1. Definisi Debat
Istilah debat
berasal dari bahasa Inggris, yaitu debate. Istilah tersebut identik
dengan istilah sawala yang berasal dari bahasa Kawi yang berarti
berpegang teguh pada argumen tertentu dalam strategi bertengkar atau beradu
pendapat untuk saling mengalahkan atau memenangkan lidah. Jadi, definisi dari
debat sendiri adalah suatu cara untuk menyampaikan ide secara logika dalam
bentuk argumen disertai bukti–bukti yang mendukung kasus dari masing–masing
pihak yang berdebat.
Debat
di Indonesia sendiri dibagi menjadi dua aliran, yang pertama adalah aliran
konvensional atau aliran yang jarang dipakai, dan yang kedua adalah aliran yang
mengikuti standar internasional atau aliran yang yang sekarang sedang
digalakkan pemakaiannya di Indonesia. Sistim inilah yang menjadi acuan dalam
makalah kami.
Secara
umum debat sendiri dapat dilakukan dengan cara berkelompok, yaitu ada dua pihak
yang di sini masing–masing memegang peranan sebagai pihak positif dan negatif.
Selain itu, mereka mencoba mempertahankan argumen mereka dengan di dukung oleh
bukti–bukti serta fakta–fakta yang mendukung kasus mereka, namun terlebih
dahulu sebelum mereka melakukan hal tersebut kedua belah pihak harus memberikan
suatu parameter yang jelas mengenai kasus (motion) mereka atau
memberikan suatu definisi yang menjelaskan kemana arah dari kasus mereka.
2. Tujuan Debat
Tujuan
dari debat sendiri adalah upaya kedua belah pihak yang mencoba membangun suatu
kasus dengan didukung oleh argumen–rgumen yang mendukung kasus mereka dimana
cara membuat satu argumen yang baik dan benar adalah suatu argumen selalu berdasarkan
pada pertanyaan–pertanyaan dasar berupa; Apa (What),Mengapa (Why),
Bagaimana (How), dan Kesimpulannya (So What is The conclusion).
Di sini selain diperlukan kemampuan berbahasa yang baik dan benar juga
dibutuhkan pula logika dan analogi pola pikir yang benar mengenai pengetahuan
pengetahuan umum atau kasus – kasus yang sedang terjadi di dalam masyarakat.
Selain hal–hal tersebut juga diperlukan kemampuan merespon suatu masalah
(rebuttal) dikarenakan disini terjadi adanya suatu proses saling mempertahankan
pendapat antara kedua belah pihak. Selain itu di dalam debat sendiri ada suatu
pantangan atau batasan pembahasan masalah yang akan dibahas yaitu dilarang
mennyangkut pautkan suku, agama, ras, dan adat, dsebabkan di dalam debat
sendiri kita masih menggunakan etika sebagai seorang manusia untuk berpendapat.
3. Topik Debat
Topik debat, atau yang biasa disebut motion, adalah suatu
permasalahan umum yang terjadi di dalam masyarakat dan diketahui
secara global oleh setiap orang. Dalam membuat suatu topik diperlukan
adanya suatu kejelian karena pada dasarnya sebuah topik harus mengikuti analogi
“Kacang di dalam kulit”, artinya suatu topik debat harus memiliki
kemampuan untuk dapat dikupas atau ditelaah secara mendalam. Hal ini diperlukan
karena pada saat proses berdebat mulai para pihak baik positif maupun negatif
akan memberikan suatu parameter kasus disertai dengan definisi untuk
memeperjelas arah debat tadi. Di dalam memberikan parameter atau definisi dari
sebuah topik sendiri ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan diantaranya
adalah; Kebenaran alam atau nyata yang tak terbantahkan (Truistic), Tidak
memiliki hubungan logika yang jelas (Tautological), Definisi yang melenceng
atau tidak masuk akal (Squirelink) dan Memberikan patokan waktu atau tempat yang
menguntungkan salah satu pihak (Time and Place Setting). Hal ini tidak boleh
dilakukan dikarenakan dalam berdebat kita juga menggunakan kaidah “Fair and
Square” atau menang secara adil.
Berikut ini beberapa contoh dari topik yang sering digunakan adalah bahwa
1.
pasangan
homoseksual diperbolehkan memperoleh anak
2.
debat
presiden harus disiarkan di TV
3.
anak-anak
di Aceh tidak boleh diadopsi oleh orang di luar Aceh
4.
wanita
harus menyatakan cintanya terlebih dahulu
5.
Indonesia
harus menyerang Malaysia
6.
rakyat
harus mendukung kenaikan BBM
7.
prostitusi
harus dilegalkan, diberi pajak, tax, dan regulasi (aturan khusus)
8.
sistem PILKADA langsung tidak efektif
9.
sistem
KBK tidak efektif utnuk diterapkan di Indonesia
10.
euthanasia
harus dilegalkan
4. Langkah-langkah Debat
Di
dalam melakukan debat kita juga memiliki langkah – langkah yang harus ditempuh
di dalam aplikasinya, disini kami akan mengambil satu contoh dari sistim yang
biasa digunakan sebagai standar nasional maupun internasional. Adapun sistim
ini bernama sistim Australasian Parliamentary System, di mana disini
tiap tim mempunyai tiga orang anggota dengan tugas masing – masing, adapun
langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :
- Sebelum debat dimulai kedua team akan diberikan kesempatan untuk melakukan suatu proses penyusunan kasus selama 30 menit.
- Pembicara pertama dari team positif maju kemudian memberikan definisi dari topik yang diberikan kemudian memberikan parameter kasus yang akan dibahas, setelah itu kemudian dia akan menjelaskan bagian – bagian yang akan dibahas oleh pembicara pertama dan kedua, baru setelah itu dia akan membahas kasusnya disertai landasan kasus selama 7 menit.
- Pembicara pertama dari team negatif maju kedepan kemudian memberikan tanggapan dari topik positif yang diberikan kemudian memberikan parameter kasus yang akan dibahas, setelah itu kemudian dia akan menjelaskan bagian – bagian yang akan dibahas oleh pembicara pertama dan kedua, baru setelah itu dia akan membahas kasusnya disertai landasan kasus selama 7 menit.
- Pembicara kedua dari team positif maju dan kemudian merespon kasus dari pembicara pertama negatif kemudian dia akan mencoba menghubungkan kasus yang ia bawa dengan kasus pembicara pertama, kemudian dia akan memberikan perpanjangan dari kasus teamnya disertai dengan implementasi dari teamnya selama 7 menit.
- Pembicara kedua dari team negatif maju dan kemudian merespon kasus dari pembicara pertama dan kedua dari positif kemudian dia akan mencoba menghubungkan kasus yang ia bawa dengan kasus pembicara pertama, kemudian dia akan memberikan perpanjangan dari kasus teamnya disertai dengan implementasi dari teamnya selama 7 menit.
- Pembicara ketiga dari positif maju dan tugasnya adalah membuat suatu respon terhadap semua kasus dari negatif dan memberikan kesimpulan dari kasus yang dibawakan oleh teamnya. disini seorang pembicara ketiga dilarang untuk membawakan kasus baru selama 7 menit.
- Pembicara ketiga dari positif maju dan tugasnya adalah membuat suatu respon terhadap semua kasus dari negatif dan memberikan kesimpulan dari kasus yang dibawakan oleh teamnya. disini seorang pembicara ketiga dilarang untuk membawakan kasus baru selama 7 menit.
- Setelah itu sekarang adalah waktu untuk memberikan pandangan terhadap kasus dari masing – masing team dimulai dari negatif terlebih dahulu kemudian positif dimana disini yang melakukannya adalah pembicara pertama atau kedua dan yang harus dilakukan disini oleh tiap team selain memberikan pandangan terhadap kasus masing–masing juga memberikan suatu komparasi antara kedua team dan menjelaskan apa – apa saja yang terjadi di dalam debat tersebut serta menunjukkan poin – poin yang menguntungkan dan mendukung kasus mereka selama 5 menit.
5. Beberapa patokan dalam berdebat
Berikut
ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan ketika anda berdebat atau beberapa
patokan yang harus anda perhatikan ketika berdebat :
1.
buatlah suatu definisi
dan parameter dari suatu topik yang adil dan dapat diperdebatkan.
2.
berikan dasaran kasus yang kuat terhadap kasus
anda.
3.
susunlah selalu argumen
dan respon anda menggunakan kaidah apa, mengapa, bagaimana, dan kesimpulannya.
4.
pelajarilah selalu
kasus–kasus yang berkembang di masyarakat.
5.
kerjasama team dan
buatlah alur penyusunan argumen yang baik secara mengalir antar para pembicara
di dalam team.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar