LAPORAN KEGIATAN
LAPANGAN
PROGRAM
PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN- YPSEI (SMK-YPSEI)
PALANGKARAYA
Oleh
:
NAMA : EDI SUSILO
NIM :
AAB 110021
JENJANG
PROGRAM : S-1
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BAHASA
DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN : PENDIDIKAN BAHASA
DAN SENI
UNIVERSITAS
PALANGKARAYA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyusun
laporan observasi pada praktik pengalaman lapangan, laporan praktik yang di
laksanakan di SMK-YPSEI Palangka raya.
Maksud kata pengantar ini
penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada semua
pihak yang telah membantu dalam melaksanakan observasi dan praktik pelaksanaan
pengalaman lapangan (PPL), terutama kepada pihak sebgai berikut.
1.
Unit Pelaksanaan Program pengalaman Lapangan Fakultas dan
Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya.
2.
Ibu Dra. Rantian Selaku Kepala Sekolah SMK-YPSEI Palangka
Raya.
3.
Ibu Alifiah Nurachmana, S.S., M.Pd. selaku Dosen
Pembimbing PPL
4.
Dra. Herni Tukit sebagai Guru Pamong yang telah
memberikan pentunjuk dalam pelaksanaan PPL
5.
Bapak dan Ibu staf pengajar, seluruh pegawai administrasi
SMK-YPSEI Palangka Raya
6.
Seluruh siswa-siswi SMK-YPSEI Palangka Raya yang ikut
berpartisapasi dalam pelaksanaan PPL.
Dalam penyusunan laporan ini
pasti terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga praktikan sangat mengharapkan
kritikan dan saran bersifat membangun dari semua pihak. Akhir kata semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terima kasih.
Palangka Raya, November 2013
Penyusun
Edi Susilo
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................... ........... i
DAFTAR ISI.................................................................................... .......... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................ .......... 1
1.1.1
Pengertian Praktik Pengalaaman Lapangan (PPL)............... .... 1
1.1.2
Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)......... ... 2
1.1.3
Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)...................... ..... 3
1.1.4
Rencana Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).... .... 4
1.1.5
Tempat Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)....... 5
1.1.6
Waktu Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)........ 5
BAB II Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan ................. ............. 7
2.1.1
Pembekalan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).............. ...... 7
2.1.2
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)................... ....... 8
2.1.3
Program Pembelajaran.......................................................... ....... 20
2.1.4
Kesan Umum Terhadap SMK-YPSEI Palangka Raya........ ....... 20
BAB III PENUTUP......................................................................... ........... 20
3.1.1
Kesimpulan.......................................................................... ......... 22
3.1.2
Saran ............................................................................................. 22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Pengertian
Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL)
Bertolak dari asumsi bahwa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah titik
akumulasi dari seluruh program pendidikan yang telah dihayati dan dialami oleh
mahasiswa di bangku kuliah, maka Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dapat diartikan sebagai suatu program yang
merupakan ajang pelatihan untuk menetapkan berbagai pengetahuan, sikap dan
keterampilan guru, mereka dapat
mengemban tugas dan tanggung jawab secara profesional. rangka pembentukan guru
yang profesional. Dengan demikian maka Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah suatu program yang memprasyaratkan
kemampuan aplikatif dan terpadu dari
seluruh pengalaman belajar sebelumnya ke dalam program pelatihan berupa
kinerja dalam semua hal yang berkaitan dengan jabatan keguruan, baik kegiatan
mengajar maupun tugas-tugas
keguruan lainnya.
Dipandang dari sudut kurikulum, Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah
suatu program mata kuliah, proses belajar mengajar yang dipersyaratkan dalam
pendidikan penjabatan guru. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sengaja dirancang untuk menyiapkan
mahasiswa calon guru agar memiliki atau menguasai kemampuan guru terpadu secara
utuh, sehingga setelah mahasiswa calon guru tersebut menjadi guru, mereka dapat
mengemban tugas dan tanggung jawab secara profesional.
Dipandang dari isi, Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL)adalah seperangkat komponen pelatihan prajabatan guru
yang berlangsung dalam siklus teori dan praktek secara berlapis dan berulang
pada setiap langkah yang dipersyaratkan dalam program pelatihan tersebut.
Setiap langkah dalam komponen pelatihan tersebut selalu mengacu pada teori yang
telah dipelajari dan menuju pada praktek pelaksanaan pembelajaran yang efektif
dan efisien dalam berbagai kondisi.
1.2
Latar
Belakang Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL)
Pendidikan Nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berkepribadian, mandiri, tanngguh, cerdas, kreatif, disiplin, beretos kerja,
bertanggung jawab, produktif, sehat jasmani dan rohani serta mampu menumbuhkan
iklim belajar yang dapat menambah kepercayaan diri dan budaya belajar
dikalangan masyarakat. Selain itu, ada tiga alasan pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) bagi mahasiswa
FKIP Universitas Palangkaraya, yaitu :
1. Merupakan mata Kuliah
prasyarat dan wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa yang akan melaksanakan
studinya dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya.
2. Memberikan bekal baik secara
pengalaman dan kemampuan dasar serta kemampuan menerapkan segala pengetahuan
dan keterampilan yang dimiliki yang diperoleh dari perguruan tinggi dimana
mahasiswa itu di didik.
3. Menciptakan calon-calon pengajar maupun pendidik
yang profesional, berdedikasi dan bertanggung jawab serta siap terjun di
masyarakat dan dunia kerja setelah mahasiswa tersebut menyelesaikan
kewajibannya dari perguruan tinggi.
Adapun fungsi utama
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Palangkaraya sebagai
salah satu lembaga pendidikan tinggi di Kalimantan Tengah adalah melaksanakan
dan mengembangkan pendidikan dan pengajaran untuk menghasilkan tenaga
kependidikan yang mampu dan terampil. Fungsi utama tersebut lebih lanjut
diuraikan ke dalam tujuan FKIP yaitu (1)
meningkatkan pengalaman belajar
mahasiswa menuju suatu keahlian akademik dan profesional dalam bidang
pendidikan, (2) meningkatkan
pengalaman belajar mahasiswa untuk mencapai kemampuan dasar guru dan tenaga
kependidikan lainnya, dan (3)
menghasilkan tenaga kependidikan dan tenaga ahli yang sesuai dengan pertumbuhan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehubungan dengan hal tersebut di atas FKIP
UNPAR mewajibkan para mahasiswa program strata satu atau sarjana untuk
mengikuti kegiatan praktek mengajar sebelum mengakhiri studinya dan juga dalam
rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sasaran Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di perguruan tinggi adalah untuk membentuk kepribadian calon
pendidik yang :
·
Memiliki kepribadian yang baik
·
Memiliki sikap Tut Wuri Handayani.
·
Mampu menerapkan teknik pengajaran yang tepat
kepada siswa sesuai dengan situasi.
·
Tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
1.3 Tujuan
Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL)
Tujuan dari Praktik Pengenalan Lapangan (PPL) adalah untuk melatih
mahasiswa agar memiliki pengalaman pendidikan yang profesional yaitu seorang
tenaga kependidikan yang memiliki seperangkat pengetahuan keterampilan dan
sikap maupun sifat yang diperlukan oleh profesinya, mampu menerapkan /
memperagakan kinerja dalam situasi nyata, baik dalam situasi mengajar maupun
tugas – tugas pengajar / pendidik lainnya.
Sedangkan tujuan khususnya antara lain sebagai berikut :
1.
Mengenal secara cermat lingkungan fisik, adminitrasi,
akademik dan Sosial Psikologis sekolah tempat pelatihan berlangsung.
2.
Menguasai berbagai keterampilan mengajar.
3.
Menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan
secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata.
4.
Mampu mengembangkan berbagai kemampuan profesional
keguruan secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata.
5.
Mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di
lingkungan sekolah.
6.
Menarik kesimpulan edukatif dari penghayatannya selama
pelatihan melalui refleks, menuangkan hasil tersebut dalam laporan tertulis.
1.4 Rencana
Kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL)
Rencana kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah sebagai
berikut:
1.
Sebelum mahasiswa mendaftar Praktik
Pengalaman Lapangan(PPL) terlebih dahulu
harus menyerahkan beberapa persyaratan dan juga transkrip nilai ke UP3L dengan
ketentuan mahasiswa bersangkutan telah lulus Mata Kuliah Umum (MKU), Mata
Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) dan
Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), serta
sudah menempuh PPL 1 (micro-teaching) yang seluruhnya memiliki bobot 110 SKS bagi program studi S-1.
2.
Setelah dinyatakan lulus micro-teaching, mahasiswa PPL diwajibkan
untuk mendaftar ulang dengan syarat menunjukan rekap nilai micro-teaching.
3.
Penentuan dosen pembimbing yang ditunjukan
oleh UP3L dimana dosen tersebut membimbing 2-4 orang mahasiswa PPL.
4.
Setelah ketentuan ini dipenuhi barulah
melaksanakan pembekalan Praktik Pengalaman Lapangan(PPL)yang dilaksanakan
oleh UP3L. Pembekalan ini disampaikan kepada UP3L, dimana penjelasan pembekalan
ini terdapat di BAB II.
5.
Setelah mendaftar ulang barulah mahasiswa
diterjunkan kesekolah yang ditunjuk oleh UP3L. Setelah mendapat persetujuan
dari pihak sekolah barulah mahasiswa PPL diserahkan kesekolah oleh dosen
pengantar PPL dan diterima oleh kepala sekolah SMK-YPSEI
Palangka Raya pada bulan Agustus 2013.
6.
Setelah diserahkan oleh dosen pengantar
barulah mahasiswa PPL diperkenankan dengan persetujuan dari pihak sekolah untuk
melakukan observasi, bertemu guru pamong, dan melaksanakan praktik disekolah
tersebut.
1.5
Tempat Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang
dijalani praktikan dilaksanakan di SMK-YPSEI
Palangka Raya
1.6
Waktu Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Praktik mengajar keguruan
merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswi Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) untuk memiliki pengalaman dan pemahaman faktual
mengajar di kelas.Pelaksanaan praktik mengajar ini dilakukan selama kurang
lebih tiga bulan atau dua belas kali pertemuan (tatap muka) yaitu dimulai pada bulan September sampai dengan
bulan November 2013.
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN
LAPANGAN
2.1. Pembekalan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Pembekalan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk memberikan bekal
kepada mahasiswa peserta Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mengetahui segala
sesuatu sebelum turun ke pelaksanaan kegiatan PraktikPengalaman Lapangan (PPL)
di sekolah-sekolah yang telah ditentukan.
Pembekalan Praktik Pengalaman Lapangan pada semester ganjil Tahun 2013/2014 dilaksanakan selama 1 (satu) hari yaitu pada hari Kamis tanggal 22 Agustus 2013
bertempat di Aula Palangka
Universitas Palangkaraya. Pembekalan PPL ini diikuti oleh mahasiswa Fakultas
Keguruan Ilmu Pendidikan dari beberapa
program studi yang berbeda.Pembekalan PPL ini bertujuan agar mahasiswa calon
guru peserta PPL benar-benar siap terjun ke lapangan untuk melaksanakan
kegiatan praktek mengajar serta praktek non-keguruan lainnya. Adapun kegiatan
pembekalan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
§
Pembukaan pembekalan oleh dekan FKIP atau yang
mewakili.
§
Materi
dan pengarahan dari ketua UP3L Dra. Ruli Meliawati, M. Pd
Adapun materi pembekalan yang diberikan pada pembekalan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) adalah sebagai berikut :
1. Penjelasan
mengenai jumlah mahasiswa dari masing-masing Program Studi yang mengikuti Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL).
2. Penjelasan
mengenai pengertian dan tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
3. Penjelasan mengenai tugas dan fungsi guru.
4. Penjelasan mengenai calon guru profesional.
5. Penjelasan
mengenai penilaian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
2.2.
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL)
2.2.1. Kegiatan
Pengenalan Lapangan
Observasi merupakan kegiatan pengamatan dan pengenalan
kondisi serta situasi sekolah tempat praktikan melaksanakan praktik mengajar.
Adapun hasil observasi yang telah dilakukan pada SMK YPSEI Palangkaraya adalah sebagai berikut
:
A. Keadaan
Fisik Sekolah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) YPSEI Palangka Raya memiliki ukuran fisik sekolah yaitu :
1). Luas tanah :
10516,5 m2
2). Jumlah ruangan
kelas : 3
ruang kelas.
3). Ukuran ruang kelas
: -
4). Bangunan lain yang
ada
- perpustakaan
luasnya : -
- ruang guru
luasnya : -
B.
Sejarah Berdirinya SMK-YPSEI Palangka
Raya
Sekolah
Menengah Kejuruan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (SMK-ISEI) Palangka Raya
didirikan oleh Yayasan Pendidikan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (YP-ISEI).
Yayasan ini berdiri tanggal 19 Maret 1985, dengan penasehat H. J.J. Koetin, SE,
Ketua Prof. Drs. H. Diarsyad Isam, sekretaris Drs. H. Burhanudin. SMK-ISEI
Palangka Raya sendiri mulai berdiri tanggal 25 April 1987 dengan kepala sekolah
Drs. Margo Tando Binti. Sebelumnya SMK-ISEI bernama SMEA ISEI, dengan jurusan
sekretaris. kemudian pada tahun 1997 berubah nama menjadi SMK-ISEI. Gedung
SMK-ISEI dibangun dengan semi permanent antara beton dan papan kelas 3.
memiliki 3 ruang belajar, satu ruang kepala Sekolah, satu ruang guru, satu
ruang TU, Perpustakaan.
Sejak
tahun 1987 baru direhap ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru, Ruang Perpustakaan
pada tahun 2008-2009 dengan dana swadaya komite. Pada tanggal 8 januari 2007,
gedung SMK-ISEI 3 Lokal, satu ruang lab dan 28 Unit Komputer habis dilalap api
/ terkena musibah kebakaran. Baru pada tahun 2009, dua ruang belajar siswa
dibangun dengan dana APBN dan dibangun satu ruang kantin dan satu arena parker
dengan dana dari komite.
Sejak 3 tahun pelajaran terakhir
(2006/2007 s.d 2008/2009) SMK-ISEI dapat meluluskan siswa 100%. Ini adalah
upaya yang maksimal yang dapat diberikan oleh tenaga pengajarnya. Adapun tenaga
pengajar sampai tahun pelajaran 2009/2010 terdiri dari 7 orang guru DPK, 11
orang guru tidak tetap.
Data kepala sekolah yang pernah menjabat
di SMK-ISEI Palangka Raya adalah sebagai berikut:
1.
Drs. Margo Tando Binti, sejak tanggal 25 April 1987 –
28 Juli 2000
2.
Drs. Aldus M. Darman, sejak tanggal 29 Juli 2000 – 16
September 2007
3.
Drs. Burhanudin, MM, sejak tanggal 29 September 2007 –
16 September 2008
4.
Dra. Rantian, sejak tanggal 17 September 2008 –
sekarang
C. Struktur
Organisasi Sekolah
Untuk melaksanakan proses belajar mengajar di SMK-YPSEI Palangka Raya, maka
pembagian tugas masing-masing personel dilakukan sebagai berikut:
1.
Kepala
Sekolah
a) Bertanggung jawab
terhadap keseluruhan pengelolaan sekolah, meliputi bidang:
- Pengajaran /
Kurikulum
- Personalia /
Kepegawaian
- Keuangan
- Peralatan
Pengajaran
- Kesiswaan
- Gedung dan
fasilitas sekolah
- Hubungan sekolah
dan masyarakat
b) Membuat / Menyusun
rencana program sekolah meliputi :
- Program kerja
tahunan
- Kalender pendidikan
- RAPBS
- Rencana kebutuhan
dan pembinaan para pegawai
c) Mendelegasi tugas
dan tanggung jawab kepada petugas yang ditunjuk.
d) Mengorganisasikan,
membimbing dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan / program.
e) Melaksanakan
kegiatan program.
f) Mengadakan
supervisi dan membina terhadap pembinaan tugas guru / pegawai administrasi.
g) Melaporkan
secara berkala tentang pelaksanaan kegiatan sekolah pada pihak atasan.
2.
Wakil
Kepala Sekolah Urusan Kurikulum
a) Membantu kepala
sekolah dalam hal tertentu, dan mewakili kepala sekolah di dalam maupun di luar
sekolah apabila kepala sekolah berhalangan.
b) Membantu kepala
sekolah dalam hal :
- Menyusun program
sekolah
- Mengorganisasikan
pelaksanaan program sekolah.
- Mendelegasikan
tanggung jawab kepada: wali kelas, guru mata pelajaran, guru piket dan petugas
lainnya.
- Mengawasi kalender
pendidikan.
- Mengatur dan
mengawasi kelancara belajar mengajar.
3.
Wakil Kepala Sekolah
Urusan Kesiswaan
Mengkoordinasikan
seluruh kegiatan sekolah yang melibatkan siswa sebagai komponen utama.
4.
Wakil Kepala Sekolah
Urusan Sarana dan Prasarana
a) Membantu
kepala sekolah dalam hal tertentu, dapat mewakili kepala sekolah di dalam dan
di luar apabila berhalangan.
b) Membantu
kepala sekolah :
- Mengadakan
inventarisasi sarana dan prasarana.
- Mempersiapkan
kelengkapan-kelengkapan format kerja.
- Menciptakan
ketahanan sekolah.
5.
Wakil Kepala Sekolah
Urusan Humas
a) Bertanggung jawab
dengan urusan kerja sama terhadap orang tua murid.
b) Mencari dana
c) Peringatan
hari-hari besar
6.
Koordinator BP/BK
a) Menyusun program
bimbingan dan penyuluhan serta program bimbingan karir.
b) Memonitor
pelaksanaan dan program BK.
c) Mengkoordinasikan
program pelaksanaan BP dan BK.
7.
Dewan
Guru
a) Wali
Kelas
Bertanggung jawab terhadap pengelolaan kelasnya baik
teknik, edukatif maupun administratif yang meliputi :
- Penggunaan dan pelaksanaan SK di kelas
masing-masing
- Mengisi
daftar kelas dan perlengkapan.
- Mengawasi
kehadiran dan pergaulan siswa.
- Mengidentifikasi
siswa yang memerlukan bantuan secara khusus di kelas.
b) Guru Mata
Pelajaran
Menyiapkan dan melaksanakan hal-hal yang berhubungan
dengan pelaksanaan tugas dan profesinya sebagai guru mata pelajaran yang
meliputi : pembuatan program, pengajaran, persiapan mengajar, melaksanakan
kegiatan belajar mengajar, serta mengadakan program bantuan
c) Guru
Piket
- Mengawasi
pelaksanaan peraturan dan tata tertib sekolah setiap hari.
- Mengawasi
dan mengatur kelancaran dan kegiatan belajar mengajar.
d) Petugas
Perpustakaan
- Bertugas
dan bertanggung jawab tentang pengelolaan perpustakaan sekolah.
- Menyusun
buku perpustakaan sekolah.
- Menginvestarisasikan
seluruh buku perpustakaan.
D. Kurikulum Sekolah
Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan mengacu pada tujuan pendidikan
menengah dengan mengutamakan pada jenjang pendidikan tinggi. Kurikulum SMK disusun untuk mencapai tujuan pendidikan SMK.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana pengaturan
mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang di gunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
E. Aktivitas
Siswa
Kegiatan atau aktivitas siswa dirancang dan disusun
oleh pihak sekolah dalam hal ini guru-guru dengan berkordinasi pada kepala
sekolah dan staf administrasi disekolah.
Kegiatan-kegiatan tersebut adalah:
Ø
Kegiatan Kelompok Belajar
Kegiatan kelompok belajar ini dikoordinir langsung oleh beberapa guru
kelas masing-masing.Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan
memantapkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran.
Ø Kegiatan
Olah Raga
Kegiatan ekstrakurikuler dalam bidang ini dibimbing dan dikoordinir oleh
guru bidang studi pendidikan jasmani yang dibantu oleh guru kelas. Kegiatan
olah raga pada SMK-YPSEI ini
antara lain: senam, gerak jalan, lomba lari, sepak bola, lempar lembing, tolak
peluru, dan volli.
Ø
Kegiatan Intrakulikuler
Kegiatan intrakulikuler di SMK-YPSEI
Palangka Raya berupa kegiatan siswa intra sekolah atau yang sering
dikenal dengan sebutan OSIS dan
menari. OSIS merupakan wadah bagi para siswa untuk berorganisasi, di
mana para siswa akan belajar untuk bekerja sama, bersikap dewasa dan mandiri,
kreatif, dan inovatif.
F.
Kedisiplinan
Siswa
Untuk mengetahui masalah kedisiplinan siswa diadakan
pendekatan dengan siswa:
i.
Wawancara
dengan siswa.
ii.
Pemberian
BP/BK
iii.
Pemberian skorsing atau
sanksi
iv.
Memanggil
dan mewawancarai orang tua siswa yang bersangkutan.
v.
Tindak
lanjut jika 4 cara di atas tidak berhasil maka
dilakukan sanksi
tegas berupa pindah sekolah
atau diberhentikan.
G.
Interaksi
Sosial
1)
Hubungan intern sekolah
Hubungan antara kepala sekolah dengan guru, sesama
guru serta staf administrasi, maupun hubungan kepala sekolah dengan siswadan guru
dengan siswa, serta siswa dengan siswa di SMK-YPSEI Palangkaraya terjalin sangat baik, karena masing-masing
memiliki peranan, hak, serta tanggung jawab masing-masing sehingga terjadi
siklus yang baik dan saling melengkapi tidak ada konflik yang terjadi antara
sesama. Yang sering terjadi adalah hubungan kerjasama yang baik, bersifat
kekeluargaan dan gotong royong sehingga menjadi harmoni yang indah di SMK-YPSEI Palangka Raya.
2)
Hubungan
Sekolah dengan Masyarakat.
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mempersiapkan
anak didik menjadi generasi penerus yang senantiasa dapat tanggap terhadap
situasi dan kondisi yang terjadi di sekitarnya serta mampu menghadapi tantangan
zaman yang lambat laun pasti akan dihadapi, sehingga bagaimanapun juga
pendidikan tetap merupakan faktor terpenting dalam hidup. Terkait dengan betapa
pentingnya pendidikan maka hendaknya peningkatan terhadap pendidikan haruslah
dilaksanakan.
Pendidikan yang ada saat ini tidak hanya dalam
lingkup sekolah, lingkungan yang lebih kecilpun seperti keluarga ataupun
lingkungan tempat tinggal juga merupakan wilayah pendidikan bagi tiap orang
karena berawal dari keluargalah seorang idividu bisa bersikap dan dari
lingkungan kepribadian kan terbentuk, karenanya pendidikan bukan hanya menjadi
tanggung jawab pihak sekolah saja tapi peran serta keluarga, orangtua, dan
lingkungan tempat tinggal juga sangat diharapkan dalam rangka membentuk pola pikir
yang baik bagi siswa maka akan terbentuklah generasi muda yang diharapkan dapat
menjadi penerus bangsa. Apabila ini telah tercapai maka tujuan pendidikan
sekolah, keluarga, maupun lingkungan dapat dikatakan berhasil.
Terkait
dengan peran serta orang tua dalam ikut mensukseskan tujuan pendidikan
disekolah maka peran tersebut akan terbagi menjadi dua yaitu peran untuk
mendidik kepribadian serta prilaku di mulai dari rumah, dan peran selanjutnya
yaitu adanya bentuk kerja sama antara orang tua dengan pihak sekolah dengan
terbentuknya Komite Sekolah yaitu lembaga yang memerlukan dukungan orang tua
guna terus terlaksananya proses pendidikan dengan lancar.
2.2.2. Kegiatan Observasi Proses Belajar Mengajar
Observasi dikelas dilaksanakan agar calon guru peserta
PPL mendapatkan pengetahuan serta pengalaman mengenai kegiatan awal dalam
proses belajar mengajar. Dalam kegiatan observasi proses belajar mengajar ini
ada beberapa hal yang penting dan perlu diperhatikan yaitu:
1.
Membuka
Pelajaran
Untuk membuka pelajaran guru terlebih dahulu
mengucapkan salam, kemudian melakukan sedikit komunikasi dengan siswa sehingga
siswa merasa nyaman dan akrab saat menerima pelajaran nantinya, kemudian guru
memeriksa kehadiran para siswa, dan memotivasi siswa. Tahapan pembukaan
pelajaran ini berlangsung selama kurang lebih 10 menit.
2.
Kegiatan
Inti
(Kegiatan Belajar Mengajar)
Dalam kegiatan belajar mengajar inti ada beberapa hal
yang dilakukan oleh guru dengan melibatkan peran aktif siswa di kelas seperti
berikut:
a). Guru sedikit
mengulang pelajaran dari pertemuan sebelumnya, yang kemudiaan dilanjutkan
dengan memberi penjelasan atau pembahasan secara singkat namun jelas dan mudah
dipahami siswa mengenai materi yang dimaksudkan.
b). Guru
memberikan kesempatan seluas-luasnya pada siswa untuk mengajukan pertanyaan
mengenai pelajaran yang masih kurang dipahami, dalam proses ini guru bisa
melakukan diskusi tidak hanya antara guru dan siswa tetapi juga antara siswa
dan siswa yaitu dengan memberi kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan
temannya sebelumnya.
c). Guru memberikan
evaluasi berupa latihan-latihan atau pertanyaan mengenai pelajaran yang baru
saja dibahas sebagai bentuk penguatan dan merupakan pengalaman atau pengukuran
belajar bagi siswa sejauh mana pemahaman yang siswa peroleh dari pembelajaran.
Bentuk evaluasi ini dapat berupa latihan atau tugas secara lisan maupun
tertulis.
3.
Kegiatan
Akhir (penutup)
Kegiatan yang terakhir adalah guru menutup pelajaran
dengan terlebih dahulu memberi kesimpulan singkat mengenai pelajaran yang telah
dijelaskan. Selanjutnya guru meminta siswa untuk mengungkapkan hambatan-hambatan
atau kesulitan yang dihadapi selama proses belajar mengajar berlangsung dan
mengahkiri pelajaran dengan kembali mengucapkan salam.
2.2.3.
Kegiatan
Praktik Keguruan
Kegiatan praktik mengajar adalah kegiatan yang
dilakukan oleh mahasiswa calon guru dengan tujuan agar mahasiswa mengalami
pengalaman mengajar secara riil di kelas sebagaimana apabila terjun di
lingkungan masyarakat nantinya. Dalam kegiatan ini ada beberapa tahapan
aktifitas yang dilakukan oleh para calon guru yaitu sebagai berikut:
a.
Kegiatan Praktek Mengajar.
Kegiatan ini adalah sebagai bentuk aktualisasi dari
ilmu keguruan yang dimiliki oleh calon guru, kegiatan ini membuat para calon
guru menjadi terbiasa dengan situasi pada saat proses belajar mengajar yang berlangsungdalam
kelas. Kegiatan praktek mengajar ini dilaksanakan sebanyak 12 kali pertemuan
bahkan lebih tergantung dari mampu atau belumkah para calon guru yang mengikuti
pelatihan PPL tersebut.
b.
Kegiatan membuat persiapan mengajar.
Yang termasuk dalam kegiatan membuat persiapan
mengajar adalah kegiatan membuat atau menyusun Skenario Pembelajaranatau yang
dikenal dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).RencanaPelaksanaanPembelajaran
(RPP) ini wajib dibuat sebelum melaksanakan praktik mengajar di kelas.Pembuatan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini sebelumnya haruslah dikonsultasikan
terlebih dahulu pada dosen pembimbing maupun guru pamong untuk mendapatkan arahan,
tambahan-tambahan atau perbaikan/revisi.
Setelah mendapatkan tambahan-tambahan maupun revisi
dari dosen pembimbing maupun guru pamong, selanjutnya rencana pembelajaran
tersebut akan ditanda tangani serta langsung diberikan penilaian yang diketahui
oleh kepala sekolah.
c.
Kegiatan Dasar Keterampilan Mengajar.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang tak kalah
pentingnya dari kegiatan-kegiatan yang telah dibahas diatas karena kegiatan ini
mejadi dasar dalam melakukan proses mangajar dikelas, penjelasan mengenai
keterampilan dasar mengajar ini sudah dijelaskan secara
gamblang sebelumnya. Yang termasuk kegiatan dasar mengajar adalah bagaimana
guru membuka pelajaran, menyampaikan materi, mengevaluasi siswa serta
memberikan motivasi dan penguatan pada siswa.
2.2.4. Kegiatan Praktik Non-keguruan
Kegiatan praktik non-keguruan bertujuan untuk
mengenalkan mahasiswa calon guru secara langsung tentang berbagai aspek seluruh
kegiatan yang terkait dengan keguruan maupun non-keguruan beserta mekanisme
pelaksanaan dan pengorganisasiannya.
Studi pengelolaan sekolah adalah bagian integral dari
praktek kegiatan keguruan yang berupa pengenalan berbagai aspek kegiatan
praktik non-keguruan serta mekanisme pengelolaannya dari segi edukatif maupun
dari segi administrasinya dibawah bimbingan dan koordinasi dari kepala sekolah.
Studi pengelolaan sekolah dilaksanakan secara
terintegrasi dari mulai kegiatan PPL sampai berakhirnya kegiatan PPL sebagai
berikut:
ii.
Kegiatan
intrakulikuler dan kegiatan ekstrakulikuler
iii.
Sosial
dan kultur sekolah.
2.3.
Program
Pembelajaran
Program
pembelajaran merupakan suatu bentuk perencanaan kedepan terkait dengan mata
pelajaran tertentu. Dalam program pembelajaran ada terdapat dua jenis program
namun semua tergantung kepada kebijakan sekolah dua jenis program pembelajaran
yang mendeskripsikan batasan
pengalokasian waktu, pertemuan, serta materi yang diajarkan.
2.4.
Kesan
Umum Terhadap SMK-YPSEI Palangka Raya
SMK-YPEI Palangka Raya yang
terletak di daerah pemukiman
penduduk dan depan jalan raya serta
bangunannya tertata rapi. Selain itu beberapa prestasi juga membanggakan
diperoleh pihak sekolah yang merupakan suatu keunggulan tersendiri bagi sekolah SMK-YPSEI Palangka Raya
di antara sekolah-sekolah swasta lainnya. Proses
belajar mengajar pada SMK ini
berjalan dengan baik dan sesuai dengan kurikulum yang ada. Sekolah ini juga
menerapkan tata tertib guru dan juga tata tertib siswa agar tercipta
kedisiplinan dalam proses belajar mengajar.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi, selama penulis melaksanakan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK-YPSEI Palangka Raya, dapat
disimpulkan bahwa :
1.
Sarana prasarana yang terdapat di SMK-YPSEI Palangka Raya sudah dapat memenuhi kebutuhan
siswa maupun guru walaupun belum termasuk ke dalam kategori yang ideal bagi sekolah
pendidikan menengah Kejuruan.
2.
Adapun hubungan intern sekolah sudah terjalin dengan
sangat harmonis dan dalam suasana kekeluargaan.
3.
Kegiatan – kegiatan sekolah yang telah diprogramkan
sebelumnya dapat terlaksana dengan baik dengan konsisten dan
bertanggung jawab (termasuk kegiatan pembelajaran).
3.2. Saran
Sehubungan dengan kegiatan observasi yang telah praktikan lakukan dan pengamatan selama
kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), maka praktikan menyarankan agar :
1.
Kepada seluruh komponen yang berkompeten terhadap SMK-YPSEI Palangka Raya, hendaknya dapat
mempertahankan, atau jika mungkin lebih meningkatkan kredibilitas dan kualitas
antara SMK - SMK yang ada di Kalimantan Tengah, khususnya daerah Kota Palangka Raya.
2.
Kondisi moral para siswa sangat perlu dibina sejak dini
sebaik mungkin melalui pendekatan agama, sehingga siswa tidak terkontaminasi
oleh berbagai hal negatif yang dapat
merusak moral siswa baik secara fisik maupun jiwa mereka, salah satu contoh
yang kongkrit pergaulan bebas dan narkoba.
3.
Bagi Kepala Sekolah serta staf dewan guru yang
berkepentingan melalui Dinas Pendidikan Nasional diharapkan dapat
terus meningkatkan fasilitas belajar-mengajar yang ada, sehingga tujuan
pembelajaran tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar