangnya karena pertimbangan rasa sekaligus pertimbangan
irama. Kata habis kikis terdengar lebih merdu karena ada perulangan bunyi
(rima) is pada kata habis dan kikis. Kata kikis menguatkan makna habis
sampai tak tersisa sama sekali. Adapun, kata habis musnah dan hilang lenyap,
tidak menimbulkan kemerduan bunyi.
membantu kakak
BalasHapuscobalah
terima kasih kak
BalasHapus