Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
A. Identitas
Sekolah
Sekolah :
SMK-YPSEI PALANGKARAYA
Mata Pelajaran :
Bahasa Indonesia
Kelas/Semester :
X/I
Pertemuan Ke :
1 (Satu)
Alokasi Waktu :
2 x 45 menit
B. Standar
Kompetensi
Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat
semenjana
C. Kompetensi
Dasar
1.1 Menyimak untuk memahami lafal, tekanan,intonasi dan
jeda yang lazim/baku dan yang tidak.
D. Indikator
No.
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Nilai Budaya dan Karakter Bangsa
|
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif
|
1.
|
Menjelaskan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda
|
Kerja Keras
Tanggung Jawab
Komunikatif
|
Kepemimpinan
|
2.
|
Membuat contoh lafal, tekanan, intonasi, dan jeda
|
E. Tujuan
Pembelajaran
Siswa dapat:
1.
Menjelaskan
lafal, tekanan, intonasi, dan jeda
2.
Membuat
contoh lafal, tekanan, intonasi, dan jeda
F. Materi
Pembelajaran
A. Pemahaman terhadap Lafal,
Tekanan, Intonasi, dan Jeda
1. Lafal
Lafal adalah cara seseorang atau sekelompok penutur bahasa mengucapkan
bunyi-bunyi bahasa, secara umum fonem vokal dalam bahasa Indonesia dilafalkan
menjadi delapan bunyi ujaran, walaupun penulisannya hanya lima. Delapan bunyi
ujaran itu adalah (a, i, u, e, ə, ε, o,)
Misalnya:
fonem / a / dilafalkan [ a ]
fonem / i / dilafalkan [ i ]
fonem / u / dilafalkan [u ]
fonem / e / dilafalkan tiga bunyi yaitu: [ e ] , [ ə ] atau e
lemah, dan [ε] atau e lebar.
Contoh pemakaian katanya;
lafal [ e ] pada kata < sate >
lafal [ə ] pada kata < pəsan >
lafal [ε ] pada kata < n ε n ε k >
fonem / o / terdiri atas lafal [ o ] biasa dan lafal [ ] atau
o bundar.
Contoh pemakaian katanya:
lafal [ o ] pada kata [ orang ]
lafal [o ] pada kata [ p h n ], saat mengucapkannya bibir lebih maju
dan bundar.
Lafal sering dipengaruhi oleh bahasa daerah mengingat pemakai bahasa
Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa yang memiliki bahasa daerahnya
masing-masing. Bahasa daerah ini merupakan bahasa Ibu yang sulit untuk
dihilangkan sehingga saat menggunakan bahasa Indonesia sering dalam pengucapan
diwarnai oleh unsur bahasa daerahnya. Contoh: Kata <apa> diucapkan
oleh orang Betawi menjadi <ape>,
Kata <pohon> diucapkan oleh orang Tapanuli <pu’un>.
kata <benar> diucapkan
orang Batak menjadi <bεnar>, atau
di Jawa khusunya daerah Jawa Tengah pengucapan huruf b sering
diiringi
dengan bunyi /m / misalnya, <Bali> menjadi [mBali],
<besok> menjadi
{mbesok] dan sebagainya.
Selain itu pelafalan kata juga dipengaruhi oleh bahasa sehari-hari yang
tidak baku. Perhatikan contoh di bawah ini.
rabu --------- reb
kamis ------- kemis
kerbau ------ kebo, dan lain sebagainya.
Secara umum setiap pelajar dapat melafalkan abjad dengan benar, namun ada
pelafalan beberapa huruf yang perlu mendapatkan perhatian khusus karena sering
dipengaruhi oleh lafal bahasa asing atau bahasa Inggris.
Contoh:
-- huruf c dilafalkan ce bukan se,
-- huruf g dilafalkan ge bukan ji
-- huruf q dilafalkan ki bukan kyu
-- huruf v dilafalkan fe bukan fi
-- huruf x dilafalkan eks bukan ek
-- huruf y dilafalkan ye bukan ey
Jadi : Pengucapan MTQ adalah
[em te ki] bukan [em te kyu]
Pengucapan TV adalah [te fe] bukan [ti fi]
Pengucapan exit adalah [eksit] bukan [ekit]
2. Tekanan
Tekanan adalah gejala yang ditimbulkan akibat adanya pengkhususan dalam
pelafalan sebuah suku kata atau kata. Tekanan
adalah bentuk tinggi rendahnya, panjang pendeknya, atau keras lembutnya
suara atau pengucapan. Biasanya kata yang mengalami tekanan tertentu adalah
kata yang dipentingkan.
Tekanan hanya menunjukkan sesuatu kata atau frasa yang ditonjolkan atau dipentingkan
agar mendapat pemahaman secara khusus bagi pendengar. Tekanan tertentu pada
sebuah kata atau frasa menguatkan maksud pembicara. Biasanya tekanan didukung
oleh ekspresi atau mimik wajah sebagai bagian dari ciri bahasa lisan.
Contoh penggunaan pola tekanan:
1. Adi membeli novel di toko buku.
(yang membeli novel Adi, bukan
orang lain)
2. Adi membeli novel di toko buku.
(Adi membeli novel, bukan
membaca)
3. Adi membeli novel di toko buku.
(yang dibeli Adi novel bukan alat
tulis)
4. Adi membeli novel di toko buku.
(Adi membeli novel di toko buku
bukan di pasar)
3.
Intonasi
Intonasi ialah tinggi rendahnya nada
dalam pelafalan kalimat. Intonasi lazim dinyatakan dengan angka (1,2,3,4).
Angka 1 melambangkan titinada paling rendah, sedangkan angka 4 melambangkan
titinada paling tinggi. Penggunaan intonasi menandakan suasana hati penuturnya.
Dalam keadaan marah seseorang sering menyatakan sesuatu dengan intonasi menaik
dan meninggi, sedangkan suasana sedih cenderung berintonasi menurun. Intonasi
juga dapat menandakan ciri-ciri sebuah kalimat. Kalimat yang diucapkan dengan
intonasi akhir menurun biasanya bersifat pernyataan, sedangkan yang diakhiri
dengan intonasi menaik umumnya berupa kalimat tanya.
Contoh:
- Mereka sudah pergi.
- Mereka sudah pergi? Kapan?
4. Jeda
Jeda adalah penghentian
atau kesenyapan. Jeda juga berhubungan dengan intonasi, penggunaan intonasi
yang baik dapat ditentukan pula oleh penjedaan kalimat yang tepat. Untuk
kalimat panjang penempatan jeda dalam pengucapan menentukan ketersampaian pesan.
Dengan jeda yang tepat pendengar dapat memahami pokok-pokok isi kalimat yang diungkapkan.
Penggunaan jeda yang tidak baik membuat kalimat terasa janggal dan tidak dapat
dipahami. Dalam bahasa lisan, jeda ditandai dengan kesenyapan.
Pada bahasa tulis jeda ditandai dengan spasi atau dilambangkan dengan garis
miring [/], tanda koma [,], tanda titik koma [;], tanda
titik dua [:], tanda hubung [-], atau tanda pisah [--].
Jeda juga dapat memengaruhi pengertian atau makna kalimat. Perhatikan contoh di
bawah ini.
Menurut pemeriksaan dokter Joko Susanto memang sakit
Kalimat ini dapat mengandung pengertian yang berbeda jika jedanya berubah.
Misalnya,
a. Menurut pemeriksaan / dokter Joko Susanto / memang sakit.
(yang sakit dokter Joko Susanto)
b. Menurut pemeriksaan dokter / Joko Susanto / memang sakit.
(yang memeriksa dokter dan yang
sakit ialah Joko Susanto)
c. Menurut pemeriksaan dokter Joko/ Susanto/ memang sakit.
(yang memeriksa bernama dokter
Joko, yang sakit Susanto)
G.
Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontekstual
Metode : Tanya Jawab
Model : Talking
Stick
H. Langkah-langkah
Pembelajaran
No.
|
Langkah-langkah Pembelajaran
|
Alokasi Waktu
|
Nilai Budaya dan Karakter
Bangsa
|
1.
|
Kegiatan Awal
a.
Guru mengucapkan salam
b.
Guru mengecek daftar hadir
c.
Guru menyampaikan SK, KD, dan tujuan Pembelajaran.
d.
Guru menyampaikan Apersepsi (untuk memotivasi)
|
15 menit
|
Bersahabat/ komunikatif
|
2.
|
Kegiatan Inti
I. Eksplorasi
a. Guru menyiapkan
tongkat
II. Elaborasi
a.
Guru menyampakan materi yang akan di pelajari, kemudian memberikan
kesempatan kepada siswa untuk membaca
dan mempelajari materi.
b.
Setelah selesai membaca materi/buku pelajaran dan mempelajari, siswa menutup
bukunya.
c.
Guru mengambil tongkat dan memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang
tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian siswa
dapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
III. Konfirmasi
a.
Guru dan murid melakukan tanya jawab
b.
Guru dan siswa memberikan kesimpulan
|
60 menit
|
Komunikatif
Tanggung jawab
percaya diri
Bersahabat
jujur
|
3.
|
Kegiatan Akhir
a.
Guru memberikan evaluasi
b.
Guru mengakhiri kegiatan dengan menutup salam
|
15 menit
|
Mandiri
Tanggung Jawab
Religius
|
I. Sumber
Alat dan Bahan Belajar
Sumber Belajar : Buku
Sekolah Elektronik Bahasa Indonesia
untuk SMK Kelas X
Alat dan Bahan : Laptop, LCD, Tongkat
J. Penilaian
Jenis Tagihan :
Tugas individu
Bentuk Instrumen :
Pilihan Ganda dan Uraian Bebas
KKM :
70
K. Evaluasi
a. Soal
Pilihan Ganda
1.
Yang
merupakan huruf vokal di bawah ini adalah
a.
A c.
Z
b.
N d.
M
2.
Yang
merupakan konsonan di bawah ini adalah
a.
E c.
O
b.
I d.
Q
3.
Ada
berapahuruf vokal dalam bahasa Indonesia?
a.
4 c.
6
b.
5 d.
7
4.
Pengucapan
kata MTQ yang benar adalah
a.
Em-te-kyu c. Em-te-ki
b.
Em-ti-qi d.
Im-ti-kyu
5.
Pengucapan
huruf X yang benar adalah
a.
Ex c.
Eks
b.
Exs d.
Ek
b.Soal
Esai
Jawablah pertanyaan di bawah
ini!
1.
Jelaskan
beberapa pengertian di bawah ini!
a.
Lafal c.
Intonasi
b.
Tekanan d. Jeda
2.
Berikan
masing-masing contoh penggunaan dari lafal, tekanan, intonasi, dan jeda!
Kunci Jawaban
a. Kunci Pilihan Ganda
1. A
2. D
3. B
4. C
5. C
b. Kunci
Jawaban Esai
1.
Pengertian
lafal, tekanan, intonasi, dan jeda tersebut adalah sebagai berikut.
·
Lafal
merupakan adalah cara seseorang
atau sekelompok penutur bahasa
mengucapkan bunyi-bunyi bahasa,
·
Tekanan adalah panjang-pendek,
tinggi-rendah, atau keras lembutnya pengucapan.
·
Intonasi ialah tinggi rendahnya
nada dalam pelafalan kalimat.
·
Jeda adalah penghentian
atau kesenyapan yang secara tertulis ditandai oleh spasi, garis miring (/),
tanda koma (,), tanda titik koma (;), tanda titik dua(:), tanda hubung (-),
tanda pisah (–).
2.
Berikut contoh
dari lafal, tekanan, intonasi, dan jeda!
a)
Lafal
contohnya: Kata <apa> diucapkan oleh orang Betawi menjadi
<ape>,
b)
Tekanan
contohnya: Adi membeli novel di toko buku.
(yang
membeli novel Adi, bukan orang lain)
Adi membeli novel
di toko buku.
(Adi membeli novel,
bukan membaca)
c)
Intonasi
contohnya: Mereka sudah pergi? Kapan?
d)
Jeda
contohnya: Menurut pemeriksaan / dokter Joko Susanto / memang sakit.
(yang sakit dokter Joko Susanto)
Pedoman Penskoran
a. Pedoman
Penskoran Pilihan Ganda
No.
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
|
1.
|
a.
Siswa dapat menjawab 5 soal pilihan ganda
b.
Siswa dapat menjawab 4 soal pilihan ganda
c.
Siswa dapat menjawab 3 soal pilihan ganda
d.
Siswa dapat menjawab 2 soal pilihan ganda
e.
Siswa dapat menjawab 1 soal pilihan ganda
f.
Siswa Tidak dapat menjawab seluruh soal pilihan ganda
|
50
40
30
20
10
0
|
Jumlah
|
50
|
a. Pedoman
Penskoran Esai
No.
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
|
1.
|
a.
Siswa dapat menjalaskan keempat pengertian tersebut
b.
Siswa dapat menjalaskan tiga pengertian tersebut
c.
Siswa dapat menjalaskan dua pengertian tersebut
d.
Siwa dapat menjelaskan satu pengertian terebut
e.
Siswa tidak dapat menjelaskan semua pengertian tersebut
|
25
20
15
10
0
|
|
a.
Siswa dapat memberikan 4 contoh tersebut
b.
Siswa dapat memberikan 3 contoh tersebut
c.
Siswa dapat memberikan 2 contoh tersebut
d.
Siswa dapat memberikan 1 contoh tersebut
e.
Siswa tidak dapat memberikan contoh tersebut
|
25
20
15
10
0
|
Jumlah
|
50
|
Rentang Skor : 1-100
Skor Maksimal : 100
Soal Pilihan Ganda : 50
Soal Esai : 50
Skor Perolehan
Nilai Akhir = x 100
Skor Maksimal
Palangkaraya, Oktober
2013
Praktikan,
Edi Susilo, S.Pd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar