Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
A. Identitas
Sekolah
Sekolah :
SMK-YPSEI PALANGKARAYA
Mata Pelajaran :
Bahasa Indonesia
Kelas/Semester :
X/I
Pertemuan Ke :
12 (Dua Belas)
Alokasi Waktu :
2 x 45 menit
B. Standar
Kompetensi
Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat
semenjana
C. Kompetensi
Dasar
Melafalkan kata
dengan artikulasi yang tepat
D. Indikator
No.
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Nilai Budaya dan Karakter Bangsa
|
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif
|
1.
|
Menyebutkan 5 penyebab
kalimat yang rancu
|
Dapat dipercaya (Trustworthinos),
rasa hormat dan perhatian (Respect),
tekun (Diligence), tanggung jawab (Responsibility)
|
Kepemimpinan
|
2.
|
Memperbaiki penggunaan bahasa Indonesia yang terpengaruh bahasa asing
|
E. Tujuan
Pembelajaran
Siswa dapat:
1.
Menyebutkan
5 penyebab kalimat yang rancu
2.
Memperbaiki
penggunaan bahasa Indonesia yang terpengaruh bahasa asing
F. Materi
Pembelajaran
A. Pengertian
Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri
sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa
terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun
tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan
keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam
wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Sekurang-kurangnya
kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah
subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut,
pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan
frasa dengan kalimat.
B.
Kalimat Rancu
Kata rancu dalam bahasa Indonesia
berarti 'kacau'. Sejalan dengan itu, kalimat yang rancu berarti kalimat yang
kacau atau kalimat yang susunannya tidak teratur sehingga informasinya sulit
dipahami. Jika dilihat dari segi penataan gagasan, kerancuan sebuah kalimat
dapat terjadi karena dua gagasan digabungkan ke dalam satu pengungkapan.
Sementara itu, jika dilihat dari segi strukturnya, kerancuan itu timbul karena
penggabungan dua struktur kalimat ke dalam satu struktur. Sebagai contoh,
perhatikan kalimat berikut.
“Menurut para pakar sejarah
mengatakan bahwa Candi Borobudur dibangun pada masa Kerajaan Syailendra”.
Kalimat itu termasuk kalimat yang rancu karena susunannya terdiri atas dua
struktur kalimat. Struktur yang pertama dimulai dengan kata menurut, sedangkan
yang kedua dimulai dengan subjek 'pelaku' (para pakar sejarah) yang diikuti
dengan predikat mengatakan.
Karena berasal dari dua struktur, kalimat rancu itu dapat dikembalikan pada
struktur semula, yaitu sebagai berikut.
1.
Menurut pakar sejarah, Candi Borobudur dibangun pada
masa Kerajaan Syailendra.
2.
Pakar sejarah mengatakan bahwa Candi Borobudur
dibangun pada masa Kerajaan Syailendra.
Kalimat (1) di atas strukturnya tidak sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia. Oleh karena itu, kalimat (1) tersebut harus diperbaiki agar
strukturnya menjadi benar. Perbaikannya dapat dilakukan seperti kalimat (1) dan
(1) di atas.
Sehubungan dengan hal itu, satu hal yang perlu kita perhatikan adalah bahwa
kerancuan seperti itu dapat terjadi jika kalimat yang kita susun diawali dengan
kata menurut dan kemudian diikuti oleh ungkapan sejenis mengatakan bahwa,
menyebutkan bahwa, atau menyatakan bahwa. Oleh sebab itu, agar kalimat yang
kita susun tidak menjadi rancu, ungkapan sejenis mengatakan bahwa, menyebutkan
bahwa, atau menyatakan bahwa tidak perlu digunakan jika kalimat yang kita susun
dimulai dengan kata menurut. Sebaliknya, jika kita akan menggunakan ungkapan
sejenis mengatakan bahwa, kata menurut tidak perlu digunakan pada awal kalimat.
Kerancuan kalimat yang lain dapat pula timbul karena penggunaan kata penghubung
meskipun atau walaupun pada awal kalimat yang kemudian diikuti oleh kata
penghubung tetapi, seperti yang tampak pada contoh berikut.
“Meskipun perusahaan itu belum
terkenal, tetapi produksinya banyak dibutuhkan orang”.
Kerancuan kalimat di atas juga disebabkan oleh penggabungan dua kalimat
menjadi satu. Kalimat pertama, yang menggunakan kata penghubung meskipun,
berupa kalimat majemuk bertingkat, sedangkan kalimat kedua, yang menggunakan
kata penghubung tetapi, berupa anak kalimat dalam kalimat majemuk setara.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kerancuan kalimat di atas itu disebabkan oleh penggabungan kalimat
majemuk bertingkat dan kalimat majemuk setara ke dalam satu kalimat. Karena
berasal dari dua kalimat yang digabungkan menjadi satu, perbaikan kalimat itu
pun dapat dilakukan dengan mengembalikan kalimat itu ke dalam struktur
kalimat asalnya, seperti yang tampak berikut.
1. Meskipun perusahaan itu belum
terkenal, produksinya banyak dibutuhkan orang.
2. Perusahaan itu belum terkenal,
tetapi produksinya banyak dibutuhkan orang.
Dari perbaikan kalimat tersebut dapat diketahui bahwa
kerancuan yang disebabkan oleh penggunaan kata penghubung meskipun atau walaupun
yang diikuti oleh kata penghubung tetapi, perbaikannya pun dapat dilakukan
dengan menghilangkan salah satu dari dua kata penghubung tersebut. Dalam hal
ini, jika kata meskipun/walaupun sudah digunakan, kata tetapi tidak perlu lagi
digunakan. Sebaliknya, jika kata tetapi yang digunakan, kata penghubung
meskipun/walaupun tidak perlu digunakan.
Kerancuan kalimat seperti yang terdapat pada contoh di
atas sebenarnya tidak perlu terjadi jika penyusun kalimat dapat mengungkapkan
gagasannya secara cermat dan teratur. Dengan menata gagasan secara cermat dan
teratur, kalimat yang tersusun akan terhindar dari kerancuan seperti itu.
Menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar bukan berarti dalam segala situasi kita
selalu menggunakan bahasa yang formal/resmi. Menggunakan ragam bahasa harus
sesuai situasi komunikasi. Bila dalam situasi resmi gunakan ragam resmi dan
dalam situasi santai menggunakan ragam santai. Contoh ragam bahasa formal/resmi
yang masih terpengaruh bahasa daerah atau asing, baik dari segi struktur,
penggunaan kata depan, maupun konjungsi.
Perhatikan kalimat-kalimat berikut.
Penyebab kalimat yang rancu yaitu:
a)
Rancu
karena tidak logis,
b)
Rancu
karena terpengaruh struktur asing,
c)
Rancu
karena subjeknya tidak sama,
d)
Rancu
karena penggunaan kata depan yang tidak tepat,
e)
Rancu
karena penggunaan konjungsi yang berlebihan.
Kalimat yang Salah
|
Kalimat yang Telah Dibenarkan
|
Atas ketidakhadirannya Bapak Kepala Sekolah dimohon dapat
memberikan sambutan tertulis (rancu karena salah nalar)
|
Atas ketidakhadiran Bapak
Kepala Sekolah, di mohon bisa memberikan sambutan tertulis.
|
Ayahnya mengajar bahasa Indonesia di sekolah ini (rancu karena tidak
logis)
|
Ayahnya mengajarkan bahasa
Indonesia di sekolah ini.
|
Kantor di mana ia bekerja dijaga ketat oleh polisi (rancu karena
terpengaruh struktur asing)
|
Kantor tempat ia bekerja
dijaga ketat oleh polisi.
|
Ini malam yang
udaranya panas sekali (rancu karena tidak komunikatif)
|
Malam ini udara panas sekali.
|
Jika kita membeli bahan baju,
apa yang anda perhatikan? (rancu karena subjeknya tidak sama)
|
Jika Anda membeli bahan baju,
apa yanng Anda perhatikan?
|
Mereka menceritakan tentang pengalaman masa kecilnya
(rancu karena penggunaan kata depan yang tidak tepat)
|
Mereka menceritakan
pengalaman masa kecilnya.
|
Meskipun ia pandai, tetapi tidak pernah sombong (rancu
karena penggunaan konjungsi yang berlebihan)
|
Meskipun pandai, ia tidak
pernah sombong.
|
Rumah daripada saya mau dijual (rancu karena pengaruh bahasa daerah)
|
Saya hendak menjual rumah.
|
G. Metode
Pembelajaran
Pendekatan : Kontekstual
Metode : Diskusi
Model : Kepala Bernomor Kelompok (Numbered
Heads Together)
H. Langkah-langkah
Pembelajaran
No.
|
Langkah-langkah Pembelajaran
|
Alokasi Waktu
|
Nilai Budaya dan Karakter
Bangsa
|
1.
|
Kegiatan Awal
a.
Guru mengucapkan salam
b.
Guru mengecek daftar hadir
c.
Guru menyampaikan SK, KD, dan tujuan Pembelajaran.
d.
Guru menyampaikan Apersepsi (untuk memotivasi)
|
15 menit
|
Bersahabat/ komunikatif
|
2.
|
Kegiatan Inti
I. Eksplorasi
a. Guru
menjelaskan meteri pembelajaran.
b. Guru membagi
siswa dalam kelompok, setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor.
II. Elaborasi
a.
Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
b.
Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok
dapat mengerjakan/mengetahui jawabannya.
c.
Guru memanggil salah satu nomor siswa nomor yang dipanggil melaporkan
kerjasama mereka.
d.
Siswa lain memberikan tanggapan, setelah itu guru menunjuk nomor yang
lain dan seterusnya.
III. Konfirmasi
a.
Guru dan murid melakukan tanya jawab
b.
Guru menjelaskan kembali hal-hal yang belum dimengerti.
|
60 menit
|
Komunikatif
Tanggung jawab
percaya diri
Bersahabat
jujur
|
3.
|
Kegiatan Akhir
a.
Guru memberikan evaluasi
b.
Guru bersama siswa menyimpulkan meteri pembelajaran
c.
Guru mengakhiri kegiatan dengan menutup salam
|
15 menit
|
Mandiri
Tanggung Jawab
Religius
|
I. Sumber
Alat dan Bahan Belajar
Sumber Belajar : Buku
Sekolah Elektronik Bahasa Indonesia
untuk SMK Kelas X
Alat dan Bahan : Laptop, LCD, Nomor
J. Penilaian
Jenis Tagihan :
Tugas Individu
Bentuk Instrumen :
Uraian bebas dan Pilihan Ganda
KKM :
70
K. Evaluasi
a. Soal
Pilihan Ganda
1.
Satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang
utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan adalah....
a.
Kata
c.
Frase
b.
Kalimat d. Wacana
2.
Berikut
yang merupakan penyebab kalimat rancu, kecuali....
a.
Kalimatnya
logis
b.
Karena
terpengaruh struktur asing
c.
Karena
subjeknya tidak sama
d.
Karena
penggunaan kata depan yang tidak tepat
3.
Ada
berapakah penyebab kalimat itu dapat dikatakan tidak rancu.....
a.
3 c.
5
b.
4 d.
6
4.
Kata rancu dalam bahasa Indonesia berarti....
a. Teratur c. Bagus
b.
Sistematis d.
Kacau
5.
“Meskipun
ia pandai, tetapi tidak pernah
sombong”
Kalimat diatas
rancu karena...
a.
Rancu
karena subjeknya tidak sama
b.
Rancu
karena penggunaan kata depan yang tidak tepat
c.
Rancu
karena penggunaan konjungsi yang berlebihan
d.
Rancu
karena terpengaruh struktur asing
b.Soal
Esai
1.
Sebutkan
5 penyebab kalimat yang rancu!
2.
Perbaikilah
kalimat yang terpengaruh bahasa daerah/asing, baik dari segi struktur, penggunaan
kata depan, maupun konjungsi dengan menuliskan (B) untuk kalimat yang sudah
benar dan (S) untuk kalimat yang salah!
a.
Antara
saya sama dia tidak pernah ada pengertian bersama. ( )
b.
Di
sini dijual sop buntut sapi dan kaki sapi. (
)
c.
Semua
peserta daripada pertemuan itu sudah hadir. (
)
d.
Mereka
berjualan bakso di pasar dan halaman sekolah. (
)
e.
Ini
malam kita menyaksikan berbagai atraksi yang dibawakan oleh putra-putri kita. (
)
Kunci Jawaban
a. Kunci
Jawaban Pilihan Ganda
1.
B
2.
A
3.
C
4.
D
5.
C
b. Kunci
Jawaban Esai
1.
Penyebab
kalimat yang rancu yaitu:
e.
Rancu
karena tidak logis
f.
Rancu
karena terpengaruh struktur asing
g.
Rancu
karena subjeknya tidak sama
h.
Rancu
karena penggunaan kata depan yang tidak tepat
i.
Rancu
karena penggunaan konjungsi yang berlebihan
2.
a.
Antara saya sama dia tidak pernah ada pengertian bersama. ( S )
Perbaikan:
Antara saya dengan dia tidak pernah ada saling pengertian.
b. Di sini di jual
sop buntut sapi dan kaki sapi. ( S )
Perbaikan: Di sini dijual sop buntut sapi dan sop kaki sapi.
c. Semua peserta daripada pertemuan itu sudah hadir. ( S )
Perbaikan:
Semua peserta pertemuan itu sudah hadir.
d. Mereka berjualan bakso di pasar dan halaman sekolah. ( S )
Perbaikan: Mereka berjualan bakso di pasar dan di halaman sekolah.
e. Ini malam kita menyaksikan berbagai atraksi yang
dibawakan oleh putra-putri kita (
S )
Perbaikan: Malam ini kita
menyaksikan berbagai atraksi yang dibawakan oleh putra-putri kita.
Pedoman Penskoran
a. Pedoman
Penskoran Pilihan Ganda
No.
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
|
1.
|
a.
Siswa dapat menjawab 5 soal pilihan ganda
b.
Siswa dapat menjawab 4 soal pilihan ganda
c.
Siswa dapat menjawab 3 soal pilihan ganda
d.
Siswa dapat menjawab 2 soal pilihan ganda
e.
Siswa dapat menjawab 1 soal pilihan ganda
f.
Siswa Tidak dapat menjawab seluruh soal pilihan ganda
|
50
40
30
20
10
0
|
Jumlah
|
50
|
b. Pedoman
Penskoran Esai
No.
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
|
1.
|
a.
Siswa dapat menyebutkan 5 penyebab kalimat yang rancu.
b.
Siswa dapat menyebutkan 4 penyebab kalimat yang rancu.
c.
Siswa dapat menyebutkan 3 penyebab kalimat yang rancu.
d.
Siswa dapat menyebutkan 2 penyebab kalimat yang rancu.
e.
Siswa dapat menyebutkan 1 penyebab kalimat yang rancu.
f.
Siswa tidak dapat menyebutkan penyebab kalimat yang rancu
|
25
20
15
10
5
0
|
2.
|
a.
Siswa dapat memperbaiki 5 kalimat yang terpengaruh bahasa asing/daerah.
b.
Siswa dapat memperbaiki 4 kalimat yang terpengaruh bahasa asing/daerah.
c.
Siswa dapat memperbaiki 3 kalimat yang terpengaruh bahasa asing/daerah.
d.
Siswa dapat memperbaiki 2 kalimat yang terpengaruh bahasa asing/daerah.
e.
Siswa dapat memperbaiki 1 kalimat yang terpengaruh bahasa asing/daerah.
f.
Siswa tidak dapat memperbaiki kalimat yang terpengaruh bahasa
asing/daerah.
|
25
20
15
10
5
0
|
Jumlah
|
50
|
Rentang Skor : 1-100
Skor Maksimal : 100
Soal Pilihan Ganda : 50
Soal Esai : 50
Skor Perolehan
Nilai Akhir = x 100
Skor Maksimal
Palangkaraya, November
Praktikan,
Edi Susilo, S.Pd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar